Pada Perjanjian Lama, Nabi adalah orang yang di urapi
Tuhan Bapa sebagai hamba_Nya dan hanya Nabilah yang mendapat Anugrah Rohol
Kudus. Nabi pada dasarnya adalah manusia biasa seperti kita, bedanya nabi
menerima wahyu dari Tuhan. Wahyu tersebut bisa berupa penglihatan (vision)
maupun suara (audible). Nabi palsu juga adalah manusia biasa seperti kita,
bedanya dengan nabi Allah yang sebenarnya adalah bahwa nabi palsu entah dengan
sengaja berbohong, atau entah memang merasa menerima wahyu, namun wahyu
tersebut bukan dari Allah. Secara sepintas, wahyu yang diterima oleh nabi Allah
dan nabi palsu mungkin tampak sama, sebab berasal dari pengalaman supranatural
atau sprititual tertentu. Namun jika ditelaah lebih seksama, akan Nampak
bedanya, sebab wahyu yang bukan dari Allah Tritunggal tidak akan mencerminkan
kehendak Allah.
Dalam Matius 7:15-18 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala buas.
Dari
buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari
semak duri atau buah ara dari rumput duri?
Demikianlah
setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, menghasilkan buah yang
baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Tidak
mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon
yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Disitu sudah diperingatkan kepada umat kristen agar
mewaspaidai nabi-nabi palsu. Mereka menyamar seperti domba (sesama pengikut
kristus), namun sebenarnya mereka adalah srigala yang buas (iblis). Dikatari
buakan bahwa dari buahnyalah kita dapat mengenali mereka, apakah berasal dari
Allah atau dari iblis jahat. Yang berasal dari Allah akan menghasilkan
buah-buah roh, sebaliknya jika tidak berasal dari Allah hanya akan membuat kita
tersesat, semakin menjauh dari Allah.
Matius 24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan
menyesatkan banyak orang.
dikatakan bahwa akan muncul nabi palsu yang memiliki misi
menyesatkan umat Allah. Untuk itu sebagai pengikut Kristen sejati, kita harus
memiliki kepekaan rohani agar tidak terjerumus dan tersesat ke jalan yang
salah. Pada artikel kali ini kami akan memaparkan ciri-ciri nabi palsu dalam
Alkitab.
1.
Guru-guru Palsu
Dalam 2 Petrus 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat TUHAN, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
dituliskan bahwa akan tampil guru-guru palsu di
tengah-tengah umat Kristen. Guru-guru palsu tersebut akan memasukkan
pengajaran-pengajaran sesat, yang berujung kebinasaan. Mereka bahkan menyangkal
penguasa yang telah menebus mereka, sehingga mendatangkan juga kebinasaan atas
diri mereka sendiri.
Kita dapat mewaspadai guru-guru palsu ini dengan melihat
pengajaran mereka, apakan membawa kita semakin dekat kepada Allah dan apakah
mereka mengakui dan menerima Yesus sebagai Juruselamat. Dalam 2 Korintus 11:26
dikatakan pula, bahwa akan muncul saudara-saudara palsu yang akan membawa kita
kedalam bahaya. Jadi nabi palsu tersebut bisa saja berasal dari kalangan kita
sendiri, yang berpura-pura menjadi pengiut kristus, sama seperti kita, namun
tidak memiliki karakter Kristen sejati.
2.
Injil Palsu
Dalam Galatia 1:8 dikatakan pula bahwa sekalipun dai para rasul ataupun malaikat dari sorga, jika ia memberitakan Injil yang berbeda dari Injil yang difirmankan Allah, maka terkutuklah ia. Dalam hal ini berarti bahwa nabi palsu adalah ia yang memberitakkan injil lain yang berbeda dengan injil yang diberitakan oleh para Rasul, atau memberitakan injil palsu yang tidak sesuai dengan tujuan hidup orang Kristen.
3.
Mujizat Palsu
Dalam Ulangan 18:22 dituliskan bahwa jika seorang nabi berkata demi nama Tuhan, namun perkataannya tersebut tidak terjadi, berarti perkataannya itu tidaklah difirmankan Tuhan. Maka ia adalah nabi palsu. Namun dalam Matius 24:24 adapula nabi palsu yang mengadakan mukzizat, sehingga membuat orang percaya dan tersesat. Dalam hal ini, kita perlu melihat buah yang dicerminkan mukzizat tersebut dan apakah memenuhi janji Tuhan bagi orang percaya. Sebab sihir tidak akan mencerminkan buah-buah Roh.
4.
Lihat buahnya
Dalam Matius 7:19 dikatakan, bahwa dari buahnyalah nabi palsu dapat dikenali. Sebab sama seperti seseorang tidak mungkin memetik buah anggur dari semak duri, demikian pula buah-buah Roh tidak akan dihasilkan dari si Jahat. Oleh sebab itu kita perlu meneliti, apakah mukzizat yang dilakukan mencerminkan buah Roh, seperti yang tercantum dalam Galatia 5:22-23 yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, dll. Perhatikan pula, apakah mukjijat
tersebut memuliakan Allah atau tidak.
5.
Menyembah allah lain
Dalam Ulangan 13:1-3 dituliskan, bahwa jika muncul nabi diantara kita, dan ia memberitahukan suatu tanda atau mukjizat yang benar terjadi, namun ia membujuk untuk mengikuti allah lain yang tidak kita kenal, bukan Allah Tritunggal; maka jangan dengarkan perkataan nabi tersebut. Sebab jelaslah bahwa ia nabi palsu.
6. Kebenaran
palsu
Dalam Roma 10:3 disebutkan bahwa nabi palsu tidak mengenal kebenaran Allah, melainkan berusaha mendirikan kebenaran mereka sendiri. Mereka tidak takluk pada kebenaran dari Allah. Dalam 2 Yohane 1:10 juga ditegaskan untuk menolak seorang yang datang kepada kita, namun tidak membawa ajaran yang berasal dari Allah.
7.
Perkataannya tidak berasal dari Tuhan
Dalam Ulangan 18: 18-20 dituliskan, bahwa Allah menaruh perkataan-Nya dalam mulut nabi-nabiNya, dan nabi-Nya itu akan menyampaikan apa yang Tuhan perintahkan kepadanya. Namun nabi palsu akan dengan lancang menyampaikan sesuatu dengan nama Allah, padahal tidak diperintahkan Allah padanya. Atau bahkan nabi palsu itu secara langsung menyatakan berbicara dengan nama allah-allah lain. Sebab dalam Yohanes 8:28 dituliskan bahwa, bahkan Tuhan Yesus sekalipun, tidak melakukan sesuatupun atar prakarsa-Nya sendiri, namun berbicara sebagaimana yang telah diajarkan Bapa kepada-Nya.
Nah, lebih jauh lagi, dalam 1 Yoh. 4:1-3 ditegaskan, agar kita menguji pernyataan-pernyataan terilham dari seorang nabi, apakah berasal dari Allah atau bukan. Kita dapat mengenali pernyataan terilham berasal dari Allah bila pernyataan tersebut mengakui Yesus Kristus. Seorang nabi Allah tentunya akan memiliki karakter Kristus.
Inti dari semua itu adalah mari kita tidak perlu takut
kepada pengajaran-pengajaran nabi-nabi palsu zaman akhir sekarang. Yang terpenting
adalah mari berusaha bergaul intim dengan TUHAN kita, tertanam dalam Kasihnya,
mengenal suaraNYa. Karena hanya dengan begitulah kita dapat melawan atau jauh
dari jeratan-jeratan ajaran nabi palsu. Karena memang sangat susah untuk
mengenalinya jika kita tidak berdasar atau mengetahui dasar dari pengajaran
TUHAN kita.
Pada postingan sebelumnya saya menulis sedikit tentang pengenalan akan Tuhan. Silahkan buka pada article sebelumnya dan mari kita sama-sama belajar dan rindu akan pengetahuan dan pengenalan akan TUHAN kita. Tidak ada yang lebih menguntungkan dari pengenalan akan TUHAN. Terima kasih.
God Bless.
No comments:
Post a Comment