Yohanes 8:44 Iblislah yang
menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu.
Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab
di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas
kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Kenali Kebohongan- Kebohongan Iblis
Mari belajar mengenal cara iblis memperdaya anak-anak
Tuhan dari kasus-kasus yang terjadi di dunia. Contohnya kasus penipuan terbesar
sepanjang berdirinya Negara Amerika Serikat dilakukan oleh seorang yang bernama
Bernard Madoff. Senin 29 Juni 2009, Madoff dihukum tanpa ampun selama 150 tahun
penjara oleh Pengadilan Manhattan, New York. Putusan hakim pengadilan Manhattan,
New York, ini disambut aplaus para hadirin sidang. Pasalnya penipu sekelas
Madoff sangat pantas dihukum seberat itu. Jaksa penuntut menyatakan, “Pesan di
sini adalah Tuan Madoff telah melakukan kejahatan yang luar biasa jahat dan
manipulasi semacam ini tidak hanya sekadar kejahatan berdarah-darah yang
dilakukan melalui kertas, tapi juga adalah kejahatan yang mengejutkan”,
dilansir Associated Press. Modus penipuan Madoff telah menyebabkan setidaknya
kerugian US$ 13 miliar atau kira-kira Rp 130 triliun (bandingkan dengan APBN
Indonesia yang Rp 1.000 triliun).
Kerugian ini belum memasukkan uang dari dana
ikutan. “Dia mencuri dari orang kaya. Dia mencuri dari orang miskin. Bernard Madoff mencuri dari orang kelas menengah,” kata Tom
Fitzmaurice, salah satu korban lainnya. “Dia menipu korbannya sehingga uang
hasil penipuannya bisa membuat dia dan istrinya hidup mewah di luar yang bisa
dibayangkan. Tidak ada yang menduga ternyata bisnis infestasi yang dikelolanya
ternyata suatu penipuan pesar dengan cara halus. Yang mengejutkan adalah para
klien atau korban penipuannya sebagian adalah orang-orang terkenal dari politikus
hingga artis Holliwood “.
Kasus Bernard Madoff adalah salah satu peristiwa kelam
dalam sejarah umat manusia. Namun modus dan akibat yang yang timbulkannya belum
seberapa jika dibandingkan dengan dusta atau penipuan yang sedang dilakukan
oleh iblis – bigbosnya.
Dalam Kejadian 3:1 Iblis secara persuasif, halus, lembut,
dan mempesona menjalankan penipuan terhadap orang-orang percaya. Jika Madoff
berhasil merampok harta benda orang, iblis lebih lagi, harta benda sekaligus
nyawa orang adalah target sesungguhnya (Yoh. 10:10). Ia tidak akan berhenti
sebelum tujuannya tercapai (Lukas 4:13). Iblis sangat ahli dalam soal menipu.
Madoff hanyalah penipu kelas teri hasil binaannya. Aktor sebenarnya adalah
Iblis (Yoh. 8:44). Ia adalah pendusta terbaik yang pernah ada.
Dengar baik, jika Anda adalah anak-anak Tuhan, sudah
pasti Anda adalah targetnya. Mungkin saja tanpa Anda sadari sekarang Anda
sedang bekerja sama denganya. I Petrus 5:8 memperingatkan kita agar siuman dan
siaga satu terhadap seranganya yang mendadak dan mematikan.
Nah, pertanyaannya, bagaimana kita mengenali modus penipuannya? Dan bagaimana
kita terhindar dari penipuannya? Dr. Tony Evans dalam bukunya yang berjudul,
God Can Not Be Trusted memberitahukan kepada kita enam kebohongan iblis yang
selalu digunakannya.
Berikut kebohongan-kebohongan Iblis:
1. Iblis sebenarnya tidak ada
Ini adalah trik iblis yang paling indah dari yang pernah
ada. Keberadaannya hanyalah dongeng atau legenda Yunani. Iblis akan melakukan
segalanya untuk meyakinkan kita bahwa ia tidak nyata, atau ia mengakui
keberadaannya tapi keberadaannya sebenarnya tidak mendatangkan masalah bagi
kita, sebab ia tidak sanggup melakukan apa pun terhadap kita. Mengapa Iblis
melakukannya? Karena ia tahu jika kita menganggapnya tidak berbahaya atau
merupakan ancaman, akan lebih mudah baginya untuk menyerang kita.
Dr. Ravi Zacharias mengatakan, “Salah satu khotbah yang paling
berbahaya saat ini yang selalu terdengar di mimbar-mimbar gereja adalah Iblis
telah dikalahkan dan ia tidak dapat berbuat apa-apa mengganggu orang-orang
percaya.” Khotbah yang menyesatkan ini tidak bertanggungjawab dan menipu.
Benar, Allah telah mengalahkan Iblis di kayu salib. Dosa tidak berkuasa lagi
atas manusia. Jalan keselamatan telah tersedia. Tetapi, Tuhan tidak pernah
melenyapkan keberadaannya atau melucuti kekuatannya. Iblis masih sama kuatnya
seperti dulu. Ia masih suka menyamar dan memalsukan sesuatu (baca Kej. 3). Ia
bukan singa ompong yang memata-matai kita. Iblis bahkan lebih licik dari yang
kita kira, sebab ia tidak mati dan selalu menyempurnakan taktiknya.
Maka dari itu, kita jangan terburu-buru menyalahkan orang
lain sebagai penyebab masalah dalam hidup. Kelihatannya memang masalah kita
datang dari pasangan kita, anak-anak, atasan atau rekan kerja kita, atau dari
kepribadian, kelemahan atau latar belakang kita. Tetapi sangat mungkin masalah
Anda ada kaitannya dengan peperangan rohani yang sedang berlangsung di sekitar
Anda. Artinya, Iblislah biang keroknya. Mengapa Iblis? Alkitab telah mengatakan
kepada kita masalahnya. Efesus 6:12, “karena perjuangan kita bukanlah melawan
darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan
penguasa-penguasa, pelawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan
roh-roh jahat di udara.”
2. Tuhan menahan berkatNya dari kita
Pernakah Anda mempunyai perasaan yang mengganggu ini
bahwa hidup dalam ketaatan akan membuat Anda kehilangan sesuatu? Sebenarnya
tidak demikian. Yesus telah memberikan kepada kita janji yang luar biasa selama
hidupNya di dunia. Salah satu janji yang terindah adalah, “Aku datang, supaya
mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yoh. 10:10).
Janji ini tidak hanya berlalu di sorga nanti, tapi juga berlaku di dunia
sekarang ini. Allah mempersiapkan kita untuk suatu tugas yang besar. Melayani
Tuhan bukanlah kehilangan berbagai hal, tetapi mendapatkan berbagai hal yang
mulia, yakni seatu kehidupan yang diubahkan, kehidupan yang berkelimpahan,
suatu hubungan yang akrab dengan Tuhan. Ia menghendaki kita untuk mempunyai
hidup yang menggairahkan, penuh sukacita, dan berkemenangan, hidup yang
mencerminkan Yesus sendiri. Inilah hidup yang dimaksudkan Yesus untuk kita di
bumi ini.
Ketika iblis mencobai Hawa, hal pertama yang keluar dari
mulit dustanya adalah, “Tentulah Tuhan berfirman: Semua pohon dalam taman ini
jangan kamu makan buahnya, bukan?” Perhatikan! Iblis mengutip firman Tuhan
untuk menjalankan tipu muslihat favoritnya. Ia suka mengutip Alkitab,
membengkokkannya, melemparkannya kepada kita dalam bentuk kebenaran yang
menyimpang atau dusta yang sepenuhnya (Kej. 3). Iblis juga melakukan hal yang
sama kepada Yesus ketika mencobaiNya (Mat. 4:1-11). Setan ingin tanpak kepada
Hawa sebagai penolong yang benar-benar peduli kepada Hawa dan memikirkan
kepentingannya. Sampai saat ia menyimpangkan firman Tuhan untuk mencapai
tujuannya.
Jika kita kembali melihat apa yang Tuhan katakan kepada
Adam, Anda akan melihat bahwa iblis memutarbalikan perkataan Tuhan yang
sebenarnya (Kej. 3:1). Tuhan tidak pernah berkata kepada Adam bahwa ia dan Hawa
tidak boleh makan semua pohon dalam taman Eden. Yang Tuhan katakan kepada
mereka adalah, “Semua pohon dalam taman ini boleh kamu makan buahnya dengan
bebas” (kej. 2:16). Persis di sana iblis melemparkan suatu dusta kepada Hawa.
Tuhan memberikan kebebasan penuh kepada Adam dan Hawa dengan satu batasan (ayat
16-17). Tetapi iblis tidak mau hawa memusatkan perhatian pada kebebasan yang
Tuhan berikan; ia mau Hawa memusatkan perhatian pada satu batasan tersebut.
Iblis ingin Hawa tidak melihat kebaikan dan pemenuhan kebutuhan dari Tuhan,
namun sebaliknya menyebabkan mempersoalkan peraturan Tuhan sebagai bukti bahwa
Ia tidak sebaik yang Hawa dan Adam kira.
Singkatnya, iblis ingin berkata kepada hawa dan kita
bahwa “Tuhan sedang menahan berkat-berkat-Nya darimu. Tuhan memang
menciptakanmu, menempatkanmu di taman yang indah ini, dan kemudian Ia akan
mulai memberikan larangan-larangan padamu.” Dengar, Tuhan tidak sedang menahan
berkat-berkat-Nya dari anak-anakNya sama sekali. Tuhan sedang menawarkan yang
terbaik dari semua kepunyaanNya dan terus menawarkan yang terbaik dari semua
kepunyaan-Nya sampai hari ini.
3. Tuhan tidak dapat dipercaya
Kali ini Iblis melangkah lebi jauh, iblis mengatakan
sesuatu yang berlawanan dengan apa yang dikatakan Tuhan. Ia sedang mengatakan
bahwa firman Tuhan tidak dapat dipercaya. Pada dasarnya, ia sedang menyebut
Tuhan pendusta. Iblis memenag licik, pintar dan berani. Ia sangat memahami diri
kita karena ia setiap hari mempelajari kita. Ia tahu siapa Tuhan dan vonis
Tuhan terhadap dirinya. Tetapi iblis masih dengan berani mengatakan bahwa Tuhan
yang melakukan semua itu adalah pendusta! Hawa diperhadapkan pada sebuah
pertanyaan serius: Siapakah yang akan ia percayai? Firman Tuhan atau perkataan
iblis? Hanya satu pilihan. Tidak ada tempat untuk kompromi di sini.
Pertanyaan dan pilihan itu juga dihadapkan kepada kita
setiap hari. Apakah kita akan percaya dan menaati firman Tuhan, ataukah kita
bergabung dengan iblis dan mengatakan bahwa Tuhan tidak dapat dipercaya. Apakah
anda percaya Alkitab sebagai firman Allah? Jawabannya mungkin, yah! Tapi,
pernahkah anda meragukan firmanNya? Saya yakin hampir semua orang percaya
pernah meragukanNya. Ketika pengakuan iman anda tidak sejalan dengan firmanNya,
sesungguhnya anda berada dalam posisi yang diinginkan iblis. Iblis mungkin
tidak keberatan dengan pengakuan anda, tapi dia sangat menentang ketaatan anda
pada firmanNya, sebab ketaatan menunjukan bahwa anda mempercayai firman Allah.
Gereja dewasa ini dipenuhi oleh orang-orang yang mengaku sebagai orang percaya
yang memperlakukan firman Tuhan seperti orang-orang yang tidak bertuhan.
Alkitab dipenuhi janiji-janji yang telah digenapi tentang
bisa dipercayanya firman Tuhan. Janji Tuhan itu murni dan sangat teruji,
bagaikan perak teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur api peleburan di tanah
(Maz. 12:7; 119:140). Tuhan tidak pernah dan tidak mungkin berdusta (Ibr.
6:18). Apa yang dikatakan-Nya adalah kebenaran mutlak, tidak lebih dan tidak
kurang. Singkat kata, jika Alkitab menuliskan suatu janji, kita harus
mempercayainya dan bertindak berdasarkan iman tersebut.
4. Dosa tidak memberikan akibat buruk
Alkitab berisikan larangan-larangan dan
peringatan-peringatan atau yang lebih kita kenal dengan hukum Tuhan. Memang
iman Kristen dibangun di atas suatu hubungan, tetapi Tuhan meberikan aturan dan
telah meletakan tanda “Dilarang masuk tanpa izin.” Dia memperingatkan kita
tentang adanya konsekuensi-konsekuansi atas pelanggaran hukum tersebut. Ttapi
iblis ingin kita percaya bahwa kita dapat melakukan dosa tanpa harus menanggung
konsekuensi-konsekuensinya. Seperti banyak dusta lainnya, dusta ini dimulai di
Taman Eden.
Pada percakapan antara Hawa dengan iblis, Hawa mengatakan
kepada iblis bahwa ia dan Adam telah dilarang untuk makan buah pohon yang ada
di tengah-tengah taman. Kemudian Hawa mengatakan kepada Setan bahwa Tuhan bahwa
Tuhan telah berkata, “Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nati kamu mati”
(Kej. 3:3). Hawa tidak mengatakan perintah Tuhan tersebut dengan benar.
Kenyataan dia salah mengutip firman telah membuka kesempatan kepada iblis , dan
iblis berkata kepadanya, “Sekali-kali kamu tidak akan mati” (Kej. 3:4).
Perhatikan apa kata iblis, “Dosa tidak memberikan akibat-akibat buruk.”
Tetapi Tuhan ingin kita mengetahui dua hal: Tuhan
memandang dosa sebagai hal yang serius dan Tuhan tidak bisa mengizinkan dosa
tidak menerima hukuman. Allah itu kudus, dan dosa adalah segala apapun yang
berlawanan dengan kekudusan Allah. Melanggar hukum Tuhan selalu memberikan
akibat-akibat buruk. Paulus memperingatkan kita agar “Tidak sesat! Allah tidak
membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang
akan dituainya” (Gal. 6:7). Kebenaran mendasar bahwa dosa selalu datang dengan
konsekuensi-konsekuensi telah ditunjukan di Taman Eden, di mana Adam dan Hawa
harus menanggung akibat dari apa yang mereka telah lakukan.
Tidak diragukan, Allah kita adalah Tuhan yang penuh kasih
dan maha pengampun, tapi Dia adalah Allah yang Mahasuci dan adil. Sekalipun
kita mengakui kesalahan kita, Allah tetap tidak membebaskan kita dari konsekuensinya
(Ibr. 12:5-10). Kita harus menanggung akibat dari dosa yang kita buat. Contoh
Daud, ia pernah melakukan kesalahan besar dan kemudian mengakuinya, namun Allah
tetap menjatuhkan hukuman atas perbuatannya (1 Sam. 13:14). Kebenarannya
adalah. “Dosa selalu memberikan akibat-akibat buruk, terlepas dari apapun yang
iblis katakan pada kita.” Tapi juga Ia setia dan adil, mengampuni dan
menyucikan kita dari segala dosa kita (1 Yoh. 1:9).
5. Anda bisa menjadi seperti Tuhan
Lagi-lagi iblis melancarkan kebohongannya. Si raja dusta
ini tidak pernah kehilangan akal. Selama targetnya belum terkapar, ia tidak
akan berhenti. Iblis punya seribu satu jurus untuk menjatuhkan lawannya. Kali
ini iblis mengeluarkan senjata pamungkasnya dan tipuan ini seringkali membuahkan
hasil. Iblis tahu betul hasrat terdalam dari seorang manusia. Bagian dari hati
Hawa itulah yang digoda oleh iblis saat ia mengatakan dustanya: “Kamu akan
menjadi seperti Allah.” Lihat apa yang dikatakan iblis, “tetapi Allah
mengetahui bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan
menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat (Kej.3:5).
Seperti biasa, tipuan iblis mengandung sedikit kebenaran.
Pada saat Adam dan Hawa memakan dari pohon pengetahuan yang baik dan yang
jahat, seketika itu juga mereka tahu tentang dosa dan kejahatan. Tetapi dusta
besarnya di sini adalah bahwa Hawa akan menjadi seperti Allah jika ia makan
buah pohon itu. Tanpa pikir panjang Hawa langsung menerima tawaran yang
menggiurkan itu “Menjadi seperti Allah.”
Bukankah itu merupakan sifat dasar manusia? Dosa pada
dasarnya merupakan satu bentuk kesombongan. Hakikat dari dosa adalah egois,
mementingkan diri sendiri, mengidamkan kemuliaan yang tak semestinya. Pada
intinya, dosa menolak untuk mengakui ketergantungan total kita kepada Allah.
Seperti yang dikatakan C. S. Lewis, “kesombongan merupakan dosa yang mendasari
semua dosa lainya.” Dan yang paling membingungkan dari satu karekter dosa
ialah, dosa biasanya berkedok. Dosa selalu dilakukan untuk “suatu alasan yang
baik.” Manusia suka berasionalisasi ketika melakukan dosa, sehingga ia sendiri
seringkali gagal mengenali dosa itu sendiri. Dan parahnya lagi, manusia sering
cenderung menutup-nutupi dosanya (Kej.3:12).
Tuhan dan manusia memiliki perbedaan yang sangat jelas.
Tuhan adalah pencipta, dan manusia adalah ciptaan-Nya. Di dalam dunia ini hanya
ada satu Tuhan, dan tidak ada yang lain (kel.20:4; Yes.43:10; 44:6; 45:5).
Manusia adalah makhluk terbatas, dalam masa hidup, dalam pengetahuan, dan dalam
hikmat kita. Ada pun Tuhan tidak terbatas dalam segala hal. Perbedaan ini
semestinya disadari oleh setiap anak-anak-Nya. Tuhan tidak pernah menginginkan
perbedaan antara Diri-Nya sendiri dengan umat-Nya menjadi kabur.
Dewasa ini Iblis terus menggunakan tipuannya itu dengan
cara yang lebih menipu. Iblis telah menularkan filosofinya ke dalam berbagai
bentuk kepercayaan, disiplin ilmu, bahkan ke dalam kekristenan sendiri. Anda
mungkin pernah mendengar kalimat ini: “Anda punya kemampuan tak terbatas”,
“Anda punya potensi”, “Pusatkan pikiranmu pada energi positif untuk menhasilkan
kehidupan yang lebih baik”, My the Force be with us”, “Optimis”, Positif
tingking”. Kedengarannya bagus sekali. Namun semua itu adalah pekerjaan iblis
agar manusia menentukan ke mana arah hidupnya sendiri, terlepas dar
ketergantungannya terhadap Tuhan. Pesannya tetap sama, “Kita adalah tuhan atas
diri kita sendiri.”
Kita diciptakan untuk tujuan Allah dan, dirancang untuk
kemuliaan-Nya (Kol.1:16). Seharusnya kita tunduk kepada Tuhan dan berada di
bawah kendali-Nya. Hanya Tuhan mengasihi kita sehingga Ia mengizinkan kita
untuk membuat pilihan tersebut. Dia tidak memaksa kita untik menaati-Nya. Tuhan
ingin ketaatan dan kasih kita kepadaNya datang dari hati yang bersediah dan
rendah hati. Jika kita melakukan itu, Tuhan akan datang pada kita dan tinggal
dalam diri kita, memberi arah pada kita, dan mengajarkan kebenarannya yang
terutama.
6. Jika rasanya baik, lakukan saja!
Bisa jadi ini adalah kalimat terpopuler di abad-21 ini.
Hampir setiap orang mengucapkannya. Kalau Anda rasa itu baik, mengapa tidak?
Ikuti kata hatimu. Kamu rasa itu benar, lakukanlah. Ini adalah kebohongan iblis
yang sulit diidentifikasi. Benar-benar menipu. Iblis tahu bahwa ia tidak bisa
memaksa kita melakukan apapun. Iblis tahu bahwa Tuhan menciptakan kita dengan
suatu kehendak bebas. Kebebasan itulah yang sedang dimanfaatkannya. Iblis
menyarankan banyak hal kepada kita, ia melemparkan umpan, ia merayu kita agar
kita membuat keputusan-kepurusan yang salah.
Iblis pintar dengan taktik ini. Hawa adalah korban
pertama dari rayuannya. Tak diragukan lagi Hawa melihat pohon dan buah itu.
Dengan kebohongan iblis yang baru dalam pikiran hawa, pohon itu sekarang kelihatannya
agak berbeda. Perhatikan apa kata Alkitab, “Perempuan itu melihat bahwa buah
pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagi pula pohon itu
menarik hati karena member pengertian” (Kej.3:6). Bagi Hawa, semua rasanya
benar, rasanya baik, lalu ia memakannya.
Iblis mendatangi hawa dengan menggunakan salah satu
pemberian Tuhan kepada manusia: Perasaan-perasaan. Tuhan menciptakan manusia
dilengkapi perasaan-perasaan, seperti Tuhan juga memilikinya. Ada perbedaan
antara pikiran dan perasaan. Perasaan bisa berubah-ubah, tapi pikiran cenderung
bertahan pada apa yang kita ketahui. Perasaan dapat bereaksi terhadap sesuatu
yang kita ketahui benar dan tidak benar.
Artinya, perasaan bisa sangat menipu. Kunci untuk menjaga
perasaan agar tetap stabil adalah meletakkan apa yang kita ketahui mendahului
apa yang kita rasakan. Kita harus memastikan bahwa perasaan-perasaan kita
dituntun dan dikendalikan oleh apa yang kita ketahui, yaitu dalam hal ini
adalah kebenaran-kebenaran doctrinal. Mood bisa berubah, tapi kebenaran tidak.
Iman Kristen melibatkan perasaan di dalamnya, namun tidak mendasarkannya pada
perasaan.
Pengetahuan yang benar tentang Allah dan kebenaran-Nya
melahirkan perasaan-perasaan yang bertanggung jawab. Oleh sebab itu, kita wajib
menguji semua perasaan kita, apakah itu sejalan dengan Alkitab atau tidak. Bila
terbukti tidak selaras dengan Alkitab, kita harus tegas menolaknya. Dan
akhirnya, “Tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari dari
padamu! (Yak. 4:7).
Demikianlah pengajaran dan pengenalan
kebohongan-kebohongan si iblis yang sepertinya sih oke-oke aja. Tapi di depan
kita, si iblis sudah menyiapkan lobang yang sangat besar, yang dapat menelan
hidup kita bahkan cukup untuk menelan keluarga kita atau rumah tangga kita. Hati-hati
saudara- saudara. Sejak masa penciptaan, setan selalu memiliki satu tujuan
akhir, yaitu kehancuran jiwa kita. Jika ia tidak berhasil menghancurkan jiwa
kita, ia akan puas dengan memastikan bahwa kita lemah, tidak efektef dan tidak
bermanfaat bagi keraajan Allah. Setiap kebohongan iblis dirancang untuk
melakukan satu hal: menipu kita dengan memutarbalikan kebenaran Tuhan.
Dan kini semua saudaraku di dalam Tuhan Yesus Kristus, sadarlah
dan berjaga-jagalah! (1 Petrus 5:8). Jangan beri kesempatan sekecil apapun
kepada iblis (Efesus 4:27). Ambillah seluruh perlengkapan senjata Anda (Efesus 6:11-18),
dan akhirnya, dengan kuasa Roh Kudus lawanlah iblis dan kalahkan dia (Yakobus 4:7;
1 Petrus 5:9). Karena kuasa Roh Kudus jauh lebih besar dari pada kuasa si
iblis. Jangan lelah dan lengah. Apapun yang terjadi tetap percaya Tuhan selalu
ada bersama anak-anakNya yang bergantung kepadaNya. Terima kasih dan semoga
bisa menjadi bermanfaat. Tuhan Yesus Memberkati.
No comments:
Post a Comment