Penyembahan adalah bagian dasar dari hubungan kita dengan Tuhan. Dan tanpa
adanya penyembahan, tidak mungkin ada hubungan dengan Tuhan, apalgi hubungan
intim yang menuju pada pengenalan akan Tuhan. Alkitab merupakan kumpulan firman
yang Tuhan beri kepada manusia sebagai pedoman dalam melakukan aktifitas
sehari-hari yang mana sesuai dan seturut dengan kehendakNya. Dalam Alkitab
sendiri terdapat banyak sekali teladan dan contoh hidup yang seharusnya manusia
ikuti sebagai ciptaan Allah yang istimewa.
Dalam kitab Yohanes 4 : 23-24 yang berkata “tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa
penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan barang siapa
menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran”.
Manusia ada semata-mata sebagai mahluk yang meyembah dan memuliakan TUHAN
penciptanya. Oleh karena itu manusia diberikan segala sesuatu yang tidak di
miliki oleh ciptaan lainnya yakni seperti akal budi dan perasaan yang seturut
dengan penciptanya.
Didalam Alkitab juga dapat ditemukan mengenai penyembahan yang benar
menurut Alkitab sendiri, pada dasarnya manusia memang telah lama dan setia
dalam menyembah TUHAN namun apakah penyembahan yang di lakukan itu seturut
dengan hati TUHAN dan menyenangkanNya? Oleh karena itu diperlukan iman dan
kasih yang besar untuk memahami penyembahan itu.
Dan dalam roma 12 : 1 “karena
itu saudara-saudara demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu
mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang
berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati”.
Penyembahan yang benar menurut alkitab dapat seperti :
- Penyembahan yang tertuju
kepada TUHAN
Penyembahan yang benar menurut alkitab yang pertama adalah dilakukan
jelas di tujukan hanya kepada Tuhan. Tujuan utama dari penyembahan yaitu untuk
menyenangkan hati Allah sehingga Allah sendiri boleh dipermuliakan dalam diri
manusia. Adakalanya penyembahan yang diberikan oleh manusia terkesan di lakukan
dalam kebodohan, mengapa dikatakan demikian?
Manusia yang sejak awal telah jatuh ke dalam dosa telah di selamatkan
oleh Tuhan Yesus melalui penyaliban Yesus di atas kayu salib sebagai janji
Tuhan bagi orang percaya sehingga tentunya diri Yesus sejak saat itu terdapat
dalam diri manusia yang menjadikan manusia yang telah percaya mengerti dan
memahami Kristus dalam hidupnya. Kadangkala manusia tidak mengerti mengapa dan
tujuan sejati adanya penyembahan karena mereka tidak mengenal Allah yang
disembahnya. Sehingga manusia dapat melewatkan dan menghilangkan makna sejati
dari penyembahan yang dilakukannya di hadapan Tuhan yakni hanya untuk
menyenangkan dan memuliakan Allah, oleh karena itu ada baiknya untuk
memerhatikan ayat alkitab tentang bertobat.
Ibrani 12 : 28-29 “jadi, karena
kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur
dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepadaNya, dengan hormat
dan takut. Sebab Allah kita adalah api yang menghanguskan”.
- Penyembahan bukan untuk menyenangkan diri
sendiri dan orang lain
Mazmur 95:6
Penyembahan yang benar menurut Alkitab selanjutnya adalah penyembahan
yang dilakukan bukan untuk menyenangkan diri sendiri ataupun manusia lainnya.
Seperti yang di jelaskan sebelumnya bahwa penyembahan yang dikehendaki Allah
ialah penyembahan yang hanya tertuju untuk menyenangkan hati Allah sendiri.
Namun seiring berjalannya waktu manusia terkadang lupa untuk menaati
ketentuan-ketentuan yang telah di tetapkan sejak awal, hal ini dapat dilihat
dengan banyaknya penyembahan-penyembahan yang di modifikasi sedemikian rupa dan
sempurna agar benar tampak megah di hadapan manusia.
Penyembahan yang kita berikan kepada Tuhan tidaklah boleh semata-mata
memenuhi hasrat kepuasaan manusia seperti terlalu fokus dalam mencapai target
tanpa memerhatikan apakah penyembahan yang diberikan telah berkenan di hadapan
Allah atau hanya melihat semuanya dalam sisi pandang manusia saja tanpa melihat
apa yang di inginkan oleh Tuhan. Memang manusia dan sifatnya menggambarkan
Allah namun akibat dosa manusia dapat menjadikan hal ini sebagai kesalahpahaman
kepada manusia lainnya yang sejatinya baru memulai kehidupan baru bersama Kristus.
Tiap gereja memiliki tata cara dan langkah-langkahnya tersendiri dalam
memberikan penyembahan, namun ketika mereka melakukan itu semua apakah ada
terpikirkan bahwa semuanya hanya untuk menyenangkan hati Allah?
Sekali lagi kita diingatkan kembali untuk bertobat dari keadaan kita yang
seperti ini sehingga kita boleh turut ambil bagian dalam contoh perilaku
sebagai terang dan garam dunia. Apa yang nampak megah dan sempurna di mata
manusia itu semua tidak bagi Allah, karena apa yang dilakukan oleh manusia di
luar dari Allah semuanya adalah sia-sia dan hampa belaka tidak ada artinya sama
sekali.
- Penyembahan yang tidak
melibatkan tradisi
Tradisi merupakan seperangkat prosesi yang sangat di banggakan oleh para
manusia karena dalm tradisi dapat menjelaskan bagaimana dan seperti apa manusia
itu sebenarnya. Namun tanpa di sadari apabila tidak adaada mengingatkan lebih
jelas perkara tradisi dalam kehidupan gereja ini manusia akan menjadi sesat dalam
penyembahan yang dilakukannya. Tradisi pada dasarnya dapat ada karena
diciptakan oleh manusia itu sendiri bukan dari Allah, tradisi yang ada
terkadang tidak dilandasi oleh iman kepada Allah.
Percaya bukan perkara yang gampang untuk di terima sekilas namum
membutuhkan waktu dan proses yang seringkali menyakiti manusia itu sendiri.
Tradisi dalam penyembahan jika dikupas kembali merupakan perkara yang harus di
singkirikan agar penyembahan yang dilakukan tidak tertuju ke arah formalitas
semata sebagai kegiatan yang tetap harus di pelihara. Penyembahan haruslah
dilakukan berdasarkan hati yang rindu dan takut akan hadirat Allah dalam hidup,
perkara ini telah ditunjukan melalui karakter Kristus dan Keteladanan Yesus
Kristus.
- Menyembah dengan Roh dan Kebenaran
Penyembahan yang benar menurut Alkitab selanjutnya adalah penyembahan
yang dilakukan dengan melibatkan Roh dan Kebenaran dalam pelaksanaannya.
Menyembah kepada TUHAN sejatinya harus dan wajib menggunakan Roh Kudus sehingga
apa yang jahat dan tidak berkenan yang timbul dalam diri manusia boleh di
singkapkan dari hadapan kita, sehingga ketika memberikan penyembahan terpampang
jelas kerinduan kita di hadapan Tuhan. Sebab Roh Kudus yang sudah di
anugerahkan kepada kita akan terus menuntun kita kepada Kebenaran dan
perkenanan kepada Tuhan.
Didalam Kolose 3 :16 dikatakan “Hendaklah
perkataan Kristus diam dengan segala kekayaanya diantara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur
kepada Allah di dalam hatimu”.
Kebenaran adalah firman Allah dan itu berarti adalah Tuhan kita Yesus
Kristus. Sehingga ketika melakukan penyembahan juga haruslah seturut dilakukan
dengan Kebenaran Tuhan.
Intinya adalah bahwa penyembahan yang benar itu menurut Alkitab pada dasarnya
adalah untuk menyenangkan dan memuliakan Tuhan sehingga Tuhan boleh di
senangkan diatasnya. Segala sesuatu yang megah dan gemerlap dimata manusia
tidak akan berarti apa-apa dihadapan Tuhan.
Kita umatNya kiranya mau seperti bejana yang dibentuk oleh Tuhan, begitu
juga kiranya manusia yang terus menerus diperbaharui dan disempurnakan oleh
Tuhan. Manusia yang baru percaya tidak hanya akan di sadarkan hanya sekali saja
dalam hidupnya mengenai apa yang buruk yang telah dilakukannya akan tetapi akan
selalu diingatkan oleh Tuhan setiap saatnya karena ini semua dilakukan
semata-mata kasih Tuhan hang begitu besar kepada manusia yang berdosa. Tapi harus
diingat, bahwa pembentukan pada diri kita bukanlah mudah dan enak. Pasti akan
ada yang namanya ujian. Karena tanpa ujian bagaimana kita bisa lulus dan naik
ke level iman kita yang lebih tinggi lagi?
Demikian artikel tentang penyembahan ini, kiranya dapat menjadi berkat
bagi semua. Terima kasih.
God bless.
No comments:
Post a Comment