Karakter dan jenis manusia di dunia ini berbeda-beda. Dan
disini kita akan membahas perbedaan jenisnya dilihat dari Alkitab. Kenapa? Karena
blog ini merupakan blog tentang kerohanian. Dalam 1 Petrus 4:3-4 Sebab
telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang
yang tidak mengenal Allah — Dalam ayat ini berbicara mengenai keadaan
orang percaya yang belum bertobat.
Paulus menyatakan kepada jemaat Roma bahwa
“semua orang tidak ada yang benar” (Roma 3:10).
Apa maksudnya? Bukankah banyak orang yang baik dan saleh?
Persoalannya ialah dalam pemandangan Allah, semua orang telah berdosa dan tidak
ada yang bisa membenarkan dirinya sendiri di hadapan Allah. Di dunia ini banyak
orang baik dan saleh tetapi tetap terhitung tidak benar (salah) di hadapan
Allah. Segala macam perbuatan baik tidaklah cukup untuk mengubah status salah
menjadi benar. Jika demikian, kita menjadi mengerti betapa tingginya standar
status “Benar” di hadapan Allah.
1 Petrus 4:3-4 (TB)
Sebab telah cukup banyak waktu
kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah.
Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora,
perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang. Sebab itu mereka heran,
bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam
kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan,
kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang —
Petrus memberikan daftar dosa yang bisa diperbuat oleh orang-orang yang tidak
mengenal Allah pada masa itu. Dosa yang dimaksud ialah dosa secara moral dan
dosa dalam hal penyembahan. Seseorang yang tidak menyembah Allah yang benar
akan terjatuh ke dosa secara moral. Karena pengenalan akan Allah yang benar
akan membawa pengaruh terhadap moral seseorang.
Contoh yang sangat real ialah kepercayaan-kepercayaan
selain kekristenan. Ada yang mengajarkan beristeri banyak itu boleh. Apakah
benar Allah yang bermoral akan mengajarkan hal demikian? Alkitab memberikan
kejelasan mengenai hal ini. Alkitab menegaskan bahwa pernikahan yang Allah kehendaki
ialah monogami (1 laki-laki dan 1 perempuan). Ada pula kepercayaan bahwa ketika
di Sorga akan kawin lagi. Jika demikian pengenalannya, apakah akan ada dampak
terhadap kehidupan moral seseorang? Sudah pasti.
Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut
mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang
sama, dan mereka memfitnah kamu — Ayat ini berbicara mengenai manusia rohani.
Berikut 3 jenis manusia yang disebutkan di dalam Alkitab:
- Psukikos — Manusia alamiah yang belum diselamatkan. Manusia yang seperti ini akan hidup menuruti apa yang dipandangnya baik.
- Sarkikos — Manusia kedagingan yang sudah diselamatkan. Mereka sudah bertobat dan percaya kepada Yesus, tetapi mereka belum mengerjakan pengudusan dengan benar.
- Pneumatikos — Manusia rohani yang sudah diselamatkan. Mereka sudah bertobat dan percaya kepada Yesus dan mengerjakan pengudusan dengan benar.
Mengerjakan pengudusan artinya hidup berpadanan dengan
Injil Yesus Kristus. Orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus sudah
pasti akan menghasilkan perbuatan yang baik. Bagian ini telah disinggung oleh
ayat tadi secara langsung. Jikalau tidak mengerjakan pengudusan, bagaimana?
Ada 2 kemungkinan mengenai hal ini :
- Pertama, ia belum sungguh-sungguh bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus. Jika demikian, pada akhirnya ia tidak diselamatkan.
- Kedua, ia sudah bertobat dan percaya kepada Yesus Kristus tetapi lalai mengerjakan pengudusan. Alkitab menyatakan bahwa ia pasti diselamatkan. Tetapi akan menderita kerugian ketika menghadap Yesus di Bema Kristus.
Nah, sekarang pretanyaannya, apakah ada dasar ayat yang
mendukung ajaran demikian?
1 Korintus 3:12-15 (TB)
Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu
permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing
orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak
dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.
Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita
kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api.
Konteksnya :
Paulus menuliskan kepada Jemaat di Korintus. Paulus
memberitahu bahwa apa yang orang percaya PB kerjakan di dunia ini selama
hidupnya, suatu saat akan diuji di Bema Kristus. Jika orang percaya membangun
pelayanan dengan kayu, rumput kering dan jerami, sudah pasti akan mengalami
kerugian yang besar alias tidak memperoleh upah tetapi masuk Sorga. Jika orang
percaya membangun pelayanan dengan emas, perak dan batu permata, sudah pasti
akan memperoleh upah dan masuk Sorga.
Jadi apakah “Mengerjakan Pengudusan” berkaitan dengan
keselamatan?
Ya, tetapi tidak menyelamatkan. Artinya modal seseorang
diselamatkan oleh Allah ialah melalui iman kepada Yesus Kristus. Pengudusan
berkaitan erat dengan upah saja.
Hal yang harus diketahui adalah sebagai berikut:
- Sebelum pertobatan dan iman kepada Yesus Kristus, semua orang tergolong sebagai Manusia Psukikos.
- Pengenalan dan pengetahuan akan Firman Tuhan mempengaruhi praktek kehidupan orang percaya.
- Orang yang sudah bertobat dan percaya kepada Yesus jangan lupa mengerjakan pengudusan. Bukan utk diselamatkan tetapi utk upah.
Demikianlah penjelasan tentang tiga jenis manusia di
dalam Alkitab. Semoga dapat bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment