Tokoh di Alkitab yang luar biasa salah satunya adalah
Musa. Dimana dia bukanlah di besarkan oleh seorang yng percaya Bapa TUHAN. Namun
di pakai Tuhan secara luar biasa. Dan yang paling menggugah hati saya adalah karakter lemah lembutnya Musa. Dimana Musa
adalah seorang pria tapi bisa memiliki hati yang lembut. Pertanyaannya, kok
bisa? Jawabannya, karena ridak ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang di
kerjakan Tuhan di dalam hati kita pastilah sangat luar biasa. Karena itu jangan
pernah batasi Tuhan. Mari semua kita meminta Tuhan untuk memperbaharui hati dan
pikiran kita. Kisah mengenai Musa serta jalan hidupnya dapat ditemukan terutama
dalam kitab Keluaran. Salah satu dari tokoh-tokoh Alkitab yang dipakai oleh
Allah untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir. Melalui Musa, Allah
menyatakan kebesarannya pada bangsa Mesir. Melakukan perbuatan ajaib, yang
hanya dapat dilakukan oleh Ia yang adalah Allah diatas segala allah.
Bilangan 12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas
muka bumi.
Kisah hidup Musa dibagi dalam tiga bagian, 40 tahun
dibesarkan di mesir, dalam ajaran bangsa mesir dan asuhan ibunya; 40 tahun
menjadi orang asing di Midian dan menggembalakan ternak di padang gurun; 40
tahun memimpin bangsa Israel dipadang gurun, memimpin bangsa Israel keluar dari
perbudakan di Mesir menuju tanah yang telah dijanjikan Allah Tritunggal bagi
umat Israel.
Berikut ini akan kami paparkan beberapa poin karakter
Musa dalam Alkitab, yang dapat kita teladani.
1. Percaya pada Allah
Dalam Keluaran 3:10-14, ketika Allah mengutus Musa untuk
menghadap Firaun dan membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa penuh
menanggapinya dengan penuh keraguan akan keampuannya. Dalam Kel 4:1-17 juga
diceritakan betapa Musa tidak percaya diri, merasa tidak mampu menjalankan
tugas yang Tuhan berikan. Meskipun dimulai dengan proses tawar-menawar dengan
Allah, pada akhirnya Musa tetap melaksanakan tugasnya itu, karna rasa
percayanya pada Allah, pada janji Tuhan bagi orang percaya.
Baca juga : Tentang dan Arti Nama Musa menurut Alkitab
2. Setia
Meski penuh dengan rasa ragu akan dirinya, Musa tetap
melakukan perintah Tuhan yang diberikan padanya, untuk memimpin bangsa Israel
keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Umat Israel yang tegar tengguk dan
gemar berkeluh kesah sering kali memojokkan Musa dalam keadaan terjepit, sebab
bangsa Israel selalu mepertanyakan akan kehadiran Allah ketika mengalami
kesusahan sedikit saja. Namun Musa tetap setia, ia selalu kembali pada Allah
dan meminta pertolongannya, Musa tidak lari dari tanggung jawabnya dan percaya
sepenuhnya pada janji Allah.
3. Mengandalkan Tuhan
Memimpin umat Israel keluar dari Mesir merupakan tugas
yang diberikan Tuhan pada Musa, bukan ambisi pribadi Musa. Dalam
kepemimpinannya tersebut Musa selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah
yang diambilnya. Sebab Musa sendiri pada dasarnya tidak percaya diri, namun ia
percaya pada Allah. Musa menjadi alat bagi Allah untuk memimpin dan memelihara
umat Israel, Musa menjadi penghubung antara Allah dengan umat Israel,
mengajarkan Hukum Taurat yang di terimanya dari Allah.
4. Kharismatik
Musa memiliki kharisma yang berasal dari Allah, yang
membuat ia dipandang sebagai pemimpin oleh bangsa Israel (baca: karakter
Kristus). Dalam keluaran 11: 3 juga dikatakan bahwa Musa merupakan orang yang
sangat terpandang di tanah Mesir. Hal tersebut menegaskan kharisma yang
dimiliki Musa, bukan hanya bagi umat Israel, tapi juga bagi bangsa lain.
5. Rendah Hati
Musa merupakan seorang yang memiliki kerendahan hati,
terutama dihadapan Allah. Musa mendengarkan dan taat pada kehendak Allah. Musa
selalu bertanya kepada Allah sebelum melakukan sesuatu, dan ia melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Dalam Keluaran 19 diceritakan, bahwa Musa berkali-kali
turun naik dari dan ke gunung Sinai, untuk bertemu dengan Allah dan
menyampaikan apa yang diperintahkan Allah pada umat Israel. Musa tidak tinggi
hati karna ia adalah utusan Allah, ia tidak bermegah dan tetap menjadikan Allah
sebagai yang utama. Sebab memuliakan Allah adalah tujuan hidup orang Kristen.
6. Administratif
Dalam Keluaran 18 diceritakan bahwa Yitro, imam di
Midian, mertua Musa datang mengunjungi Musa. Pada saat itu, Yitro melihat baha
Musa seorang diri saja mengadili di antara bangsa Israel yang sangat besar.
Yitro kemudian menasihati Musa untuk mengajari ketetapan-ketetapan Allah kepada
bangsa Israel (baca: cara berdoa yang benar).
Kemudian memilih dan mengangkat diantara bangsa Israel
pemimpin seribu orang, seratus orang, lima puluh orang, dan sepuluh orang.
Dengan begitu segala perkara kecil dapat diselesaikan dapat diadili mereka
sendiri, dan hanya perkara besar yang di adili oleh Musa. Dengan demikian Musa
maupun bangsa Israel tidak menjadi terlalu lelah. Musa pun dapat lebih fokus
melakukan tugas lain yang lebih penting.
7. Lemah Lembut
Dalam Bilangan 12: 3 Allah sendiri mengatakan bahwa Musa
adalah seorang yang lembut hatinya. Sikap lemah lembut Musa lah yang membuat ia
mampu memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk dan gemar bersungut-sungut.
Membuat ia berhasil menjadi perantara antara Allah Tritunggal dengan bangsa
Israel.
Ia menghadapi bangsa Israel yang ber sungut-sungut dan
berkeluh kesah kepadanya dengan sabar, dan kemudian meminta penyelesaian
masalah yang dihadapinya kepada Allah. Seperti dalam Keluaran 17, dimana bangsa
Israel bersungut-sungut mengenai minum. Musa mau mendengarkan, kemudian berseru
kepada Tuhan, dan kemudian Tuhan pun menyediakan air dari gunung batu yang
dipukul oleh tongkat Musa. Dalam Keluaran 32: 11-14 juga diceritakan bahwa Musa
membela dan mencoba melunakkan hati Tuhan, ketika Tuhan merasa murka dan hendak
meluluhlantakkan bangsa Israel.
8. Kebapaan
Musa memiliki jiwa kebapaan, yang membuatnya bersedia
mengayomi orang-orang yang berada dibawahnya. Ia mau mendengarkan keluh kesah
umat Israel, mengadili perselisihan diantara mereka, mengajar dan memimpin
bangsa Israel.
Itulah karakter Musa menurut Alkitab yang perlu kita
teladani. Antara lain rasa percaya yang sepenuhnya kepada Allah, kesetiaannya,
selalu mengandalkan Tuhan, memiliki kharisma, memiliki sifat rendah hati,
administratif, serta memiliki hati yang lemah lembut. Bahkan dikatakan di dalam
Alkitab, tidak ada manusia selembut Musa. Wauw, Musa seorang pria tapi bisa
memiliki hati yang lembut. Pertanyaannya, kok bisa? Jawabannya, karena ridak
ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang di kerjakan Tuhan di dalam hati kita
pastilah sangat luar biasa. Karena itu jangan pernah batasi Tuhan. Mari semua
kita meminta Tuhan untuk memperbaharui hati dan pikiran kita. Semoga artikel
ini bermanfaat. Terima kasih.
GBu
ReplyDelete