Breaking

Saturday, August 18, 2018

Uniknya cara TUHAN mendidik kita, pelajari dan kenali!


Dalam Ibrani 12 : 5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak:
“Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;


Nah, dalam Firman tersebut kita lihat betapa pentingnya pendidikan dalam hidup kita. Memang pendidikan itu mahal tapi jika kita tidak mencintai didikan maka kita akan lebih lagi membayar mahal untuk kebodohan kita. Dan yang lebih serius lagi bagaimana Tuhan sudah mengingatkan kita dalam Hosea 4:6 UmatKu binasa karena tidak mengenal TUHAN; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran TUHANmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Hei, ingatlah! Tidak ada pengetahuan atau pengenalan akan Tuhan tanpa adanya pengajaran atau pendidikan dari Tuhan. Dan di katakan juga ‘anak-anakmu’. Dibawah saya akan sedikit menjelaskan hubungan didikan Tuhan dengan anak-anak kita.

Sekarang kita bahas bagaimana cara Tuhan mendidik kita. Kita ketahui bahwa Tuhan adalah Roh dan Kebenaran. Sedang kita adalah manusia biasa dalam daging dan tinggal di dunia ini. Nah, sekarang kita pakai logika kita. Bagaimanakah kita dapat berhubungan dengan Tuhan? Sedang kita masih tinggal di dunia dan di dalam daging. Sudah pasti melalui doa dan pengenalan akan Tuhan.

Bagaimana kita dapat mengenal Tuhan? Dengan membaca Alkitab! Ketekunan membaca Alkitab yang berisi Firman Tuhan adalah Kebenaran Tuhan akan menjadikan kita umat yang akan mengenal Tuhan secara pribadi. Dan Kebenaran itu akan bekerja di dalam hati kita melalui Roh Kudus yang sudah di Anugrahkan Tuhan kepada kita. Dan bagaimana kita tau Roh Kudus ada dalam kita? Kembali lagi, baca Alkitab untuk mengetahui step-step pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.

Sangatlah munafik jika orang berkata Tuhan-Tuhan tapi tidak membaca Alkitab. Bagaimana mungkin dia tahu tentang Tuhan tanpa membaca dasar dari pengenalan akan Tuhan? Karena itu janganlah sesat. Pohonpun tanpa akar dan di tanam, tidak akan lama bertahan. Demikian juga dengan kita.

Dalam Hosea 5:10-12 Para pemuka Yehuda adalah seperti orang-orang yang menggeser batas; ke atas mereka akan Ku curahkan gemasku seperti air. 11) Efraim tertindas, di remukkan oleh hukuman, sebab ia berkeras untuk berjalan mengikuti ke sia-siaan. 12) Sebab itu Aku ini seperti ngengat bagi Efraim dan seperti belatung bagi kaum Yehuda. 13) Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengurus orang kepada Raja ‘Agung’. Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari pada mu. 14) Sebab Aku ini seperti singa muda bagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.

Dalam Firman tersebut kita lihat kata ‘air’. Air adalah lambang Firman Tuhan dan Roh Kudus. Nah tahap dasar Tuhan mendidik kita adalah dengan FirmanNya dan ROh KudusNya. Setelah kita membaca Firman, Roh Kudus akan berbicara kepada kita akan apa yang harus kita lakukan dan peringatan-peringatan Tuhan kepada kita. Hanya saja kita budek karena kekerasan hati kita dan kesombongan kita, kita lebih mengutamakan pikiran kita, kekuatan kita dan cara kita.

Kalau Tuhan melihat kita tidak mau di didik dengan hikmat dan KebenaraNya, maka Tuhan akan mendidik kita dengan hajaran-hajaranNya dalam hidup kita. Nah tahap awal Tuhan mendidik kita lewat hajaran adalah dengan memberi ‘ngengat’ (Sebab itu Aku ini seperti ngengat bagi Efraim). Ngengat adalah penyakit kecil tapi membuat kita mendapat hal-hal yang buruk dengan hilangnya kecil-kecil dari hidup kita.

Saya kasih contoh, orang yang kelihatannya aktif dalam pelayanan dan baik-baik saja tapi di rumah pantang senggol, langsung marah-marah. Ada juga yang kelihatan mesra dalam gereja atau di luar tapi di rumah kerjanya berantem mulu. Ada juga kelihatan rohani tapi satu keluarga sakit-sakitan mulu. Nah itulah contoh jika ngengat sudah menghantam hidup kita.

Tapi jika kita masih tidak sadar dan masih saja sombong dengan merasa dirikita orang baik dengan kehidupan pelayanannya yang sebenarnya melayani untuk dirinya bukan panggilan Tuhan. Dan saat itu Tuhan akan menaikkan tingkat hajaranNya dalam hidup kita. Yaitu dengan ‘belatung’. (seperti belatung bagi kaum Yehuda)

Belatung itu ulat kecil-kecil yang menyerang buah. Buah dalam hidup kita sangatlah berharga. Termasuk juga anak-anak kita (dalam Hosea 4:6 diatas). Banyak orang tidak menyadari efek dari kebebalan dan ketebalan hati kita, maka tanpa kita sadari kita sedang memberi anak kita kepada belatung yang menggerogotinya. Contohnya, anak kita tidak ada lagi ketakutan akan Tuhan. Terkadang kelihatan aktif ke Gereja untuk mengelabui orang tuanya dan orang-orang sekitarnya. Tapi hatinya sudah tidak ada sedikitpun takut akan Tuhan. Bahkan mau meninggalkan Tuhan hanya untuk bersama dengan orang yang tidak mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan. Ada juga yang pada tahap mencintai uang dan melakukan apa saja demi uang. Contohnya selingkuh kepada orang yang sudah menikah. Dan, masih banyak lagi hal-hal yang mengerikan yang di gerogotin oleh belatung dalam buah kehidupan kita.

Buah kita juga adalah buah Roh. Nah jika belatung sudah merusak buah roh kita sudah pasti tidak ada damai dan kelemah lembutan dalam hidup kita. Ada 9 Buah Roh Galatia 5: 22-23 Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita, damai sejahtera,kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Nah, jika semua buah itu sudah tidak lagi dalam hidup kita, maka itu berarti belatung sudah menghantam buah hidup kita.
Ingat, Yesus pernah berkata dalam Lukas 13:6-7 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia dating untuk mencari buah pohon itu, tetapi ia tidal menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku dating mencari buah apda pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jadi buah itu sangat penting untuk nilai kita di hadapan Tuhan untuk modal kita dapat bagian dalam Kerajaan Sorga.

Mari kita koreksi hidup kita, jangan bebal! Bahkan ada yang menyangka itu semua adalah pekerjaan setan. Padahal setan pun ngeri lihat kita. Bahkan para setan berkata “parah nih orang, pelayanan jalan tapi kebebalan dan kesombongannya melebihi kita-kita bro,gag usah di goda, bentar lagi juga habis.  hahahha” (bercandaa saya).
Dalam ayat di atas di katakan Tuhan akan menjadi ngengat dan jika masih bebal, Tuhan akan seperti belatung. (Sebab itu Aku ini seperti ngengat bagi Efraim dan seperti belatung bagi kaum Yehuda. 13) Ketika Efraim melihat penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan mengurus orang kepada Raja ‘Agung’. Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari pada mu). Jadi bukan pekerjaan setan. Jika dari Tuhan, mau di tengking 77 x juga itu tidak akan hilang dan pergi. Maka dari itu mari kenali Tuhan kita. 

Jangan pernah sombong dan merasa diri kita sudah baik tanpa mengoreksi apakah masih ada buah roh dalam hidup kita? Rendahkan hatimu untuk menyadarinya. Karena jika masih sombong, tidak mungkin kita dapat mengoreksi diri kita.

Ada hal yang paling mengerikan, yaitu tingkatan cara Tuhan mendidik kita. Adalah ketika Tuhan seperti singa yang menerkam hidup kita. Di tahap itu Tuhan akan menghabisi kita dengan penyakit yang paling parah misalnya stroke. Dan masih berlanjut jika sampai Tuhan meninggalkan kita. Contoh hidup yang di tinggalkan Tuhan adalah Samson. Bagaimana sakitnya Samson saat Tuhan meninggalkannya.
Dan di katakan dalam ayat 15) Aku akan pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku.

Karena itu, mari merendahkan hati kita dan merendahkan diri kita di hadapan-Nya. Bertobat mengakui segala dosa kita dan berbalik kepadaNya dengan menelanjangi dan menghabiskan semua kedagingan kita. Dan berserah total kepada-NYA dengan berusaha sungguh-sungguh kenali Tuhan kita, merindukan wajahNya dengan terus lapar dan haus akan Kebenaran. Karena hanya Tuhanlah yang dapat menyembuhkan kita dari terkamanNya akibat kebebalan kita (Hosea 6 : 1 dan 3).

Di katakan dalam Firman Matius 5:6 Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan Kebenaran,  karena mereka akan di puaskan.
Dan dikatakan juga dalam Amsal 27:7 Orang yang kenyang menginjak-injak madu, etapi bagi orang yang kapar segala yang pahit di rasakan manis.

Jadi orang yang lapar itu akan selalu ‘menghargai’. Nah begitu juga dalam kehidupan rohani kita, ketika orang lapar dan haus akan kebenaran, maka kita akan sangat menghargai apapun yang di berikan Tuhan dan terus bersyukur. Dan orang yang tahu bersyukur adalah orang yang rendah hati dan tidak lagi keinginannya yang hidup dal dirinya tetapi sudah menyerahkan kepada keinginan atau maunya Tuhan. Juga kita akan menghargai orang lain. Tidak sepele, tidak menghakimi tetapi penuh kasih dan kelemah lembutan dan buah roh yang lain akan terpancar dari hidup kita sehari-hari. Ingat, Tuhan punya hitungan. Jangan sampai hitungan Tuhan untuk waktu kita habis. Maka habislah harapan kita menjadi ahli waris Sorga. Hancur di dunia dan masuk pula ke neraka! Sempurnalah penderitaan kita.

Sekian dulu untuk cara Tuhan mendidik kita. Kiranya dapat menjadi berkat bagi kita masing-masing. Terima kasih.

God Bless…

No comments:

Post a Comment