“Kata Yesus kepadanya: “Akulah jalan dan
kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak
melalui Aku.” (Yoh 14: 6)
Kita sebagai umat Tuhan Pencipta Langit dan Bumi, psati semua percaya akan adaanya Sorga yang telah di sediakan Bapa TUHAN kepada kita anak-anakNya. Nah, sekarang pertanyaannya, Sudah tahukah kita apa saja syarat untuk masuk ke kerajaan Sorga?
Banyak orang berpikiran bahwa apabila mereka
menjadi orang yang baik dan hidup religius, maka itu akan menjadi bekal mereka
untuk masuk sorga. Namun pertanyaannya, seberapa yakinkah kita kalau kita
benar-benar baik? Apakah dengan cara membandingkan diri kita dengan sesama?
Apakah dengan membandingkan diri kita dengan tetangga yang suka menggosip
membuat kita merasa baik karena kita tidak pernah menggosip? Apakah kita merasa
baik karena kita tidak pernah mencuri, berzinah, membunuh, dan berbuat dosa
lainnya yang menurut kita dosa besar? Lalu bagaimana kalau lingkungan kita
adalah perkumpulan orang-orang alim yang ke gereja setiap kali ada ibadah
sedangkan kita hanya beribadah di hari minggu? Lantas, apakah kita akan merasa
buruk? Dari ilustrasi tersebut kita tahu bahwa tidak ada standard yang pasti
manusia dapat dikatakan baik. Toh, pandangan-pandangan itu juga menurut
kacamata manusia.
Dari semua pertanyaan diatas, tetap ada satu
hal yang tidak bisa di ganggu gugat, yaitu bahwa Tuhan penuh dengan kemuliaan
dan standard baik menurut-Nya adalah kita harus kudus dan suci. Kita tahu bahwa Tuhan Maha Adil, siapa yang menabur
maka dia pun akan menuai. Siapa yang
melakukan kebaikan maka dia akan mendapat kebaikan. Begitu pula sebaliknya.
Semua orang bisa melakukannya, bahkan orang yang tidak mengenal Tuhan sekali
pun. Tuhan mengasihi semua orang dan setiap orang memiliki berkatnya
masing-masing.
Ada pepatah yang mengatakan pantang menyerah.
Jadi setiap orang bisa sukses apabila mereka bekerja keras. Setiap orang bisa
berhasil apabila mereka tekun. Banyak orang yang humanis namun tidak mengenal
Tuhan. Lalu, dengan bermodalkan kebaikan ‘kah manusia dengan syarat masuk surga
menurut Alkitab? Apakah berbuat baik bisa menjadi standard yang mutlak sebagai
syarat untuk masuk ke kerajaan sorga? Tidak kan? Kalau iya, maka tidak ada
bedanya kita menganut agama kristen atau menganut kepercayaan lainnya.
Dosa
Dosa adalah penghalang untuk masuk Sorga,
mari kita bahas asal mulanya dosa.
Satu-satunya cara agar kita layak di hadapan
Allah adalah kita harus hidup suci. Tidak berdosa. Karena dosa sekecil apa pun
tidak bisa ditoleransi sebab Allah Maha Kudus. Bukan karena Allah tidak
mengasihi kita, namun karena eksistensinya sebagai Allah. Karena Dia Allah.
Dosa kecil atau dosa besar sama-sama akan membawa manusia kepada maut.
Mengapa?
Analoginya begini, misalkan terdapat air murni dalam sebuah gelas. Apabila air itu ditetesi tinta satu tetes saja, maka
air itu sudah tidak murni lagi. Begitu pula manusia. Dosa kecil atau besar
tetap saja dosa. Kita semua sudah berdosa, bahkan saat kita baru lahir oleh
karena dosa keturunan. Sejak Adam dan Hawa memakan buah pengetahuan, itu sudah
menjadi tanda bahwa manusia memiliki kecenderungan untuk berdosa.
Yesaya 64: 6 dituliskan,
“Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami
seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap
oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.”
Oleh karena manusia telah berdosa, maka hubungan
manusia dengan Allah otomatis terputus. Allah yang suci tidak bisa bersama
manusia yang berdosa. Manusia harus menjalani maut. Namun, itu semua tidak
dilakukan-Nya. Mengapa? Karena Dia mengasihi kita. Karena kasih-Nya yang begitu
besar, Dia memberikan sebuah jalan keluar agar kita dapat berhubungan lagi dengan
Allah. Jalan itu terjawab melalui karya penebusan oleh Yesus Kristus. Yesus
Kristus merupakan satu-satunya jalan pendamaian manusia dengan Allah.
Tidak ada
jalan lain yang dapat membawa kita menuju keselamatan.
Apakah ada yang dapat menyangkal firman
itu? Apakah karena Yesus yang mengatakannya dan bukan Allah sendiri maka kita
tidak percaya? Bukankah kita tahu bahwa Yesus telah melakukan banyak sekali
mujizat dan memberitakan berbagai ajaran tentang kebenaran syarat masuk surga
menurut Alkitab. Siapa lagi kalau bukan Allah sendiri yang memberikan kuasa
itu.
Yah, sebenarnya nabi-nabi sudah
bernubuat beberapa ratus tahun sebelumnya bahwa akan lahir Juru Selamat
manusia. Seperti dikatakan Yesaya 7:4 bahwa akan ada seorang perempuan muda
mengandung dan melahirkan anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.
Nubuat tentang-Nya juga dituliskan di Yesaya 9:6, Mikha 5: 2, Zakharia 9: 9,
Mazmur 22:16-18, Yesaya 53:3-7, dan masih banyak lagi. Hal ini menunjukkan
bahwa Allah sudah merencanakan kedatangan Yesus Kristus dan karya
penebusan-Nya.
Mengapa satu-satunya jalan hanyalah melalui
Yesus Kristus?
Seperti yang sebelumnya telah dikatakan,
bahwa oleh karena manusia telah berdosa, maka mereka harus menerima hukuman
yaitu maut. Manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena mereka
sendiri telah berdosa. Harus ada penebus dosa yang kudus agar manusia bisa
selamat.
Dalam Roma 3:23 mengatakan bahwa semua manusia
telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, maka jalan satu-satunya
ialah melalui Yesus Kristus, putra-Nya yang tunggal, yang tak bercacat dan tak
bercela yang mampu menebus dosa manusia. Lalu apa yang perlu kita lakukan
supaya kita bisa masuk ke kerajaan sorga? Percayalah kepada-Nya dan menjadi
pengikut-Nya. Nah, sampai poin ini mungkin sebagian besar orang kristen sudah
tahu ya bahwa satu-satunya jalan hanya melalui Yesus Kristus. Lantas, apakah
hanya sampai di sini saja? Tentu tidak.
Banyak orang mentolerir perintah-perintah
Allah karena mereka pikir jika Allah penuh kasih maka dosa apa pun pasti akan
diampuni, lalu ada juga yang berpikir
bahwa hanya dengan percaya saja kita akan selamat, dan anggapan-anggapan lain
yang terkesan menyepelekan. Memang Allah penuh kasih dan Ia akan mengampuni
dosa-dosa kita, tapi Allah lebih tahu maksud hati kita. Pikiran-pikiran itu
sebenarnya hanyalah cara manusia untuk membenarkan perbuatannya yang salah.
Padahal, syarat untuk masuk syarat masuk surga menurut Alkitab tidak hanya
berhenti di sini. Percaya juga perlu bukti nyatanya.
Saat manusia memutuskan untuk mengikut Yesus,
mereka harus menerima konsekuensinya.
Berikut menurut Lukas 9:23, ada tiga syarat
untuk menjadi pengikut-Nya:
Kita tahu bahwa manusia memiliki
kecenderungan untuk berdosa. Sehingga mereka kerap kali melanggar
perintah-perintah Tuhan bahkan sengaja mengabaikannya. Namun, saat manusia
memutuskan untuk mengikut Kristus maka mereka harus mau merubah kehidupannya
yang lama dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruknya. Bagaimana caranya?
Inilah yang disebut dengan menyangkal diri sendiri dan lahir baru oleh roh.
Mematikan keinginan daging dan membiarkan Roh Kudus yang berkehendak. Walau
begitu, bukan berarti manusia sangat dibatasi dan terkesan memiliki aturan yang
ketat. Yang Tuhan mau yaitu manusia berperilaku sesuai dengan tuntunan Roh
Kudus.
Galatia 2:20
mengatakan, “Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup,
melainkan Kristus yang hidup di dalam aku.”
Bukan hanya itu, manusia yang sungguh-sungguh
ingin mengikut Yesus harus selalu menempatkan perintah-Nya di atas
kepentingan-kepentingan pribadi. Yesus mengatakan bahwa siapa mengasihi bapa
atau ibunya lebih dari pada-Nya, ia tidak layak bagi-Nya; dan barangsiapa
mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari pada-Nya, ia tidak layak
bagi-Nya. Pernyataan ini bukan berarti kita harus meninggalkan keluarga kita
untuk mengikut Dia, namun yang Dia mau adalah supaya kita menempatkan Dia di
tempat terbaik di hati kita.
Memikul Salib
Memikul salib artinya manusia mau menanggung
bebannya masing-masing. Yesus mengatakan pada Matius 10:38, bahwa barang siapa
yang tidak memikul salibnya dan mengikut Dia, maka orang itu tidak layak
bagi-Nya.
Tuhan tahu bahwa hanya dengan memikul bebanlah
kita dapat rendah hati dan merasakan proses Tuhan. Karena Tuhan menciptakan
manusia dengan suatu tujuan yang besar dan mulia. Tentu saja kita tidak akan
dapat sampai ke sana kalau Tuhan tidak mengajarkan dan mendidik kita. Maka dari
itu, dengan memikul salib, Tuhan ingin kita bertumbuh dan berkembang di
dalam-Nya. Tapi tenang saja, Tuhan pasti akan memberikan beban sesuai dengan
kemampuan kita masing-masing. Sesuai dengan FirmanNya yang berkata bahwa Tuhan
menguji umatNya sesuai dengan kemampuannya.
Nah untuk yang terakhir ini, apa yang dimaksud dengan Mengikut Dia? Kenapa dikatakan bahwa orang kaya lebih sulit untuk masuk ke kerajaan Sorga? Bukan karena menjadi kaya adalah suatu hal yang buruk atau salah, tapi karena orang kaya akan lebih sulit untuk melakukan perintah yang pertama yaitu menyangkal dirinya, karena dia merasa bisa tanpa Tuhan dan parahnya itu tidak disadarinya sama sekali. Bisakah dia meninggalkan hartanya dan mengikut Yesus? Kemungkinan besar dia akan merasa keberatan. Karena itulah, dia akan lebih enggan untuk mengikut Yesus. Karena orang yang mau mengikut Yesus harus mau meninggalkan kehidupan duniawinya serta kedagingannya dan taat melakukan perintah serta kehendak-Nya. Mereka harus mau hidup senantiasa dalam Yesus dan punya pikiran seperti Kristus.
Tapi kita jangan salah menafsirkan, bukan berarti
orang percaya akan hidup kesulitan selama hidupnya. Bukan itu maksud Allah.
Allah punya rencana-rencana besar dan Dia mau kita mengorbankan kepentingan
kita supaya rencana Allah bisa terwujud. Bahkan sebenarnya, Allah menginginkan
kita supaya hidup dalam kelimpahan seperti yang dikatakan Yohanes 10:10 Apabila
kita melihat ketiga konsekuensi tersebut, mungkin kita menganggap bahwa syarat
untuk masuk ke kerajaan sorga menurut alkitab sangatlah sulit karena kita harus
hidup sempurna dan meninggalkan keinginan-keinginan duniawi. Namun sebenarnya,
Tuhan tidak ingin kita berpikir seperti itu. Tuhan lebih melihat hati dan
kesungguhan kita. Seberapa besar kerinduan kita untuk mau hidup di dalam-Nya.
Manusia memang sudah pasti semuanya berdosa,
namun jangan biarkan dosa-dosa itu mengintimidasi kita sehingga kita berpikir
kita tidak layak untuk Dia. Dan harus lebih hati-hati akan intimidasi itu. Karena
terkadang iblis memakai orang terdekat kita untuk mengintimidasi kita dengan
kesalahan kita yang lalu sekalipun kita sudah bertobat. Asal kita
bersungguh-sungguh, Roh Kudus akan menuntun dan mengajarkan kita untuk menjadi
lebih baik dan menuju kesempurnaan. Dan jika orang percaya melakukan perbuatan
dosa karena kelemahannya, tentu saja mereka tetap akan mendapat hukuman, yaitu
hukuman duniawi. Namun hukuman itu merupakan bentuk kasih Tuhan kepada kita.
Supaya kita dapat belajar dan mempertanggungjawabkan apa yang kita lakukan. Jangan
takut bayar harga atas dosa kita maupun atas mahkota yang akan Tuhan berikan
kepada kita. Ingatlah kebahagiaan yang di sediakan Tuhan pada waktunya nanti, sangat
jauh lebih luar biasa nilai nikmatnya dibanding dengan proses kita sekarang
ini.
Tuhan mengasihi kita dan terlalu mengasihi
kita. Percayalah dan jangan pernah bersungut-sungut dan menyerah.
Terima kasih.
God bless.
No comments:
Post a Comment