Berpengharapan kepada Tuhan adalah hal yang wajib kita
lakukan. Bukan untuk keuntungan bagi Tuhan. Melainkan untuk diri kita sendiri. Karena
berpengharapan kepadaNYa adalah cara terbaik untuk mengundang energi positif
dalam hidup kita. Kenapa? Karena saat kita berharap padanya, kita membuang semua
kekuatiran kita. Bahkan Roh Kudus akan bekerja di hati kita dengan menaruh
damai sejahtera sekalipun orang melihat betapa luar biasanya masalah yang
sedang kita alami. Apalagi di jaman yang semakin serba ada ini banyak
kepercayaan yang berkembang dan di anut oleh masyarakat, jika diperhatikan
secara seksama dalam sebuah kepercayaan dapat berbeda satu dengan yang lainnya
bahkan dalam satu kepercayaan yang sama di dalamnya terdapat beberapa jenis
lagi kepercayaan menurut versi mereka masing-masing. Jika diperhatikan dan
dicermati lagi bukankah tujuan dari semua kepercayaan itu sama saja akhirnya?
Berbicara mengenai kepercayaan tentunya akan berujung pada agama.
Kristen bukanlah sebuah agama. Kristen adalah kepercayaan
iman kita yang total kepada Tuhan Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat dunia. Agama
merupakan atribut nyata dari kepercayaan seseorang, agama boleh ada karena
pengakuan akan kepercayaan yang di anut oleh sekelompok orang. Oleh karena itu kita perlu memegang teguh
terhadap Firman Tuhan, supaya tidak membuat Tuhan malu akan tingkah laku kita
yang mengatakan Kristen tapi tidak punya kepercayaan apalagi pengharapan kepad
Tuhan Yesus.
Berikut beberapa ayat Alkitab tentang Pengharapan kepada
Tuhan:
Yosua 1:9
Ayat alkitab tentang kepercayaan dapat dilihat dalam
yosua 1:19 “ Bukankah telah Kuperintahkan kepadamu : kuatkan dan teguhkanlah
hatimu? Janganlah kecut dan tawar hati, sebab Tuhan, Allahmu menyertai engkau
kemanapun engkau pergi.” Kepercayaan akan hadirat Tuhan bagi orang percaya
merupakan suatu mutlak untuk dilakukan.
Ada kalanya manusia mengandalkan dirinya sendiri tanpa
mau melibatkan Tuhan di dalamnya. Padahal sesungguhnya Tuhan ingin dan rindu
untuk ambil bagian dalam hidup kita sehari-hari. Ketika manusia dihadapkan pada
percobaan yang di alaminya Tuhan tentunya telah memberikan izin terlebih dahulu
untuk hal ini terjadi karena Tuhan tahu bagaimana batasan dan kemampuan
manusia, Tuhan tentunya akan turut ambil bagian dalam pertolongan yang diberikannya.
Mazmur 13: 5
Dalam mazmur 13 : 5 berkata “ Tetapi aku, kepada kasih
setiaMu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatanMu”, kasih
seperti apa lagi yang manusia inginkan? Tiada yang lebih besar dan hebat
daripada kasih yang Tuhan berikan kepada manusia.
Ayat alkitab tentang kepercayaan ini menguat teguhkan
hati para orang percaya bahwa sekali-kali Tuhan tidak akan meninggalkan manusia
akibat dosa, justru sebaliknya Tuhan mau dan rindu agar manusia berpaling dari
dosanya dan mengikut Dia. Kasih Tuhan itu setia, setia bukan dalam ukuran
manusia tetapi dalam ukuran Tuhan yakni kasih yang kekal dan tidak akan
berubah.
Amsal 3 : 5-6
Ayat alkitab tentang kepercayaan selanjutnya tertuang
dalam Amsal 3 : 5-6 “ percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala
lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” Percaya tidak dilakukan dengan
setengah hati atau dengan ragu-ragu melainkan dengan paham dan hati yang teguh.
Percaya kepada Tuhan sebagai juruselamat tidak hanya
dapat diputuskan setelah kita manusia benar-benar memahami maksud dari semuanay
itu, karena pemikiran dan jalan Tuhan sangatlah dalam dan tidak dapat terselami
oleh pikiran dan akal manusia. Manusia terkadang terlalu congkak mengenai jalan
mana dan keputusan apa yang hendak di jalankan, seharusnya melibatkan dan
berserah kepada Tuhanlah merupakan jalan yang benar. Orang yang telah percaya
dan di baptis tentunya akan dituntut untuk dibentuk dan diperbaharui dari
sehari kesehari oleh hayat Tuhan sehingga ketika kita menjalankan kehidupan
sehari-hari boleh mencerminkan diri Allah dalam diri kita sendiri, hal ini
boleh menjadi kesaksian hidup kita kepada manusia lainnya yang belum percaya
sehingga nama Allah boleh di muliakan atas diri kita.
Yeremia 17 : 7-8
Yeremia 17 : 7-8 berkata “ diberkatilah orang yang
mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapannya pada Tuhan! Ia akan seperti pohon
yang ditanam di tepi air yang merambatkan akar-akarnya ketepi batang air, dan
tidak akan mengalami datangnya terik matahari, yang daunnya tetap hijau, yang
tidak kuatir dalam tahun kering dan tidak berhenti menghasilkan buah”. Ayat
alkitab tentang kepercayaan satu ini menekankan dan memberikan gambaran
bagimana hidup orang percaya yang diberkati oleh hayat Allah dalam hidupnya.
Hidup orang percaya bukanlah hidup yang mengandalkan diri sendiri tetapi
mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara hidup yang di alami sehingga diri
pribadi boleh lebih dekat dengan Tuhan setiap harinya.
Orang yang demikian tentunya akan menimbulkan pengharapan
yang sejati yakni pengharapan akan hadirat Tuhan dalam hidup. Orang percaya
yang dekat dengan Tuhan digambarkan seperti pohon yang ditanam ditepi aluran
air yang mana akar-akarnya akan terus mengarah ke sumber mata air sehingga
boleh bertumbuh dan selalu tercukupi kebutuhannya setiap hari. Pohon ini
menggambarkan kita orang percaya yang menaruh harapan kepada Tuhan sehingga
kita akan terus menerus untuk menuntut keberadaan Tuhan dalam hidup, dengan
demikian hidup kita akan selalu di jaga olehNya. Segala pencobaan dan rintangan
akan Tuhan sertai dalam hidup sehingga kita boleh dapat mengatasinya.
Dalam pandangan orang banyak sering disalah artikan bahwa
kepercayaan kita merupakan agama yang di anut. Jika kita melihat ke belakang
ketika Tuhan Yesus datang ke dunia sebagai manusia Tuhan Yesus tidak
mendatangkan satu agama baru atau satu kepercayaan yang baru. Semua itu
datangnya dari Allah dan oleh Allah itu sendiri, seperti ada di jelaskan bahwa
Tuhanlah awal dan akhir. Terus mengapa hingga saat ini banyak jenis kepercayaan
yang menggunakan kata agama sebagai titlenya? Semua ini kembali ke diri manusia
lagi, jika dipikirkan dengan logika manusia semaunya ini tidak akan ada
habisnya. Tuhan tidak menginginkan sebuah agama yang sempurna pada diri manusia
melaikan Tuhan ingin agar ketika manusia percaya maka manusia akan kembali
kepada Allah sang penciptanya. Agama tidak menjanjikan diri kita memperoleh
keselamatan karena keselamatan yang sejati datangnya daripada Tuhan itu
sendiri.
Demikianlah artikel tentang pengharapan kepada Tuhan
sesuai dengan Alkiab. Mari terus berpengharapan kepada Tuhan. Karena hanya
dalam Tuhanlah kita memiliki arti dan berharap padaNya adalah cara terbaik
untuk mendatangkan energi positif dalam hidup kita. Percaya saja. Sebab tidak
ada kasih yang lebih sempurna dari pada kasih Tuhan kepada kita. Semoga bermanfaat.
Terima kasih.
No comments:
Post a Comment