Rasa amarah merupakan salah satu emosi yang umum muncul
dalam dalam diri manusia. Amarah tidak selalu bersifat negatif, karna kadang
kala ada alasan baik dibalik hal tersebut.
Bahkan Tuhan Yesus pun pernah marah, ketika Bait Allah dijadikan tempat berjualan oleh para pedagang yang hanya bertujuan untuk mencari keuntungan semata. Namun, kemarahan yang berlebihan juga tidak baik. Dapat menimbulkan efek negatif yang bisa saja melukai perasaan orang lain, yang menjadi sasaran amarah kita. Selain itu juga akan memperburuk citra diri kita dimata orang lain, terutama orang yang menerima amarah tersebut.
Bahkan Tuhan Yesus pun pernah marah, ketika Bait Allah dijadikan tempat berjualan oleh para pedagang yang hanya bertujuan untuk mencari keuntungan semata. Namun, kemarahan yang berlebihan juga tidak baik. Dapat menimbulkan efek negatif yang bisa saja melukai perasaan orang lain, yang menjadi sasaran amarah kita. Selain itu juga akan memperburuk citra diri kita dimata orang lain, terutama orang yang menerima amarah tersebut.
Nah untuk itu, saat kita marah kita harus tetap berpegang
pada Firman Tuhan, agar amarah kita tidak keblalasan dan berujung negatif.
Allah Tritunggal akan membantu kita untuk menaklukkan emosi yang berpotensi
menimbulkan dosa ini, bahkan juga akan memampukan kita untuk mengalahkan
kemarahan yang belum terselesaikan dalam hidup kita.
Rasa amarah timbul sebagai akibat dari adanya pertentangan
dalam hati kita. Amarah dapat berimbas positif baik, jika ditempatkan pada
tempat, cara, sasaran, dan waktu yang tepat. Untuk itu kita harus dapat
menguasai emosi, supaya kita dapat menjadi teladan bagi sesama, serta
memuliakan nama Tuhan dengan tindakan kita.
Nah, berikut ini saya akan tuliskan sejumlah ayat Alkitab
tentang amarah, sebagai panduan kita untuk bertindak saat dipenuhi amarah.
Sehingga kita tidak menjadi batu sandungan bagi orang lain.
1.
Lekas marah adalah tindakan orang bodoh
Dalam Pengkhotbah 7:9, Janganlah lekas-lekas marah dalam
hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh.
Diayat itu sudah di nasehatkan agar kita jangan lekas
marah, sebab amarah menetap dalam dada orang bodoh. Dalam Amsal 14: 29 juga
dikatakan bahwa orang yang sabar, memiliki pengertian yang besar. Sebaliknya,
lekas marah hanya membesarkan kebodohan. Sebab akal budi yang ada dalam diri
seseorang, akan membuat orang tersebut panjang sabar sehingga mampu memaafkan
pelanggaran (Amsal 19:11).
2.
Lekas selesaikan amarah
Dalam Efesus 4:26-27, Apabila kamu menjadi marah,
janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam
amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Dalam ayat tersebut sudah diajarkan kepada kita agar
jangan menyimpan amarah hingga matahari terbenam, dan memberi kesempatan kepada
iblis. Secepatnya selesaikan, padamkan amarah tersebut, sehingga kita terhindar
dari berbuat dosa (baca: arti bersyukur dalam Alkitab).
3.
Jangan memendam amarah
Dalam Amsal Amsal 30:33 Sebab, kalau susu ditekan,
mentega dihasilkan,dan kalau hidung ditekan, darah keluar,dan kalau kemarahan
ditekan, pertengkaran timbul.
Dalam ayat tersebut diumpamakan, jika susu ditekan maka
akan menghasilkan mentega, lalu jika hidung yang ditekan, maka akan
mengeluarkan darah. Sedangkan jika kemarahan ditekan, maka akan menimbulkan
pertengkaran. Hal tersebut sejalan dengan hukum tabur tuai. Oleh sebab itu,
jangan memendam amarah, kuasai amarah tersebut dan lepaskan dengan tepat.
4.
Sikap lembut meredakan amarah
Dalam Amsal Amsal 15:1 Jawaban yang lemah lembut
meredakan kegeraman,tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah.
Nah, dikatakan bahwa jawaban yang lemah lembut akan
meredakan kegeraman yang timbul dalam hati seseorang. Namun jika membalas
dengan perkataan pedas, hanya akan membangkitkan amarah. Oleh sebab itu, jika
seseorang datang kepada kita dengan amarah dalam hatinya, responlah dengan
sikap yang lemah lembut.
5.
Orang bijak meredakan amarah
Dalam Amsal 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh
amarahnya,tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Di ayat itu sudah dikatakan bahwa hanya orang bebal lah
yang melampiaskan seluruh amarahnya. Sebaliknya orang bijak akan meredakan
amarahnya. Dapat berlaku bijak merupakan salah satu tujuan hidup orang Kristen,
kita dapat melakukannya dengan berusaha menahan diri dan meredakan amarah yang
muncul dalam diri.
6.
Sifat pemarah hanya menimbulkan pertengkaran
Dalam Amsal 29:22 Si pemarah menimbulkan pertengkaran,dan
orang yang lekas gusar, banyak pelanggarannya.
Dalam Amsal lagi dikatakan bahwa, seorang pemarah akan
menimbulkan pertengkaran. Serta seseorang yang cepat gusar akan menyebabkan
dirinya melakukan banyak pelanggaran. Oleh sebab itu sebaiknya kita harus
senantiasa panjang sabar, tidak lekas marah ataupun gusar. Dengan demikian
menghindarkan kita dari prilaku yang akan membuat kita menyesali diri.
7.
Redakan amarah
Mazmur 37:8, 9 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas
hati itu,jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang
yang berbuat jahat akan dilenyapkan,tetapi orang-orang yang menanti-nantikan
Tuhan akan mewarisi negeri.
Diajarkan dalam nats diatas, janganlah kita marah.
Tinggalkan panas hari dan hentikan amarah dalam diri, sebab amarah hanya
membawa pada kejahatan. Dan orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan Allah.
Lebih baik sibukkan diri menantikan Tuhan, sebab orang seperti itu yang akan
mewarisi negeri. Dalam Yakobus 1:20 juga ditegaskan, bahwa amarah manusia tidak
mengerjakan kebenaran dihadapan Allah. Oleh sebab itu sebagai pengikut Kristus
yang memiliki karakter Kristen sejati, sudah sepantasnya kita menghindari
kemarahan akibat keinginan daging.
8.
Sabar menghadapi amarah
Dalam Pengkhotbah 10: 4 Jika amarah penguasa menimpa
engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah
kesalahan-kesalahan besar.
Apa yang dinasehatkan agar ketika kita ditimpa amarah
penguasa? tetaplah sabar dan jangan kabur menghindar. Sebab kesabaran akan
mencegah kita melakukan kesalahan besar. Anda dapat membaca lebih banyak
mengenai kesabaran pada artikel ayat Alkitab
tentang kesabaran.
9.
Marahlah dengan tepat
Amarah yang timbul karena Allah, bukan karena nafsu
duniawi atau keinginan daging kita semata adalah baik. Alkitab mencatat
beberapa kemarahan yang tepat, yang mencerminkan karakter Kristus didalamnya;
misalnya dalam:
Keluaran 11:8, dalam ayat ini Musa marah kepada Firaun,
karena Firaun tidak mengijinkan umat Israel keluar dari Mesir untuk menyembah
Allah.
Keluaran 32:19, dalam ayat ini diceritakan bahwa Musa
marah karena melihat umat Israel menyembah berhala. Saat itu ia telah
menuliskan 10 perintah Allah pada loh batu, dan karna marahnya, ia melemparkan
kedua loh tersebut dikaki gunung Sinai, tempat ia menerima taurat Allah untuk
disampaikan kepada bangsa Israel.
10.
Jangan lekas marah
Dalam Yakobus 1: 19-20 Hai saudara-saudara yang
kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar,
tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah
manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.
Kita lihat, dituliskan agar kita cepat mendengar, namun
lambat berkata-kata dan lambat untuk marah. Sebab dihadapan Allah, amarah
manusia tidak mengerjakan kebenaran. Kita umat kristen harusnya bijak dalam
berkata-kata, berpikir sebelum mengucapkan sesuatu (baca: ciri orang bijak
menurut Alkitab). Apaligi ketika dilanda amarah, jangan sampai engucapkan
kata-kata yang akan menyakiti sesama dan menimbulkan pertengkaran.
Nah, itulah beberapa ulasan dari ayat Alkitab yang bisa
anda ketahui bagaimana tentang amarah. Semoga dengan artikel ini kita sama-sama
mengerti akan Kebenaran Alkitab yang harus kita terapkan dalam kehidupan kita
sehari-hari bersama keluarga dan sesame. Terima kasih.
God Bless.
No comments:
Post a Comment