Yakobus 2:4 bukankah
kamu telah membuat pembedaan di dalam hatimu dan bertindak sebagai hakim dengan
pikiran yang jahat?
Ada seekor ular memasuki gudang tempat kerja seorang tukang
kayu di malam hari. Kebiasaan si tukang kayu adalah membiarkan sebagian
peralatan kerjanya berserakan & tidak merapikannya.
Nah ketika ular itu masuk ke sana, secara kebetulan ia
merayap di atas gergaji. Tajamnya mata gergaji menyebabkan perut ular terluka.
Ular beranggapan gergaji itu menyerangnya. Ia pun membalas dengan mematuk
gergaji itu berkali-kali.
Serangan yang bertubi-tubi menyebabkan luka parah di
bagian mulutnya. Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan
terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya. Ia pun lalu membelit kuat gergaji itu.
Belitan yang menyebabkan tubuhnya terluka amat parah, akhirnya ia pun mati
binasa. Di pagi hari si tukang kayu menemukan bangkai ular tersebut di sebelah
gergaji kesayangannya.
Saudaraku...
Kadangkala di saat marah, kita ingin melukai orang lain. Bahkan
jika sudah sangat benci, kita sampai mengingini orang itu agar cepat lenyap. Namun,
setelah semua berlalu, kita baru menyadari bahwa yang terluka sebenarnya adalah
diri kita sendiri. Banyaknya perkataan yang terucap & tindakan yang
dilakukan saat amarah menguasai, sebanyak itu pula kita melukai diri kita
sendiri. Apalagi saat kita sudah mulai mau berubah dari karakter pemarah kita. Tapi
jangan kuatir, tetaplah semangat untuk berubah kepada yang lebih baik dan
pastinya harus benar. Karena untuk apa hanya baik saja, hidup benar adalah
kuncinya.
Tidak ada musuh yang tidak dapat di taklukkan oleh cinta
kasih.
Tidak ada penyakit yang tidak dapat di sembuhkan oleh
kasih sayang.
Tidak ada permusuhan yang tidak dapat dimaafkan oleh
ketulusan.
Tidak ada kesulitan yang tidak dapat dipecahkan oleh
ketekunan.
Tidak ada batu keras yang tidak dapat di pecahkan oleh
kesabaran.
Dan semua itu haruslah berasal dari diri kita.
Ketahuilah dendam, benci, curiga, pikiran negatif, apapun
itu, semuanya bagaikan ular yang membelit gergaji, telah ribuan kali muncul
dalam pikiran kita yang menusuk & membakar hati kita sendiri.
Mari latihlah setiap saat untuk mengampuni, memaafkan
dengan tulus, mampu dengan cepat melepaskan & membuang sampah pengotor hati
dan pikiran kita sendiri. untuk apa menyimpan sampah didalam hidup ini. Buang semua
dan kita akan merasakan damai yang penuh sukacita. Lepaskan apapun yang membuat
hidup kita tertekan dan sakit. Nikmati hidup ini denganberjalan bersama Tuhan.
Tuhan akan menuntun kita kepada apa yang seharusnya kita lakukan dan miliki. Terima
kasih. God Bless
No comments:
Post a Comment