Breaking

Monday, September 3, 2018

Penyebab Jemaat Efesus kehilangan Kasih Mula Mula


Kasih mula-mula adalah hal penting yang harus di miliki oleh kita umat Tuhan Yesus Kristus. karena kasih mula mula adalah (menurut KJV) kasih yang mula-mula ditulis dengan kata 'first love'. Kasih mula-mula adalah kasih yang kita miliki dan dan kita rasakan ketika kita baru mengalami pertobatan atau kelahiran baru. Semua orang Kristen yang mengalami pertobatan sejati pasti akan mengalami kasih yang mula-mula ini.
Saat kita memiliki kasih mula-mula, kita begitu bersemangat dan berkobar-kobar bagi Tuhan. Setiap hari rasanya begitu penuh sukacita dan ingin memuji Tuhan selalu. Kemanapun kita pergi maka kita akan menyaksikan kebaikan dan kasih Tuhan kepada orang lain. Kita ingin orang lain juga bisa merasakan kebahagiaan yang kita alami saat itu.


"Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula" (Wahyu 2:4)

Karakter Positif Jemaat Efesus

"Aku tahu segala pekerjaanmu: baik jerih payahmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak dapat sabar terhadap orang-orang jahat, bahwa engkau telah mencobai mereka yang menyebut dirinya rasul, tetapi yang sebenarnya tidak demikian, bahwa engkau telah mendapati mereka pendusta. Dan engkau tetap sabar dan menderita oleh karena nama-Ku; dan engkau tidak mengenal lelah." (Wahyu 2:2-3)

Dari ayat diatas kita tahu bahwa Jemaat Efesus memiliki banyak hal yang positif, mari kita lihat poin-poin berikut ini yang menunjukkan hal positif jemaat Efesus:

  • Rajin dan tekun bekerja dalam pekerjaan Tuhan
  • Tidak sabar kepada orang jahat
  • Membongkar kebohongan para rasul palsu
  • Sabar dan rela menderita demi nama Yesus
  • Tidak mengenal lelah

Jemaat di Efesus merupakan jemaat yang cinta Tuhan dan rela berkorban. Mereka mencintai kebenaran dan mereka memiliki roh membedakan sehingga mereka bisa menguji mana rasul yang asli atau bukan. Mereka begitu giat dan berjerih lelah dalam melayani Tuhan. Jemaat yang mereka gembalakan bisa jadi sangat berkembang sehingga mereka begitu giat dan sibuk mengerjakan visi Tuhan.

Tetapi sekalipun demikian, Tuhan mencela mereka, kenapa ? Hanya karena satu hal, itulah kasih mula-mula. Ternyata jemaat di Efesus sudah kehilangan kasih yang mula-mula, dan Tuhan katakan itu satu kejatuhan bahkan dikatakan kejatuhan yang paling dalam  
Wahyu 2 : 5a “Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! “
   

Meninggalkan kasih semula
    
Namun disayangkan mereka telah kehilangan kasih semula. Sebelumnya mereka melakukan segala hal itu dilandasi dengan kasih, kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia. Namun kemudian pelayanan itu dikerjakan tanpa dilandasi kasih yang kuat.
Mengapa Jemaat itu kehilangan kasih?

Mengapa hal itu terjadi pada jemaat yang sedemikian aktif dalam pekerjaan Tuhan dan yang rela menderita demi Yesus? Apa penyebab masalah itu?
Sebagian orang menafsirkan penyebabnya karena mereka merasa lelah saat mengalami kesulitan dalam pelayanan. Namun benarkah demikian? Bukankah ayat di atas mengatakan bahwa mereka tidak mengenal lelah, sabar dan rela menderita.
     
Ada pula yang menafsirkan mereka tergoda oleh keinginan kedagingan dan kesenangan duniawi yang ditawarkan oleh penduduk kota Efesus. Namun ayat di atas juga mengatakan bahwa mereka tidak sabar dengan orang jahat. Berarti mereka tidak akan tertarik dengan kejahatan duniawi.
    
Diduga kuat penyebabnya adalah karena mereka merasa jengkel melihat perbuatan jahat sebagian orang di lingkungan jemaat dan munculnya para penipu yang berpura-pura menjadi rasul. Kepalsuan yang akhirnya mereka bongkar. Lama-kelamaan perasaan jengkel itu memuncak, lalu timbul kemarahan dan kebencian di hati mereka, sehingga mereka kehilangan kasih semula

Keadaan itu pun muncul di zaman sekarang
    
Kenapa saya berani mengatakan bahwa keadaan itupun muncul zaman kita sekarang? Saat ini pun hal itu bisa terjadi di kalangan orang percaya. Banyak jemaat dan hamba Tuhan yang perbuatannya jahat dan sering melanggar perintah Tuhan tanpa merasa bersalah. Masih berpura-pura menjadi orang suci. Bahkan beberapa tokoh gereja bersikap sebagai rasul palsu dan mengajarkan ajaran palsu
   Tidak sabar dengan perbuatan jemaat dan rasul palsu itu, timbullah kemarahan dan kebencian dari umat Tuhan yang sungguh-sungguh giat melayani, rela menderita dan menjaga ajaran murni Tuhan.

Tuhan mengambil kaki dian
     
Namun berhati-hatilah menghadapi situasi seperti itu. Jika kita kehilangan kasih semula, Tuhan akan mengambil kaki dian kita.  "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat." (Wah 2:5)
      
Kaki dian adalah tempat untuk meletakkan penerang. Jika itu diambil, ruangan akan menjadi gelap. Demikianlah jika kasih kita menghilang, maka hati kita pun akan menjadi gelap. Terang Tuhan tidak bersinar lagi dalam kehidupan kita. Akibatnya kita akan salah melangkah dan bisa tersesat

Nah karena itu marilah kita menguji diri kita. Janganlah kejahatan orang lain membuat hati kita kesal, jengkel, dan marah sehingga kita kehilangan kasih. Akibatnya, bukannya kita menasihati dan mendoakan mereka agar sadar dan bertobat, sebaliknya kita membenci dan mengutuk mereka. Mari kita kembali kepada kasih yang mula-mula. Tidak ada kata terlambat bagi kita yang mau sungguh-sungguh bertobat dan kembali kepada jalan yang berkenan kepada Tuhan. Terima kasih. Kiranya artikel ini bermanfaat bagi kita semua,. God Bless.

1 comment: