“Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Nah, dalam Firman tersebut kita lihat betapa pentingnya pendidikan dalam hidup kita. Memang pendidikan itu mahal tapi jika kita tidak mencintai didikan maka kita akan lebih lagi membayar mahal untuk kebodohan kita. Dan yang lebih serius lagi bagaimana Tuhan sudah mengingatkan kita dalam Hosea 4:6 UmatKu binasa karena tidak mengenal TUHAN; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran TUHANmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.
Hei, ingatlah! Tidak ada pengetahuan atau pengenalan akan
Tuhan tanpa adanya pengajaran atau pendidikan dari Tuhan. Dan di katakan juga ‘anak-anakmu’.
Dibawah saya akan sedikit menjelaskan hubungan didikan Tuhan dengan anak-anak
kita.
Sekarang kita bahas bagaimana cara Tuhan mendidik kita. Kita
ketahui bahwa Tuhan adalah Roh dan Kebenaran. Sedang kita adalah manusia biasa
dalam daging dan tinggal di dunia ini. Nah, sekarang kita pakai logika kita. Bagaimanakah
kita dapat berhubungan dengan Tuhan? Sedang kita masih tinggal di dunia dan di
dalam daging. Sudah pasti melalui doa dan pengenalan akan Tuhan.
Bagaimana kita dapat mengenal Tuhan? Dengan membaca
Alkitab! Ketekunan membaca Alkitab yang berisi Firman Tuhan adalah Kebenaran
Tuhan akan menjadikan kita umat yang akan mengenal Tuhan secara pribadi. Dan Kebenaran
itu akan bekerja di dalam hati kita melalui Roh Kudus yang sudah di Anugrahkan
Tuhan kepada kita. Dan bagaimana kita tau Roh Kudus ada dalam kita? Kembali lagi,
baca Alkitab untuk mengetahui step-step pekerjaan Tuhan dalam hidup kita.
Sangatlah munafik jika orang berkata Tuhan-Tuhan tapi
tidak membaca Alkitab. Bagaimana mungkin dia tahu tentang Tuhan tanpa membaca
dasar dari pengenalan akan Tuhan? Karena itu janganlah sesat. Pohonpun tanpa
akar dan di tanam, tidak akan lama bertahan. Demikian juga dengan kita.
Dalam Hosea 5:10-12 Para pemuka Yehuda adalah seperti
orang-orang yang menggeser batas; ke atas mereka akan Ku curahkan gemasku
seperti air. 11) Efraim tertindas, di remukkan oleh hukuman, sebab ia berkeras
untuk berjalan mengikuti ke sia-siaan. 12) Sebab itu Aku ini seperti ngengat
bagi Efraim dan seperti belatung bagi kaum Yehuda. 13) Ketika Efraim melihat
penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan
mengurus orang kepada Raja ‘Agung’. Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu
dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari pada mu. 14) Sebab Aku ini seperti
singa muda bagi kaum Yehuda. Aku, Aku ini akan menerkam, lalu pergi, Aku akan
membawa lari dan tidak ada yang melepaskan.
Dalam Firman tersebut kita lihat kata ‘air’. Air adalah lambang
Firman Tuhan dan Roh Kudus. Nah tahap dasar Tuhan mendidik kita adalah dengan
FirmanNya dan ROh KudusNya. Setelah kita membaca Firman, Roh Kudus akan
berbicara kepada kita akan apa yang harus kita lakukan dan peringatan-peringatan Tuhan kepada kita. Hanya saja kita budek
karena kekerasan hati kita dan kesombongan kita, kita lebih mengutamakan
pikiran kita, kekuatan kita dan cara kita.
Kalau Tuhan melihat kita tidak mau di didik dengan hikmat
dan KebenaraNya, maka Tuhan akan mendidik kita dengan hajaran-hajaranNya dalam
hidup kita. Nah tahap awal Tuhan mendidik kita lewat hajaran adalah dengan memberi
‘ngengat’ (Sebab itu Aku ini seperti ngengat
bagi Efraim). Ngengat adalah penyakit
kecil tapi membuat kita mendapat hal-hal yang buruk dengan hilangnya
kecil-kecil dari hidup kita.
Saya kasih contoh, orang yang kelihatannya aktif dalam
pelayanan dan baik-baik saja tapi di rumah pantang senggol, langsung
marah-marah. Ada juga yang kelihatan mesra dalam gereja atau di luar tapi di
rumah kerjanya berantem mulu. Ada juga kelihatan rohani tapi satu keluarga
sakit-sakitan mulu. Nah itulah contoh jika ngengat sudah menghantam hidup kita.
Tapi jika kita masih tidak sadar dan masih saja sombong
dengan merasa dirikita orang baik dengan kehidupan pelayanannya yang sebenarnya
melayani untuk dirinya bukan panggilan Tuhan. Dan saat itu Tuhan akan menaikkan
tingkat hajaranNya dalam hidup kita. Yaitu dengan ‘belatung’. (seperti belatung bagi kaum Yehuda)
Belatung itu ulat kecil-kecil yang menyerang buah. Buah dalam
hidup kita sangatlah berharga. Termasuk juga anak-anak kita (dalam Hosea 4:6 diatas). Banyak orang tidak
menyadari efek dari kebebalan dan ketebalan hati kita, maka tanpa kita sadari
kita sedang memberi anak kita kepada belatung yang menggerogotinya. Contohnya,
anak kita tidak ada lagi ketakutan akan Tuhan. Terkadang kelihatan aktif ke
Gereja untuk mengelabui orang tuanya dan orang-orang sekitarnya. Tapi hatinya
sudah tidak ada sedikitpun takut akan Tuhan. Bahkan mau meninggalkan Tuhan
hanya untuk bersama dengan orang yang tidak mengakui Yesus Kristus adalah
Tuhan. Ada juga yang pada tahap mencintai uang dan melakukan apa saja demi
uang. Contohnya selingkuh kepada orang yang sudah menikah. Dan, masih banyak
lagi hal-hal yang mengerikan yang di gerogotin oleh belatung dalam buah kehidupan
kita.
Buah kita juga adalah buah Roh. Nah jika belatung sudah
merusak buah roh kita sudah pasti tidak ada damai dan kelemah lembutan dalam
hidup kita. Ada 9 Buah Roh Galatia 5: 22-23 Tetapi buah Roh ialah kasih, sukacita,
damai sejahtera,kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan,
penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Nah, jika semua buah itu sudah tidak lagi dalam hidup
kita, maka itu berarti belatung sudah menghantam buah hidup kita.
Ingat, Yesus pernah berkata dalam Lukas 13:6-7 Lalu
Yesus mengatakan perumpamaan ini: “Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di
kebun anggurnya, dan ia dating untuk mencari buah pohon itu, tetapi ia tidal
menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga
tahun aku dating mencari buah apda pohon ara ini dan aku tidak menemukannya.
Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jadi
buah itu sangat penting untuk nilai kita di hadapan Tuhan untuk modal kita
dapat bagian dalam Kerajaan Sorga.
Mari kita koreksi hidup kita, jangan bebal! Bahkan ada
yang menyangka itu semua adalah pekerjaan setan. Padahal setan pun ngeri lihat
kita. Bahkan para setan berkata “parah nih orang, pelayanan jalan tapi kebebalan
dan kesombongannya melebihi kita-kita bro,gag usah di goda, bentar lagi juga
habis. hahahha” (bercandaa saya).
Dalam ayat di atas di katakan Tuhan akan menjadi ngengat
dan jika masih bebal, Tuhan akan seperti belatung. (Sebab itu Aku ini seperti ngengat
bagi Efraim dan seperti belatung bagi kaum Yehuda. 13) Ketika Efraim melihat
penyakitnya, dan Yehuda melihat bisulnya, maka pergilah Efraim ke Asyur dan
mengurus orang kepada Raja ‘Agung’. Tetapi ia pun tidak dapat menyembuhkan kamu
dan tidak dapat melenyapkan bisul itu dari pada mu). Jadi bukan
pekerjaan setan. Jika dari Tuhan, mau di tengking 77 x juga itu tidak akan hilang
dan pergi. Maka dari itu mari kenali Tuhan kita.
Jangan pernah sombong dan
merasa diri kita sudah baik tanpa mengoreksi apakah masih ada buah roh dalam
hidup kita? Rendahkan hatimu untuk menyadarinya. Karena jika masih sombong,
tidak mungkin kita dapat mengoreksi diri kita.
Ada hal yang paling mengerikan, yaitu tingkatan cara
Tuhan mendidik kita. Adalah ketika Tuhan seperti singa yang menerkam hidup
kita. Di tahap itu Tuhan akan menghabisi kita dengan penyakit yang paling parah
misalnya stroke. Dan masih berlanjut jika sampai Tuhan meninggalkan kita. Contoh
hidup yang di tinggalkan Tuhan adalah Samson. Bagaimana sakitnya Samson saat
Tuhan meninggalkannya.
Dan di katakan dalam ayat 15) Aku akan pergi pulang ke
tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku. Dalam
kesesakannya mereka akan merindukan Aku.
Karena itu, mari merendahkan hati kita dan merendahkan
diri kita di hadapan-Nya. Bertobat mengakui segala dosa kita dan berbalik
kepadaNya dengan menelanjangi dan menghabiskan semua kedagingan kita. Dan berserah
total kepada-NYA dengan berusaha sungguh-sungguh kenali Tuhan kita, merindukan wajahNya
dengan terus lapar dan haus akan Kebenaran. Karena hanya Tuhanlah yang dapat
menyembuhkan kita dari terkamanNya akibat kebebalan kita (Hosea 6 : 1 dan 3).
Di katakan dalam Firman Matius 5:6 Berbahagialah
orang yang lapar dan haus akan Kebenaran, karena mereka akan di puaskan.
Dan dikatakan juga dalam Amsal 27:7 Orang yang kenyang
menginjak-injak madu, etapi bagi orang yang kapar segala yang pahit di rasakan
manis.
Jadi orang yang lapar itu akan selalu ‘menghargai’. Nah begitu
juga dalam kehidupan rohani kita, ketika orang lapar dan haus akan kebenaran,
maka kita akan sangat menghargai apapun yang di berikan Tuhan dan terus
bersyukur. Dan orang yang tahu bersyukur adalah orang yang rendah hati dan
tidak lagi keinginannya yang hidup dal dirinya tetapi sudah menyerahkan kepada
keinginan atau maunya Tuhan. Juga kita akan menghargai orang lain. Tidak sepele,
tidak menghakimi tetapi penuh kasih dan kelemah lembutan dan buah roh yang lain
akan terpancar dari hidup kita sehari-hari. Ingat, Tuhan punya hitungan. Jangan
sampai hitungan Tuhan untuk waktu kita habis. Maka habislah harapan kita
menjadi ahli waris Sorga. Hancur di dunia dan masuk pula ke neraka! Sempurnalah
penderitaan kita.
Sekian dulu untuk cara Tuhan mendidik kita. Kiranya dapat
menjadi berkat bagi kita masing-masing. Terima kasih.
God Bless…
No comments:
Post a Comment