Didalam isi Kitab Perjanjian Lama dan perjanjian Baru adalah
janji-janji TUHAN. Tapi jangan lupa, di dalam Alkitab juga kita di ajarkan
tentang bagaimana pengalaman-pengalaman orang-orang yang di pakai Tuhan. Ada
begitu banyak tokoh di dalam Alkitab yang patut untuk diteladani. Salah satunya
adalah keteladanan Musa dalam Alkitab. Musa dikenal sebagai orang yang memimpin
bangsa Israel keluar dari bangsa Mesir. Ia yang memimpin bangsa Israel selama
40 tahun berada di padang gurun. Musa menjadi tokoh Alkitab yang terkenal
dengan kisah masa mudanya yang menarik.Musa merupakan seorang tokoh-tokoh Alkitab
yang juga nabi Allah yang lahir di Mesir.
Dan pada saat itu bangsa Israel tinggal di
mesir sebagai bangsa pendatang sejak zaman nabi Yusuf. Musa merupakan nabi
terbesar dalam sejarah kehidupan umat Israel. Ia di percaya oleh Allah untuk
memimpin membawa bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, menuju tanah yang telah
dijanjikan Tuhan bagi bangsa Israel.
Ia juga dipercaya oleh Allah untuk menerima Hukum Taurat
Allah di gunung Sinai. Dengan kepemimpinannya Musa mampu mengatasi berbagai
pemberontakan dari sesama umat Israel maupun pemimpin yang lain selama di
padang gurun, ia juga tetap setia mengikuti perintah Tuhan, hingga berhasil
membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Berikut ini akan kami paparkan
keteladanan Musa dalam Alkitab.
1. Lemah Lembut
Dalam Bilangan 12: 3 dikatakan bahwa Musa adalah seorang
yang sangat lembut hatinya, bahkan melebihi setiap manusia di atas muka bumi.
Dalam bahasa Ibrani, kata lembut hati adalah ‘aniyaw’ yang berarti lembut hati,
kesabaran, dan kehalusan. Musa memiliki sikap lemah lembut, toleran, sederhana,
sabar, menyenangkan hati Tuhan dan sesama. Kelemah lembutan Musa membuatnya
senantiasa tunduk terhadap otoritas Allah, dan mengandalkan Tuhan dalam segala
hal.
Sikap lemah lembut bukan berarti lemah, dan mudah berubah
atau dipengaruhi. Lemah lembut juga bukan berarti tidak memiliki inisiatif,
atau merasa takut. Bersikap lemah lembut berarti memiliki prinsip namun
bijaksana dan selalu bersikap positif dalam menghadapi karakter yang berbeda.
Dengan sifatnya yang lemah lembut tersebutlah Musa mampu memimpin bangsa Israel
yang gemar bersungut-sungut dan terkenal tegar tengkuk. Ketika bangsa Israel
menggerutu kepada Allah dan melampiaskannya kepada Musa, Musa hanya diam.
Tuhanlah yang akhirnya tampil membela Musa, dengan mendatangkan hukuman bagi
orang-orang yang mengganggunya.
Baca Juga : Tentang dan Arti nama Musa sesuai dengan Alkitab
2. Setia
Dalam Bilangan 12: 7, Allah menyatakan bahwa Musa adalah
seorang yang setia dalam segenap rumah-Nya. Setia merupakan salah satu karakter
Kristus. Kesetiaan Musa terlihat jelas saat ia senantiasa tunduk terhadap
otoritas Allah ketika memimpin bangsa Israel di padang gurun. Musa selalu
mengandalkan Tuhan dan lebih mendengarkan Tuhan dari pada bangsa Israel yang
bersungut-sungut kepadanya.
3. Rendah Hati
Dikatakan dalam Keluaran 3:10-11, ketika Allah mengutus
Musa untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir, Musa berkata siapakan ia,
sehingga ia yang akan menghadap Firaun dan membawa Israel keluar dari Mesir.
Musa menunjukkan kerendahan hati. Ia tidak bermegah atau merasa diri penting
karna Allah sendiri secara langsung mengutusnya untuk memimpin umat Israel.
Musa bahkan merasa diri tidak layak, meskipun sebenarnya ia juga adalah anak
angkat putri Firaun.
4. Pemazmur
Musa selalu bermazmur kepada Tuhan. Nyanyiannya dimuat
dalam kitab Mazmur 90, serta dalam Wahyu 15:3. Nyanyian dalam Wahyu 15:3
dinyanyikan sebagai nyanyian kemenangan.
5. Pendoa
Musa mengandalkan Tuhan dalam kehidupannya, dalam setiap
perkara yang dihadapinya. Dia menjadikan doa sebagai gaya hidupnya, sehingga
tak ada perkara yang mustahil, sebab Allah sendiri yang membimbing Musa dalam
setiap keputusan yang diambilnya (baca: cara berdoa yang benar). Dengan begitu
Musa mampu memimpin umat Israel selama 40 tahun di padang gurun, sebelum
akhirnya umat Israel memasuki tanah perjanjian.
6. Menjauhi Dosa
Manusia, terutama yang lemah dalam sisi rohani seringkali
begitu mudah jatuh dalam dosa. Mereka menikmati kesenangan dalam dosa. Namun
Musa berbeda, ia tidak menikmati kesenangan dalam dosa. Dalam Ibrani 11: 25
disebutkan juga bahwa Musa menolak disebut sebagai anak putri Firaun, ia lebih
suka menderita sengsara bersama umat Allah dibandingkan menikmati kesenangan
sementara dari dosa.
7. Menganggap Kristus Lebih Bernilai
Seperti disebutkan sebelumnya, Musa menolak disebut anak
dari putri Firaun (Ibrani 11: 24-25) dan lebih memilih hidup menderita bersama
sesama bangsa Israel. Musa juga menganggap penghinaan karena Kristus lebih
bernilai dibandingkan dengan harta Mesir (Ibrani 11:26). Tinggal bersama
Kristus merupakan tujuan hidup orang Kristen.
8. Mengharapkan Upah Masa Depan
Dalam Ibrani 11:26 dikatakan bahwa Musa menganggap
Kristus lebih bernilai, sebab ia memandang upah masa depan. Sama seperti yang
dikatakan Rasul Paulus dalam 2 Korintus 4: 18, bahwa mereka tidak memperhatikan
yang kelihatan yang sifatnya sementara, namun memperhatikan hal yang tak
kelihatan yang sifatnya kekal yaitu janji Tuhan bagi orang percaya. Sebab diam
bersama Kristus jauh lebih baik (1 Kor 15: 19).
9. Memiliki Jiwa Bapa
Musa memiliki jiwa kebapaan yang sangat melekat dalam
dirinya. Ia membela dan mengayomi orang-orang yang berada di bawahnya, bersedia
mendengar keluh kesah umat Israel sepanjang hari. Ia bertanggung jawab dalam
memberikan pengayoman, memimpin bangsa Israel, selakipun bangsa Israel
melakukan kesalahan, bersungut-sungut dan tegar tengkuk di hadapan Allah
Tritunggal. Ia memberi rasa aman pada umat Israel yang dipimpinnya. Dalam
Keluaran 32: 11-14 bahkan diceritakan bagaimana Musa membela dan mencoba
melunakkan hati Tuhan, demi menghindarkan murka Allah pada bangsa Israel.
Baca Juga : Sifat dan Karakter Musa yang dapat kita Contoh
Itulah beberapa pelajaran didalam artikel ini tentang keteladanan Musa dalam Alkitab atau beberapa karakter Musa yang dapat dan haruslah kita teladani, dalam menjalani hidupnya
sebagai nabi Allah yang membawa umat Israel keluar dari mesir dan memimpin
mereka selama 40 tahun di padang gurun antara lain: lemah lembut, setia, rendah
hati, pemazmur, pendoa, menjauhi dosa, menganggap kristus lebih bernilai,
mengharapkan upah masa depan, dan memiliki jiwa bapa. Antara lain rasa percaya yang sepenuhnya kepada Allah, kesetiaannya,
selalu mengandalkan Tuhan, memiliki kharisma, memiliki sifat rendah hati,
administratif, serta memiliki hati yang lemah lembut. Bahkan dikatakan di dalam
Alkitab, tidak ada manusia selembut Musa. Wauw, Musa seorang pria tapi bisa
memiliki hati yang lembut. Pertanyaannya, kok bisa? Jawabannya, karena ridak
ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang di kerjakan Tuhan di dalam hati kita
pastilah sangat luar biasa. Karena itu jangan pernah batasi Tuhan. Mari semua
kita meminta Tuhan untuk memperbaharui hati dan pikiran kita. Semoga artikel
ini bermanfaat. Terima kasih.
No comments:
Post a Comment