Yusuf adalah tokoh atau Nabi yang sangat memukau menurut saya. Bagaimana beliau mau memaafkan saudara-saudaranya dengan caranya yang saya rasa bukan hanya berkelas tapi juga member kita pelajaran cara memaafkan orang lain dengan member pelajaran yang bukan berdasarkan kekasaran tapi kelemah lembutan. Ada banyak tokoh dalam Alkitab yang dapat kita teladani karakternya. Salah satu tokoh tersebut adalah Yusuf. Namun, kita perlu mengingat bahwa terdapat 3 karakter Yusuf dalam Alkitab. Tokoh Alkitab bernama Yusuf yang pertama adalah Yusuf anak Yakub.
Kejadian 30:23-24 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: “Allah telah menghapuskan aibku.” Maka
ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: “Mudah-mudahan TUHAN menambah
seorang anak laki-laki lagi bagiku.”
Tokoh Alkitab bernama Yusuf yang kedua adalah Yusuf,
suami Maria. Kita biasa mengenalnya sebagai Yusuf tukang kayu, ayah Yesus.
Yusuf awalnya ingin menceraikan pertunangannya dengan Maria karena Maria telah
mengandung sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Padahal kandungan Maria
tersebut adalah dari Roh Kudus, Yesus Kristus. Oleh karena itu, malaikat Tuhan
datang kepadanya. Yusuf pun taat. Ia tetap menikahi Maria sampai akhirnya Yesus
lahir.
Dalam Matius 1:20-21 Tetapi ketika ia mempertimbangkan
maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: “Yusuf,
anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak
yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Ia akan melahirkan anak
laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan
menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.”
Markus 15:43 Karena itu Yusuf, orang Arimatea, seorang
anggota Majelis Besar yang terkemuka, yang juga menanti-nantikan Kerajaan Allah,
memberanikan diri menghadap Pilatus dan meminta mayat Yesus.
Yohanes 19:38 Sesudah itu Yusuf dari Arimatea – ia murid
Yesus, tetapi sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi –
meminta kepada Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan
Pilatus meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat
itu.
Dan tokoh Alkitab bernama Yusuf lainnya adalah Yusuf dari
Arimatea. Ia adalah seorang anggota Majelis Besar yang terkemuka. Namun, ia
juga sebenarnya adalah seorang murid Yesus, menanti-nantikan Kerajaan Allah.
Mengingat jabatannya, sebuah keputusan yang sangat berani untuk Yusuf menjadi
murid Yesus. Bahkan, ia memberanikan diri untuk menghadap Pilatus dan meminta
menurunkan mayat Yesus. Yusuf dari Arimatea ini berani untuk tetap beriman
meski jabatan yang ia pegang sesungguhnya tidak mendukung.
Kehidupan
Yusuf Anak Yakub
Yusuf dalam Alkitab yang paling terkenal tentunya
adalah Yusuf anak Yakub. Kisahnya diperdengarkan kemana-mana. Mulai dari
anak-anak sampai orang dewasa tahu tentang kisah kehidupan Yusuf. Berikut garis
besar kehidupan Yusuf anak Yakub.
Yusuf
lahir
Kejadian 30:23-24 Maka mengandunglah Rahel dan melahirkan
seorang anak laki-laki. Berkatalah ia: “Allah telah menghapuskan aibku.” Maka
ia menamai anak itu Yusuf, sambil berkata: “Mudah-mudahan TUHAN menambah
seorang anak laki-laki lagi bagiku.”
Karena jebakan Laban, Yakub akhirnya memiliki dua istri
yaitu Lea dan Rahel. Namun, Yakub lebih mengasihi Rahel sehingga Allah akhirnya
membuka kandungan Lea agar Yakub juga mengasihi Lea. Hal ini membuat Rahel
merasa resah dan bersedih. Setelah sekian lama, akhirnya Allah mengabulkan doa
Rahel dan memberikannya seorang anak laki-laki yaitu Yusuf.
Kejadian 37:3-4 Israel
lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah
anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha
indah bagi dia.Setelah dilihat oleh saudra-saudaranya, bahwa ayahnya lebih
mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan
tidak mau menyapanya dengan ramah.
Dibandingkan kesebelas saudaranya, Yusuf menjadi anak
yang paling dikasihi oleh Yakub (Yakub kemudian dikenal dengan nama Israel).
Namun, hal ini membuat saudara-saudaranya menjadi benci pada Yusuf.
Yusuf
bermimpi dan membuat saudara-saudaranya semakin benci padanya
Kejadian 37:5 Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu
mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka
lebih benci lagi kepadanya. Kejadian 37:9a Lalu ia memimpikan pula mimpi yang
lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Kejadian 37:11 Maka iri hatilah
saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Dan suatu kali Yusuf mendapatkan mimpi. Mimpi yang pertama
bercerita bahwa berkas gandum milik Yusuf tegak berdiri sedangkan berkas gandum
saudara-saudaranya mengelilingi dan sujud menyembah berkas miliknya. Mimpi yang
kedua bercerita bahwa ada matahari, bulan, dan sebelas bintang sujud menyembah
Yusuf. Ketika Yusuf menceritakan kedua mimpi ini kepada saudara-saudaranya,
rasa benci mereka pada Yusuf semakin bertambah.
Yusuf
dijual saudara-saudaranya menjadi budak
Kejadian 37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat,
Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang
Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke
Mesir.
Rasa benci saudara-saudaranya menyebabkan perbuatan
jahat. Mereka memasukkan Yusuf ke dalam sumur dan berniat untuk membunuhnya.
Namun, mereka akhirnya berubah pikiran dan menjual Yusuf ke orang Ismael untuk
menjadi budak. Saudara-saudaranya menipu Yakub dengan mengatakn bahwa binatang
buas telah memakan Yusuf.
Yusuf
difitnah oleh istri Potifar
Kejadian 37:36 Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang Midian
itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal
raja.
Yusuf kemudian menjadi budak bagi Potifar, pegawai istana
Firaun, setelah dibeli dari orang Ismael dari kisah sebelumnya. Tuhan sangat
menyertai Yusuf, membuat segala pekerjaannya berhasil. Hal ini membuat Yusuf
sangat dikasihi oleh Potifar, ia diberikan kuasa atas segala miliknya.
Kejadian 39:17-18 Perkataan itu jugalah yang diceritakan
perempuan itu kepada Potifar, katanya: “Hamba orang Ibrani yang kaubawa ke mari
itu datang kepadaku untuk mempermainkan aku. Tetapi ketika aku berteriak
sekeras-kerasnya, ditinggalkannya bajunya padaku, lalu ia lari ke luar.”
Karena keelokan paras Yusuf, istri Potifar mulai menggoda
Yusuf (bagian ini menurut saya sangat menjijikkan bila membayangkan perlakuan
istri Potifar yang pastilah sudah tua). Namun Yusuf selalu menolak. Akhirnya,
istri Potifar memfitnah Yusuf karena Yusuf telah meninggalkan bajunya di tangan
istri Potifar. Hal ini membuat Potifar marah dan kemudian memenjarakan Yusuf di
tempat tahanan-tahanan raja dikurung. Namun, Tuhan tetap memberkati Yusuf di
dalam penjara. Yusuf pun akhirnya menjadi orang yang dikasihi oleh kepala
penjara.
Yusuf
menerjemahkan mimpi juru minum dan juru roti
Kejadian 40:21-22 kepala juru minuman itu dikembalikannya
ke dalam jabatannya, sehingga ia menyampaikan pula piala ke tangan Firaun;
tetapi kepala juru roti itu digantungnya, seperti yang ditakbirkan Yusuf kepada
mereka.
Adalah juru minum dan juru roti Firaun yang ditahan dalam
penjara. Suatu hari keduanya bermimpi dan mereka menjadi resah karena tidak
mengerti maksud mimpi tersebut. Yusuf, dengan hikmat Tuhan, membantu
menafsirkan arti mimpi itu. Ternyata, apa yang terjadi pada keduanya sesuai
dengan apa yang diartikan oleh Yusuf. Namun, meski sudah berjanji, juru minuman
tidak mengingat Yusuf.
Yusuf
menerjemahkan mimpi Firaun
Kejadian 41:15 Berkatalah Firaun kepada Yusuf: “Aku telah
bermimpi, dan seorang pun tidak ada yang dapat mengartikannya, tetapi telah
kudengar tentang engkau: hanya dengan mendengar mimpi saja engkau dapat
mengartikannya.”
Suatu hari Firaun bermimpi dan ia menjadi resah akan
mimpinya itu. Ia mencari orang yang dapat mengartikan mimpi tersebut, tetapi
tidak seorang pun dapat. Saat itulah, juru minuman akhirnya ingat akan Yusuf
dan memberitahu Firaun. Yusuf pun dipanggil untuk mengartikan mimpi Firaun
tersebut. Dengan tafsirannya tersebut, Yusuf menyelamatkan Mesir dari bencana
kelaparan. Hal ini dipandang baik oleh Firaun sehingga ia menjadikan Yusuf
sebagai orang kedua di Mesir.
Yusuf
bertemu dan mengampuni saudara-saudaranya
Kejadian 45:4-5 Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya
itu: “Marilah dekat-dekat.” Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: “Akulah
Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah
hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk
memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu.
Karena kebutuhan akan makanan, saudara-saudaranya datang
ke Mesir dan bertemu Yusuf. Mereka tidak mengenali Yusuf, tetapi Yusuf
mengenali mereka. Setelah banyak hal yang terjadi, akhirnya Yusuf
memperkenalkan dirinya kembali. Namun, Yusuf tidak mengatakan dendam atau hal lainnya.
Ia mengampuni mereka dan mengerti bahwa segala yang terjadi dalam hidupnya
adalah rancangan Allah. Ia memiliki iman yang sesuai dengan ayat Alkitab
tentang kepercayaan.
Karakter
Yusuf anak Yakub
Karakter Yusuf dalam Alkitab sangatlah baik. Karakter-karakternya
perlu diteladani dan dimiliki oleh setiap orang Kristen. Berikut karakter Yusuf
dalam Alkitab.
1. Takut
akan Tuhan
Kejadian 39:9 bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar
kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari
pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan
kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?”
Meski istri Potifar menggoda Yusuf, Yusuf mengerti bahwa
ia berdosa jika menuruti keinginan istri Potifar. Bukan tentang nasib
pekerjaannya, bukan tentang apa yang dipikirkan Potifar, bahkan bukan tentang
apa yang dipikirkan oleh orang banyak, Yusuf hanya memikirkan bagaimana
tindakan tersebut di hadapan Allah. Yusuf ingat bahwa perzinahan adalah dosa
seperti yang tertulis pada ayat Alkitab tentang dosa perzinahan. Karakter ini
sesuai dengan pengertian takut akan Tuhan.
2. Penuh
kasih dan pengampunan
Kita telah mengerti betapa kejinya yang dilakukan oleh
saudara-saudara Yusuf. Bahkan, mereka tidak lagi mencari tahu kabar tentang
Yusuf, bahkan melupakannya. Yusuf, dengan posisinya sebagai orang kedua di
Mesir, tentu memiliki kesempatan yang besar untuk memberikan hukuman pada
saudara-saudaranya. Ia memiliki kuasa untuk melakukan balas dendam. Namun,
karakter Yusuf dalam Alkitab yang penuh kasih dan pengampunan menghalau semua
itu. Ia memilih untuk mengampuni saudara-saudaranya dibandingkan membalas
dendam sesuai dengan yang tertulis pada ayat Alkitab tentang pengampunan.
3. Bertanggung
jawab
Dari hanya seorang budak di rumah Potifar, Yusuf kemudian
menjadi kepala rumah tangga. Dari hanya seorang tahanan, Yusuf kemudian menjadi
kepala penjara, bahkan lebih lanjut lagi ia menjadi orang kedua di Mesir.
Alkitab menjelaskan bahwa Tuhan terus menyertai Yusuf dan membuat segala
pekerjaannya berhasil. Namun, satu hal yang perlu kita ketahui bahwa itu tidak
mungkin terjadi jika Yusuf tidak bekerja dengan baik. Tentu, penyertaan Tuhan
selalu hadir beriringan dengan usaha Yusuf untuk memberikan yang terbaik dalam
pekerjaannya. Ini menunjukkan karakter Yusuf yang bertanggung jawab dalam
tugasnya.
4. Rendah
hati
Kejadian 41:16 Yusuf menyahut Firaun: “Bukan
sekali-kali aku, melainkan Allah juga yang akan memberitakan kesejahteraan
kepada tuanku Firaun.”
Pekerjaan Yusuf selalu dianggap baik. Ia dipercayakan
akan segala sesuatu, bahkan untuk menafsirkan mimpi Firaun. Namun, ini tidak
membuat Yusuf menjadi sombong dan berpikir bahwa ia dapat melakukannya karena
kekuatannya sendiri. Ia terus mengingat bahwa Allah yang memampukannya.
Penyertaan Allah selalu ada sehingga segala pujian bukan ia yang layak
mendapatkannya, tetapi Allah yang layak. Pernyataan Yusuf kepada Firaun dalam
Kejadian 41:16 menunjukkan betapa rendah hatinya Yusuf. Yusuf menunjukkan
ciri-ciri rendah hati menurut Alkitab.
Nah, tulah karakter Yusuf dalam Alkitab yang sangat patut
untuk kita contoh dan terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Membacanya gampang,
tapi untuk mempraktekkannya sangatlah susah. Apalagi melihat berapa lama Tuhan
menggenapi janjiNya dalam hidup Yusuf. Karakter ini tentunya merupakan
buah-buah Roh Kudus yang dikaruniakan oleh Roh Kudus. Jika kita ingin memiliki
karakter seperti Yusuf, kita harus meminta pertolongan Roh Kudus dan
menyerahkan semua pilihan hidup kita kepada pilihanNYa. Jangan lagi andalkan
kekuatan diri sendiri. Tetap percaya. Terima kasih.
God Bless.
No comments:
Post a Comment