Kasih mula-mula adalah hal penting yang harus di miliki oleh kita umat Tuhan Yesus Kristus. karena kasih mula mula adalah (menurut KJV) kasih yang mula-mula ditulis dengan kata 'first love'.
Kasih mula-mula adalah kasih yang kita miliki dan dan kita rasakan ketika kita
baru mengalami pertobatan atau kelahiran baru. Semua orang Kristen yang
mengalami pertobatan sejati pasti akan mengalami kasih yang mula-mula ini.
Saat kita memiliki kasih mula-mula, kita begitu
bersemangat dan berkobar-kobar bagi Tuhan. Setiap hari rasanya begitu penuh
sukacita dan ingin memuji Tuhan selalu. Kemanapun kita pergi maka kita akan
menyaksikan kebaikan dan kasih Tuhan kepada orang lain. Kita ingin orang lain
juga bisa merasakan kebahagiaan yang kita alami saat itu.
"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau
telah meninggalkan kasihmu yang semula" (Wahyu 2:4)
Karakter
Positif Jemaat Efesus
"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu
maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap
orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya
rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati
mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan
engkau tidak mengenal lelah." (Wahyu 2:2-3)
Dari ayat diatas kita tahu bahwa Jemaat Efesus memiliki
banyak hal yang positif, mari kita lihat poin-poin berikut ini yang menunjukkan
hal positif jemaat Efesus:
- Rajin dan tekun bekerja dalam pekerjaan Tuhan
- Tidak sabar kepada orang jahat
- Membongkar kebohongan para rasul palsu
- Sabar dan rela menderita demi nama Yesus
- Tidak mengenal lelah
Jemaat di Efesus merupakan jemaat yang cinta Tuhan dan
rela berkorban. Mereka mencintai kebenaran dan mereka memiliki roh membedakan
sehingga mereka bisa menguji mana rasul yang asli atau bukan. Mereka begitu
giat dan berjerih lelah dalam melayani Tuhan. Jemaat yang mereka gembalakan
bisa jadi sangat berkembang sehingga mereka begitu giat dan sibuk mengerjakan
visi Tuhan.
Tetapi sekalipun demikian, Tuhan mencela mereka, kenapa ?
Hanya karena satu hal, itulah kasih mula-mula. Ternyata jemaat di Efesus sudah
kehilangan kasih yang mula-mula, dan Tuhan katakan itu satu kejatuhan bahkan
dikatakan kejatuhan yang paling dalam
Wahyu
2 : 5a “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! “
Meninggalkan
kasih semula
Namun
disayangkan mereka telah kehilangan kasih semula. Sebelumnya mereka melakukan
segala hal itu dilandasi dengan kasih, kasih kepada Allah dan kepada sesama
manusia. Namun kemudian pelayanan itu dikerjakan tanpa dilandasi kasih yang
kuat.
Mengapa Jemaat itu kehilangan kasih?
Mengapa hal itu
terjadi pada jemaat yang sedemikian aktif dalam pekerjaan Tuhan dan yang rela
menderita demi Yesus? Apa penyebab masalah itu?
Sebagian orang
menafsirkan penyebabnya karena mereka merasa lelah saat mengalami kesulitan
dalam pelayanan. Namun benarkah demikian? Bukankah ayat di atas mengatakan
bahwa mereka tidak mengenal lelah, sabar dan rela menderita.
Ada pula yang
menafsirkan mereka tergoda oleh keinginan kedagingan dan kesenangan duniawi
yang ditawarkan oleh penduduk kota Efesus. Namun ayat di atas juga mengatakan
bahwa mereka tidak sabar dengan orang jahat. Berarti mereka tidak akan tertarik
dengan kejahatan duniawi.
Diduga kuat
penyebabnya adalah karena mereka merasa jengkel melihat perbuatan jahat
sebagian orang di lingkungan jemaat dan munculnya para penipu yang berpura-pura
menjadi rasul. Kepalsuan yang akhirnya mereka bongkar. Lama-kelamaan perasaan
jengkel itu memuncak, lalu timbul kemarahan dan kebencian di hati mereka,
sehingga mereka kehilangan kasih semula
Keadaan
itu pun muncul di zaman sekarang
Kenapa saya
berani mengatakan bahwa keadaan itupun muncul zaman kita sekarang? Saat ini pun
hal itu bisa terjadi di kalangan orang percaya. Banyak jemaat dan hamba Tuhan
yang perbuatannya jahat dan sering melanggar perintah Tuhan tanpa merasa
bersalah. Masih berpura-pura menjadi orang suci. Bahkan beberapa tokoh gereja
bersikap sebagai rasul palsu dan mengajarkan ajaran palsu
Tidak sabar
dengan perbuatan jemaat dan rasul palsu itu, timbullah kemarahan dan kebencian
dari umat Tuhan yang sungguh-sungguh giat melayani, rela menderita dan menjaga
ajaran murni Tuhan.
Tuhan
mengambil kaki dian
Namun berhati-hatilah
menghadapi situasi seperti itu. Jika kita kehilangan kasih semula, Tuhan akan
mengambil kaki dian kita. "Sebab
itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah
lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang
kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau
tidak bertobat." (Wah 2:5)
Kaki dian
adalah tempat untuk meletakkan penerang. Jika itu diambil, ruangan akan menjadi
gelap. Demikianlah jika kasih kita menghilang, maka hati kita pun akan menjadi
gelap. Terang Tuhan tidak bersinar lagi dalam kehidupan kita. Akibatnya kita
akan salah melangkah dan bisa tersesat
Nah karena itu marilah kita menguji diri kita. Janganlah
kejahatan orang lain membuat hati kita kesal, jengkel, dan marah sehingga kita
kehilangan kasih. Akibatnya, bukannya kita menasihati dan mendoakan mereka agar
sadar dan bertobat, sebaliknya kita membenci dan mengutuk mereka. Mari kita
kembali kepada kasih yang mula-mula. Tidak ada kata terlambat bagi kita yang
mau sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada jalan yang berkenan kepada
Tuhan. Terima kasih. Kiranya artikel ini bermanfaat bagi kita semua,. God
Bless.
Terima kasih. Perkongsian ini sangat memberkati
ReplyDelete