Breaking

Thursday, September 13, 2018

Beberapa Sifat dan Karakter Musa yang Patut Kita Contoh Sebagai Anak Tuhan


Tokoh di Alkitab yang luar biasa salah satunya adalah Musa. Dimana dia bukanlah di besarkan oleh seorang yng percaya Bapa TUHAN. Namun di pakai Tuhan secara luar biasa. Dan yang paling menggugah hati saya  adalah karakter lemah lembutnya Musa. Dimana Musa adalah seorang pria tapi bisa memiliki hati yang lembut. Pertanyaannya, kok bisa? Jawabannya, karena ridak ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang di kerjakan Tuhan di dalam hati kita pastilah sangat luar biasa. Karena itu jangan pernah batasi Tuhan. Mari semua kita meminta Tuhan untuk memperbaharui hati dan pikiran kita. Kisah mengenai Musa serta jalan hidupnya dapat ditemukan terutama dalam kitab Keluaran. Salah satu dari tokoh-tokoh Alkitab yang dipakai oleh Allah untuk membawa umat Israel keluar dari Mesir. Melalui Musa, Allah menyatakan kebesarannya pada bangsa Mesir. Melakukan perbuatan ajaib, yang hanya dapat dilakukan oleh Ia yang adalah Allah diatas segala allah.


Bilangan 12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi.
 


Kisah hidup Musa dibagi dalam tiga bagian, 40 tahun dibesarkan di mesir, dalam ajaran bangsa mesir dan asuhan ibunya; 40 tahun menjadi orang asing di Midian dan menggembalakan ternak di padang gurun; 40 tahun memimpin bangsa Israel dipadang gurun, memimpin bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir menuju tanah yang telah dijanjikan Allah Tritunggal bagi umat Israel.

Berikut ini akan kami paparkan beberapa poin karakter Musa dalam Alkitab, yang dapat kita teladani.

1. Percaya pada Allah

Dalam Keluaran 3:10-14, ketika Allah mengutus Musa untuk menghadap Firaun dan membawa umat Israel keluar dari Mesir, Musa penuh menanggapinya dengan penuh keraguan akan keampuannya. Dalam Kel 4:1-17 juga diceritakan betapa Musa tidak percaya diri, merasa tidak mampu menjalankan tugas yang Tuhan berikan. Meskipun dimulai dengan proses tawar-menawar dengan Allah, pada akhirnya Musa tetap melaksanakan tugasnya itu, karna rasa percayanya pada Allah, pada janji Tuhan bagi orang percaya.

          Baca juga : Tentang dan Arti Nama Musa menurut Alkitab


2. Setia

Meski penuh dengan rasa ragu akan dirinya, Musa tetap melakukan perintah Tuhan yang diberikan padanya, untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir menuju Tanah Perjanjian. Umat Israel yang tegar tengguk dan gemar berkeluh kesah sering kali memojokkan Musa dalam keadaan terjepit, sebab bangsa Israel selalu mepertanyakan akan kehadiran Allah ketika mengalami kesusahan sedikit saja. Namun Musa tetap setia, ia selalu kembali pada Allah dan meminta pertolongannya, Musa tidak lari dari tanggung jawabnya dan percaya sepenuhnya pada janji Allah.

3. Mengandalkan Tuhan

Memimpin umat Israel keluar dari Mesir merupakan tugas yang diberikan Tuhan pada Musa, bukan ambisi pribadi Musa. Dalam kepemimpinannya tersebut Musa selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah yang diambilnya. Sebab Musa sendiri pada dasarnya tidak percaya diri, namun ia percaya pada Allah. Musa menjadi alat bagi Allah untuk memimpin dan memelihara umat Israel, Musa menjadi penghubung antara Allah dengan umat Israel, mengajarkan Hukum Taurat yang di terimanya dari Allah.

4. Kharismatik

Musa memiliki kharisma yang berasal dari Allah, yang membuat ia dipandang sebagai pemimpin oleh bangsa Israel (baca: karakter Kristus). Dalam keluaran 11: 3 juga dikatakan bahwa Musa merupakan orang yang sangat terpandang di tanah Mesir. Hal tersebut menegaskan kharisma yang dimiliki Musa, bukan hanya bagi umat Israel, tapi juga bagi bangsa lain.

5. Rendah Hati

Musa merupakan seorang yang memiliki kerendahan hati, terutama dihadapan Allah. Musa mendengarkan dan taat pada kehendak Allah. Musa selalu bertanya kepada Allah sebelum melakukan sesuatu, dan ia melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah kepadanya.
Dalam Keluaran 19 diceritakan, bahwa Musa berkali-kali turun naik dari dan ke gunung Sinai, untuk bertemu dengan Allah dan menyampaikan apa yang diperintahkan Allah pada umat Israel. Musa tidak tinggi hati karna ia adalah utusan Allah, ia tidak bermegah dan tetap menjadikan Allah sebagai yang utama. Sebab memuliakan Allah adalah tujuan hidup orang Kristen.

6. Administratif

Dalam Keluaran 18 diceritakan bahwa Yitro, imam di Midian, mertua Musa datang mengunjungi Musa. Pada saat itu, Yitro melihat baha Musa seorang diri saja mengadili di antara bangsa Israel yang sangat besar. Yitro kemudian menasihati Musa untuk mengajari ketetapan-ketetapan Allah kepada bangsa Israel (baca: cara berdoa yang benar).

Kemudian memilih dan mengangkat diantara bangsa Israel pemimpin seribu orang, seratus orang, lima puluh orang, dan sepuluh orang. Dengan begitu segala perkara kecil dapat diselesaikan dapat diadili mereka sendiri, dan hanya perkara besar yang di adili oleh Musa. Dengan demikian Musa maupun bangsa Israel tidak menjadi terlalu lelah. Musa pun dapat lebih fokus melakukan tugas lain yang lebih penting.

7. Lemah Lembut

Dalam Bilangan 12: 3 Allah sendiri mengatakan bahwa Musa adalah seorang yang lembut hatinya. Sikap lemah lembut Musa lah yang membuat ia mampu memimpin bangsa Israel yang tegar tengkuk dan gemar bersungut-sungut. Membuat ia berhasil menjadi perantara antara Allah Tritunggal dengan bangsa Israel.

Ia menghadapi bangsa Israel yang ber sungut-sungut dan berkeluh kesah kepadanya dengan sabar, dan kemudian meminta penyelesaian masalah yang dihadapinya kepada Allah. Seperti dalam Keluaran 17, dimana bangsa Israel bersungut-sungut mengenai minum. Musa mau mendengarkan, kemudian berseru kepada Tuhan, dan kemudian Tuhan pun menyediakan air dari gunung batu yang dipukul oleh tongkat Musa. Dalam Keluaran 32: 11-14 juga diceritakan bahwa Musa membela dan mencoba melunakkan hati Tuhan, ketika Tuhan merasa murka dan hendak meluluhlantakkan bangsa Israel.

8. Kebapaan

Musa memiliki jiwa kebapaan, yang membuatnya bersedia mengayomi orang-orang yang berada dibawahnya. Ia mau mendengarkan keluh kesah umat Israel, mengadili perselisihan diantara mereka, mengajar dan memimpin bangsa Israel.

Itulah karakter Musa menurut Alkitab yang perlu kita teladani. Antara lain rasa percaya yang sepenuhnya kepada Allah, kesetiaannya, selalu mengandalkan Tuhan, memiliki kharisma, memiliki sifat rendah hati, administratif, serta memiliki hati yang lemah lembut. Bahkan dikatakan di dalam Alkitab, tidak ada manusia selembut Musa. Wauw, Musa seorang pria tapi bisa memiliki hati yang lembut. Pertanyaannya, kok bisa? Jawabannya, karena ridak ada yang mustahil bagi Tuhan. Apa yang di kerjakan Tuhan di dalam hati kita pastilah sangat luar biasa. Karena itu jangan pernah batasi Tuhan. Mari semua kita meminta Tuhan untuk memperbaharui hati dan pikiran kita. Semoga artikel ini bermanfaat. Terima kasih.


1 comment: