Breaking

Thursday, October 25, 2018

Kisah Inspiratif TEKAN TOMBOLNYA SEKARANG


Mazmur 16 : 8 Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah.

Seorang puteri yang taat kepada Tuhan sedang mencari pekerjaan setelah ayahnya tiada. Dan gadis ini adalah seorang yang sudah mengerti Tuhan. mungkin karena di adalah puteri seorang Pastor. Puteri Pastor Li, hamba TUHAN yang mati karena imannya, terpaksa bekerja di Kamp Kerja Paksa di Cina demi memenuhi kebutuhan keluarganya. Gadis berusia 12 tahun itu pergi menghadap Kepala Kamp Kerja Paksa.

"Ayah saya telah dikirim ke tempat ini dan sekarang ia telah tiada. Kami tidak punya makanan, uang dan tempat tinggal. Adakah pekerjaan yang dapat saya lakukan di Kamp ini?" katanya menjelaskan. Karena merasa kasihan Kepala Kamp berkata, "Aku punya pekerjaan untukmu, tapi bayarannya rendah." Gadis kecil itu menganggukan kepalanya tanda setuju.

Kepala Kamp itu membawanya ke lokasi tambang biji besi. "Kau lihat tombol merah itu? Tugasmu adalah berdiri di dekatnya sepanjang hari. Jika ada yang menyuruhmu memencetnya, segera lakukan! Tombol itu akan membunyikan alarm yang memperingatkan para pekerja tambang agar keluar secepatnya. Kau tidak boleh memencetnya secara sembarangan, " katanya tegas.

Suatu siang gadis kecil itu mendengar suara, "TEKAN tombolnya!" Ia melihat ke sekelilingnya namun tak menemukan siapapun. Tak lama kemudian terdengar lagi, "Cepat, TEKAN tombolnya sekarang!" Dan beberapa detik kemudian suara itu kembali terdengar. Kali ini ia menyadari bahwa itu adalah suara Tuhan. Ia tidak mengerti mengapa harus memencet tombol itu, tapi ia tahu harus menuruti-Nya.

Saat alarm berbunyi, 3.000 orang pekerja berhamburan keluar dari pertambangan. Kepala Kamp berlari keluar dari kantornya, ia ingin tahu kenapa gadis kecil itu memencet tombol merah. Belum sempat ia bertanya, tiba-tiba gempa bumi yang hebat mengguncang tempat itu. Seluruh area pertambangan itu runtuh dan tak seorang pun yang mampu membangunnya kembali sampai saat ini.

Saat gempa berakhir semua mata memandangi si gadis kecil. Kawan Li, bagaimana kau tahu kalau harus menekan tombol itu? Tanya Kepala Kamp. "Tuhan Yesuslah yang menyuruh saya. Tiga kali Dia menyuruh saya melakukannya. Yesus adalah satu-satunya jalan bagi kita untuk mengenal Allah yang hidup. Dia mencintai kalian dan Dia baru saja menunjukkan kasihNya. Kalian harus berbalik dari dosa dan menyerahkan hidup kalian kepadaNya." Katanya dengan lantang.

Saat itu, 3.000 pekerja dan Kepala Kamp berlutut berdoa meminta Yesus mengampuni mereka. Akhirnya banyak orang yang diselamatkan karena gadis kecil yang takut akan Tuhan itu menyendengkan telinganya untuk mendengar tuntunan Tuhan.

Saudaraku, dari kisah ini kita belajar satu hal: setiap saat Roh Tuhan berdiam di dalam umat tebusanNya. Dia berbicara kepada kita melalui hati nurani yang telah dimurnikannya. Namun kita seringkali mengabaikan suara-Nya yang lembut, sehingga tidak lagi menyadari tuntunanNya. Bisa kita bayangkan jika gadis ini tidak peka akan suara Tuhan, berapa orang yang akan meninggal. Dan gempaitu adalah pekerjaan si iblis. Karena itu jika kita peka akan suara Tuhan kit akan tau melakukan apa pada saat yang tepat.
Mari saudaraku, hari ini mintalah Tuhan memberi hati yang baru dan bulatkanlah tekad untuk belajar peka mendengar suara-Nya yang selalu menggema melalui Firman dan hati nurani kita. Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah. Terima kasih, God Bless

No comments:

Post a Comment