Kecantikan dan ketampanan adalah hal yang sangat di
impi-impikan manusia jaman now. Dimana kecantikan dan ketampanan adalah nilai
jual yang sangat tinggi di jaman ini. Bahkan ada yang sampai ketagihan
melakukannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat di
zaman ini semakin mendukung upaya manusia untuk meraih kesehatan tubuh, tak
terkecuali dalam hal kecantikan. Tuntutan untuk dapat tampil menawan
menyebabkan banyak orang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk
melakukan berbagai macam perawatan demi kecantikan, salah satunya adalah
operasi plastik.
Operasi plastik juga tidak jarang menuai kritik karena
dianggap telah mengubah fisik secara tidak alami atas dasar ketidakpuasan
dengan penampilan yang Tuhan berikan. Lalu jika bicara mengenai fisik yang
diciptakan Tuhan, bagaimana pandangan Kristen sendiri terhadap operasi plastik?
Jawaban dari pertanyaan tersebut tidak dapat dilepaskan
dari bagaimana Tuhan memandang kita, anak-anak yang dikasihi-Nya. Oleh karena
itu dalam artikel ini kita akan mencoba melihat ayat-ayat Alkitab tentang
operasi plastik mulai dari penilaian Tuhan atas kita hingga sikap yang harus
kita ambil seputar perawatan diri.
1. Kejadian 1:27
“Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.”
Kita manusia diciptakan menurut gambaran Tuhan. Sebelum
jatuh dalam dosa, manusia memiliki kemuliaan yang tidak dapat diganggu oleh
dunia. Kemuliaan ini termasuk dalam hal fisik yang berarti kesehatan,
keindahan, dan juga damai sejahtera yang tidak terganggu dengan standar
kecantikan duniawi yang sifatnya relatif dalam pandangan manusia. Hanya setelah
kejatuhan dalam dosalah manusia terpisahkan dari kemuliaan Tuhan sehingga dapat
mengalami sakit, penuaan, penurunan secara fisik, dlsb. dan harus bersusah
payah dalam hidup (Kej. 3:16).
2. Mazmur 139:13-14
“Sebab
Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa
yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Ayat ini kembali mengkonfirmasi bahwa sesungguhnya Tuhan
menciptakan dan memandang kita indah di mata-Nya. Bagaimana tidak, Ia membentuk
kita hingga begitu detail: organ tubuh dengan berbagai fungsinya, bentuk wajah,
warna kulit, mata, dll. Sebegitu perhatiannya kepada kita sampai rambut di
kepala kita pun (yang setiap hari mungkin berubah jumlahnya karena ada yang
tumbuh, ada yang rontok) terhitung jumlahnya (Luk. 12:7a).
3. Roma 9:20-21 & Amsal 30:31
Roma 9:20-21:
“Siapakah kamu,
hai manusia, maka kamu membantah Allah? Dapatkah yang dibentuk berkata kepada
yang membentuknya: “Mengapakah engkau membentuk aku demikian?” Apakah tukang
periuk tidak mempunyai hak atas tanah liatnya, untuk membuat dari gumpal yang
sama suatu benda untuk dipakai guna tujuan yang mulia dan suatu benda lain
untuk dipakai guna tujuan yang biasa?”
Amsal 31:30:
“Kemolekan
adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan
TUHAN dipuji-puji.“
Konteks dalam Roma 9:20-21 mungkin tidak secara eksplisit
membicarakan mengenai ketidakpuasan seseorang akan kondisi fisiknya melainkan
mengenai ketidakadilan yang dirasakan orang Roma (non-Yahudi) karena Tuhan
sepertinya lebih mengistimewakan orang Israel (Yahudi). Walau demikian, kita
dapat mengambil relevansi dari ayat ini dengan rasa iri atau ketidakpuasan yang
mungkin dirasakan karena fisik seseorang dalam pandangannya sendiri tidak
secantik orang lain
Adanya tuntutan kriteria kecantikan di zaman modern ini
pun semakin mendorong orang untuk merasa tidak puas dengan keadaannya.
Orang-orang menjadi semakin self-concious atau terlalu fokus pada penampilan
dirinya. Kesadaran dan ketidakpuasan akan penampilan diri yang berlebihan
inilah yang kemudian dapat menjadi alasan seseorang melakukan operasi plastik.
Operasi ini seringkali memang dilakukan demi mendapat
bentuk fisik tertentu (terutama bagian wajah) yang berbeda dengan aslinya
karena dianggap bentuk yang diinginkan itu lebih cantik. Padahal, Amsal 30:31
mengatakan bahwa kecantikan adalah sia-sia tanpa pengenalan akan Tuhan (baca
juga: Arti Bersyukur Dalam Alkitab).
4. Amsal 4:20-23
“Hai anakku, perhatikanlah
perkataanku, arahkanlah telingamu kepada ucapanku; janganlah semuanya itu
menjauh dari matamu, simpanlah itu di lubuk hatimu. Karena itulah yang menjadi
kehidupan bagi mereka yang mendapatkannya dan kesembuhan bagi seluruh tubuh
mereka. Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar
kehidupan.”
Sampai di sini kita telah memahami bahwa Tuhan memandang
diri kita berharga dan indah di mata-Nya. Namun, selama hidup di dunia ini kita
tidak dapat lepas dari penurunan fisik kita termasuk hal-hal kecil seperti rasa
lelah, jerawat, keriput, dsb. Kita juga tidak dapat lepas dari tuntutan dunia
untuk tampil menawan. Namun, dengan kerinduan dan ketekunan dalam merenungkan
firman Tuhan maka kita akan mendapat kehidupan (secara figuratif maupun literal
seperti kesehatan, kecantikan) yang memancar dari dalam diri kita. Rahasianya
bukanlah operasi plastik, namun kedekatan dengan Tuhan Yesus. Lagipula,
kesehatan memang salah satu janji Tuhan bagi orang percaya.
5. Kejadian 18:11, 20:2
(18:12) Adapun
Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. …
(20:2) “Oleh karena Abraham telah mengatakan tentang Sara, isterinya: “Dia
saudaraku,” maka Abimelekh, raja Gerar, menyuruh mengambil Sara.”
Kutipan ayat ini merupakan sebagian kecil dari kisah
Abraham dan Sara yang tercatat di Alkitab. Sadar atau tidak, ada hal yang
menarik dari bagian dimana Abraham berbohong pada raja Abimelekh. Abraham tidak
berani mengakui bahwa Sara adalah istrinya karena takut bahwa Abimelekh mungkin
akan mengancam atau membunuhnya demi memperistri Sara, istrinya yang cantik.
Namun, dalam ayat-ayat sebelumnya, bukankah sudah dikatakan bahwa Sara sudah
tua dan lanjut umurnya? Perlukah Abraham khawatir bahwa seorang raja akan
sebegitu tertariknya pada wanita yang sudah tua?
Jika kita mundur sedikit lagi dalam membaca kisah Abraham
dan Sara, sebelumnya nama mereka sebenarnya Abram dan Sarai. Tuhanlah yang
kemudian menambahkan huruf kelima dari abjad bahasa Ibrani pada nama mereka,
dimana huruf ini melambangkan anugrah karena pengucapannya yang tidak perlu
menggerakkan lidah (karena keselamatan dalam contoh kebudayaan yang sesuai
dengan iman Kristen bukanlah hasil usaha kita namun anugrah Tuhan), sehingga
nama mereka menjadi Abraham dan Sara. Sebagai ilustrasi, Anda dapat mencoba
mengucapkan huruf ‘H’: lidah Anda tidak bergerak, bukan?
Detail kecil ini memberitahu kita bahwa walaupun Sara
sudah tua, namun kehadiran anugrah Tuhan dalam dirinya tetap cantik. Selama ini
kita mungkin berpikir bahwa pengenalan akan Tuhan menumbuhkan kerohanian kita
tanpa adanya kaitan dengan kesehatan secara fisik. Namun, melalui Sara kita
menjadi tahu bahwa Tuhan tidak hanya memelihara ‘kesehatan’ iman kita, namun
melalui iman itu kesehatan fisik kita, termasuk kecantikan, juga ikut
terpelihara.
Demikian ayat Alkitab tentang operasi plastik. Dan dari
ayat-ayat tersebut kita telah memahami bahwa rasa tidak puas dan tidak percaya
diri yang seringkali mendorong tindakan operasi plastik dapat kita singkirkan
jika kita terus bertumbuh dalam Kristus. Tidak hanya itu, kesehatan fisik
termasuk di dalamnya kecantikan juga dapat kita peroleh seiring pertumbuhan
kita di dalam-Nya. Karena itulah, hendaknya kita tidak fokus pada mengejar
kecantikan fisik namun lebih mengutamakan pengenalan akan Kristus. Semoga bermanfaat,
terima kasih. God Bless
No comments:
Post a Comment