Didalam Alkitab, dari awal perjanjian Lama Kejadian
sampai Maleakhi, Tuhan sangat memperhatikan Rumah Tangga. Why? Karena Rumah
Tangga adalah inti dari awal perkembangan Iman, Pengharapan dan Kasih anak-anak
Tuhan. Rumah tangga merupakan institusi tertua yang telah ada sejak
diciptakannya manusia (adam dan hawa); dan akan terus ada selama manusia masih
hidup diatas muka bumi. Rumah tangga merupakan kesatuan dalam masyarakat yang
paling dasar, yang menjadi syarat utama keberlangsungan peradaban manusia
dimuka bumi. Bertahannya suatu peradaban manusia, bergantung dari kuat atau
lemahnya kehidupan rumah tangga dalam maysarakat tersebut. Sebab melalui
kehidupan berumah tangga lah, generasi baru dalam mayarakat dapat tercipta. Dan
generasi seperti apa yang diciptakan, juga sangat bergantung dari didikan dan
ajaran dalam rumah tangga.
TUHAN sendirilah yang mendirikan lembaga yang disebut
rumah tangga ini. Oleh karena itu agat memiliki karakter Kristen sejati, kita
wajib menaruh hormat terhadap perkawinan, seperti yang diajarkan oleh para
rasul dalam Ibrani 13:4a. Allah mengingikan agar setiap pernikahan hendaknya
dilaksanakan sesuai kehendak-Nya, tunduk kepada hukum dan peraturan-Nya. Setiap
pasangan pasti ingin membangun rumah tangga yang harmonis dan bahagia. Hal
tersebut dapat terwujud jika setiap pasangan mau mengerti dan melaksanakan
prinsip-prinsip pernikahan menurut TUHAN Tritunggal.
Syarat Pernikahan Bahagia menurut Alkitab
Sekali lagi saya ingatkan bahwa sangat pentingnya menjaga
Rumah Tangga. Rumah tangga merupakan lembaga yang menyatukan dua pribadi,
dengan dua pikiran berbeda. Sehingga tidak jarang terjadi perselisihan, dan tak
jarang juga menghadapi berbagai cobaan. Dengan mengerti kehendak Allah dalam
kehidupan berumah tangga, kita akan dapat mengerti tujuan hidup orang Kristen
dalam berumah tangga, sehingga dapat menyikapi setiap permasalahan yang
dihadapi dalam berumah tangga secara dewasa.
Dengan demikian setiap kali menghadapi masalah rumah
tangga, kita dapat lebih tenang dan menyelesaikannya dengan baik agar
keharmonisan rumah tangga tetap terjaga. Berikut ini akan kami paparkan ayat
Alkitab tentang rumah tangga, sebagai bahan referensi untuk anda pelajari.
1.
Pernikahan merupakan rancangan Allah
Dalam Kejadian 2:18 dinyatakan bahwa menurut Allah tidak
baik manusia itu seorang diri saja, sehingga Allah menciptakan penolong
baginya, yang sepadan dengannya. Hal itu difirmankan Allah setelah
memperhatikan bahwa Adam tidak menjumpai penolong yang sepadan dengannya,
diantara semua mahluk ciptaan Allah yang lainnnya (Kejadian 2:20).
Dalam Kejadian 2:21-23 diceritakan bahwa Allah
menciptakan seorang perempuan, yaitu Hawa, dari tulang rusuk dan daging adama
sendiri. Dan dalam Kejadian 2: 24 dinyatakan Allah mengikatkan mereka (adam dan
hawa) dalam pernikahan kudus, dengan berfirman bahwa seorang laki-laki akan
meninggalkan orangtuanya untuk bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya
menjadi satu danging. Hal ini juga diteguhkan oleh Tuhan Yesus dalam Matius
19:4-6.
2.
Pernikahan harus dilakukan oleh seorang laki-laki dewasa dan seorang perempunan
dewasa
Dalam Kejadian 1:27 dikatakan bahwa Allah menciptakan
manusia, laki-laki dan perempuan, menurut gambar-Nya. Dan dalam Kejadian 2:24
dikatakan bahwa seorang laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya, untuk
bersatu dengan istrinya sehingga keduanya menjadi satu daging.
Nah, dari kedua ayat diatas dinyatakan secara jelas, bahwa
pernikahan dilakukan oleh seorang laki-laki, dan seoang perempuan. Bukan
seorang laki-laki dengan beberapa perempuan (polgami menurut alkitab), atau
sebaliknya (poliandri). Juga bukan sesama jenis, baik laki-laki dengan
laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Selain itu keduanya juga harus telah
dewasa, sehingga dapat menghidupi dirinya sendiri dan tidak lagi bergantung
pada orang tua dalam menjalani hidupnya.
3.
Pernikahan yang didasari oleh cinta kasih
Dalam Kejadian 2:23 diceritakan bahwa setelah Adam
melihat hawa, ia berkata: inilah dia, tulang dari tulangku dan daging dari
dagingku. Perkataan ini menyiratkan bahwa adam sangat mencintai Hawa, dan bukan
memilih hawa karena paksaan (baca: arti bersyukur dalam Alkitab).
Mungkin ada yang berfikir "ialah karena tidak ada yang lain". Adam tidak berfikir demikian. Namun karena Adam
merasa dan menyadari bahwa Hawa diciptakan untuknya. Dalam Efesus 5: 25 dan 28
juga dikatakan bahwa seorang suami haruslah mengasihi istrinya, sebagaimana
karakter Kristus. Sebaliknya, istri harus tunduk (hormat) kepada suaminya
sebagaimana ditulis dalam Efesus 5:24.
4.
Pernikahan dilakukan untuk memperoleh keturunan
Dalam Kejadian 1:28 dikatkan bahwa Allah berfiman kepada
manusia agar beranak cucu dan bertambah banyak, untuk memenuhi dan menaklukan
bumi serta berkuasa atas segala binatang di bumi. Selain itu dalam Amsal 17:6a
juga dikatakan bahwa mahkota orang tua adalah anak dan cucu mereka. Syarat
pernikahan Kristen merupakan penyatuan dua individu untuk memperoleh keturunan,
bukan sekedar hawa nafsu.
5.
Pernikahan merupakan ikatan seumur hidup
Dalam Matius 19:6 dan Markus 10:9 Yesus mengatakan bahwa
apa yang telah dipersatukan oleh Allah, tidak boleh diceraikan oleh manusia.
Oleh sebab itu, dua individu yang telah melakukan pernikahan di hadapan Allah,
berjanji untuk bersatu dan menjalani lagi hidup bersama tidak dapat bercerai
begitu saja, hanya karena merasa sudah tidak saling mencintai atau tidak cocok
lagi.
6. Pasangan
harus saling memenuhi kebutuhan masing-masing
Dalam 1 Korintus 7: 3-5 dikatakan bahwa suami harus
memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian pula sebaliknya. Sebab
setelah menikah, seorang istri tidak lagi berkuasa atas tubuhnya sendiri
melainkan suaminya, dan demikian pula sebaliknya.
7.
Pasangan harus saling jujur dan terbuka
Dalam Kejadian 2:25 dituliskan bahwa sebelum mengenal
sifat dosa menurut alkitab, manusia dan istrinya (adam dan hawa), keduanya
dalam keadaan telanjang; namun mereka tidak merasa malu. Kata ‘telanjang’
disini berbicara mengenai keterbukaan, kejujuran antara suami dengan istrinya
serta sebaliknya. Saling menerima dan mengerti satu sama lain, tidak ada hal
yang ditutup-tutupi, menurut hukum kasih dalam Alkitab. Sebab mereka telah
disatukan Allah dalam ikatan pernikahan.
Itulah beberapa penjelasan singkat tentang pernikahan yang sesuai dengan ayat-ayat yang ada
di alkitab yang bisa anda ketahui sebagai pelajaran dalam Kristiani untuk kehidupan
Rumah Tangga yang sesuai dengan yang berkenan kepada TUHAN. Jangan anggap
sepele, karena akan merusak buah kita. Baik anak maupun Buah roh yang ada di
dalam kita. Kiranya artikel ini bermanfaat bagi saudara-saudara. Terima kasih.
God Bless.
No comments:
Post a Comment