Breaking

Saturday, September 1, 2018

Penyembahan yang benar sesuai dengan Alkitab


Penyembahan adalah bagian dasar dari hubungan kita dengan Tuhan. Dan tanpa adanya penyembahan, tidak mungkin ada hubungan dengan Tuhan, apalgi hubungan intim yang menuju pada pengenalan akan Tuhan. Alkitab merupakan kumpulan firman yang Tuhan beri kepada manusia sebagai pedoman dalam melakukan aktifitas sehari-hari yang mana sesuai dan seturut dengan kehendakNya. Dalam Alkitab sendiri terdapat banyak sekali teladan dan contoh hidup yang seharusnya manusia ikuti sebagai ciptaan Allah yang istimewa.

Dalam kitab Yohanes 4 : 23-24 yang berkata “tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran”.
Manusia ada semata-mata sebagai mahluk yang meyembah dan memuliakan TUHAN penciptanya. Oleh karena itu manusia diberikan segala sesuatu yang tidak di miliki oleh ciptaan lainnya yakni seperti akal budi dan perasaan yang seturut dengan penciptanya.

Didalam Alkitab juga dapat ditemukan mengenai penyembahan yang benar menurut Alkitab sendiri, pada dasarnya manusia memang telah lama dan setia dalam menyembah TUHAN namun apakah penyembahan yang di lakukan itu seturut dengan hati TUHAN dan menyenangkanNya? Oleh karena itu diperlukan iman dan kasih yang besar untuk memahami penyembahan itu.
Dan dalam roma 12 : 1 “karena itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”.

Penyembahan yang benar menurut alkitab dapat seperti :

-    Penyembahan yang tertuju kepada TUHAN

Penyembahan yang benar menurut alkitab yang pertama adalah dilakukan jelas di tujukan hanya kepada Tuhan. Tujuan utama dari penyembahan yaitu untuk menyenangkan hati Allah sehingga Allah sendiri boleh dipermuliakan dalam diri manusia. Adakalanya penyembahan yang diberikan oleh manusia terkesan di lakukan dalam kebodohan, mengapa dikatakan demikian?
Manusia yang sejak awal telah jatuh ke dalam dosa telah di selamatkan oleh Tuhan Yesus melalui penyaliban Yesus di atas kayu salib sebagai janji Tuhan bagi orang percaya sehingga tentunya diri Yesus sejak saat itu terdapat dalam diri manusia yang menjadikan manusia yang telah percaya mengerti dan memahami Kristus dalam hidupnya. Kadangkala manusia tidak mengerti mengapa dan tujuan sejati adanya penyembahan karena mereka tidak mengenal Allah yang disembahnya. Sehingga manusia dapat melewatkan dan menghilangkan makna sejati dari penyembahan yang dilakukannya di hadapan Tuhan yakni hanya untuk menyenangkan dan memuliakan Allah, oleh karena itu ada baiknya untuk memerhatikan ayat alkitab tentang bertobat.

Ibrani 12 : 28-29 “jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan”.

-    Penyembahan bukan untuk menyenangkan diri sendiri dan orang lain

Mazmur 95:6
Penyembahan yang benar menurut Alkitab selanjutnya adalah penyembahan yang dilakukan bukan untuk menyenangkan diri sendiri ataupun manusia lainnya. Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa penyembahan yang dikehendaki Allah ialah penyembahan yang hanya tertuju untuk menyenangkan hati Allah sendiri. Namun seiring berjalannya waktu manusia terkadang lupa untuk menaati ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan sejak awal, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya penyembahan-penyembahan yang di modifikasi sedemikian rupa dan sempurna agar benar tampak megah di hadapan manusia.

Penyembahan yang kita berikan kepada Tuhan tidaklah boleh semata-mata memenuhi hasrat kepuasaan manusia seperti terlalu fokus dalam mencapai target tanpa memerhatikan apakah penyembahan yang diberikan telah berkenan di hadapan Allah atau hanya melihat semuanya dalam sisi pandang manusia saja tanpa melihat apa yang di inginkan oleh Tuhan. Memang manusia dan sifatnya menggambarkan Allah namun akibat dosa manusia dapat menjadikan hal ini sebagai kesalahpahaman kepada manusia lainnya yang sejatinya baru memulai kehidupan baru bersama Kristus. Tiap gereja memiliki tata cara dan langkah-langkahnya tersendiri dalam memberikan penyembahan, namun ketika mereka melakukan itu semua apakah ada terpikirkan bahwa semuanya hanya untuk menyenangkan hati Allah?
Sekali lagi kita diingatkan kembali untuk bertobat dari keadaan kita yang seperti ini sehingga kita boleh turut ambil bagian dalam contoh perilaku sebagai terang dan garam dunia. Apa yang nampak megah dan sempurna di mata manusia itu semua tidak bagi Allah, karena apa yang dilakukan oleh manusia di luar dari Allah semuanya adalah sia-sia dan hampa belaka tidak ada artinya sama sekali.

-    Penyembahan yang tidak melibatkan tradisi

Tradisi merupakan seperangkat prosesi yang sangat di banggakan oleh para manusia karena dalm tradisi dapat menjelaskan bagaimana dan seperti apa manusia itu sebenarnya. Namun tanpa di sadari apabila tidak adaada mengingatkan lebih jelas perkara tradisi dalam kehidupan gereja ini manusia akan menjadi sesat dalam penyembahan yang dilakukannya. Tradisi pada dasarnya dapat ada karena diciptakan oleh manusia itu sendiri bukan dari Allah, tradisi yang ada terkadang tidak dilandasi oleh iman kepada Allah.
Percaya bukan perkara yang gampang untuk di terima sekilas namum membutuhkan waktu dan proses yang seringkali menyakiti manusia itu sendiri. Tradisi dalam penyembahan jika dikupas kembali merupakan perkara yang harus di singkirikan agar penyembahan yang dilakukan tidak tertuju ke arah formalitas semata sebagai kegiatan yang tetap harus di pelihara. Penyembahan haruslah dilakukan berdasarkan hati yang rindu dan takut akan hadirat Allah dalam hidup, perkara ini telah ditunjukan melalui karakter Kristus dan Keteladanan Yesus Kristus.

-    Menyembah dengan Roh dan Kebenaran

Penyembahan yang benar menurut Alkitab selanjutnya adalah penyembahan yang dilakukan dengan melibatkan Roh dan Kebenaran dalam pelaksanaannya. Menyembah kepada TUHAN sejatinya harus dan wajib menggunakan Roh Kudus sehingga apa yang jahat dan tidak berkenan yang timbul dalam diri manusia boleh di singkapkan dari hadapan kita, sehingga ketika memberikan penyembahan terpampang jelas kerinduan kita di hadapan Tuhan. Sebab Roh Kudus yang sudah di anugerahkan kepada kita akan terus menuntun kita kepada Kebenaran dan perkenanan kepada Tuhan.

Didalam Kolose 3 :16 dikatakan “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaanya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu”.
Kebenaran adalah firman Allah dan itu berarti adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Sehingga ketika melakukan penyembahan juga haruslah seturut dilakukan dengan Kebenaran Tuhan. 

Intinya adalah bahwa penyembahan yang benar itu menurut Alkitab pada dasarnya adalah untuk menyenangkan dan memuliakan Tuhan sehingga Tuhan boleh di senangkan diatasnya. Segala sesuatu yang megah dan gemerlap dimata manusia tidak akan berarti apa-apa dihadapan Tuhan.

Kita umatNya kiranya mau seperti bejana yang dibentuk oleh Tuhan, begitu juga kiranya manusia yang terus menerus diperbaharui dan disempurnakan oleh Tuhan. Manusia yang baru percaya tidak hanya akan di sadarkan hanya sekali saja dalam hidupnya mengenai apa yang buruk yang telah dilakukannya akan tetapi akan selalu diingatkan oleh Tuhan setiap saatnya karena ini semua dilakukan semata-mata kasih Tuhan hang begitu besar kepada manusia yang berdosa. Tapi harus diingat, bahwa pembentukan pada diri kita bukanlah mudah dan enak. Pasti akan ada yang namanya ujian. Karena tanpa ujian bagaimana kita bisa lulus dan naik ke level iman kita yang lebih tinggi lagi?

Demikian artikel tentang penyembahan ini, kiranya dapat menjadi berkat bagi semua. Terima kasih.

God bless.

No comments:

Post a Comment