Breaking

Sunday, August 12, 2018

Jangan merantai hidupmu dengan Taurat-Tauratmu!!!

Jangan merantai hidupmu dengan Taurat-Tauratmu!!! by Rosediamond717
Kadang kita merasa diri kita sudah terlalu rohani dengan selalu merantai diri kita dengan hukum taurat-hukum taurat yang kita buat sendiri. Dan itu menjadikan diri kita jauh dari pribadi yang merdeka. Padahal kita sudah di merdekakan oleh Tuhan kita Yesus Kristus.

(Yesaya 55:8-9) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.

Mari mulai belajar dan mengejar apa yang Tuhan mau dari hidup kita, apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Itu yang penting. Itu yang di sebut bergaul intim dengan Tuhan. Kenali Tuhan kita dan kenali diri kita.

Pelayanan bukanlah nilai kita di hadapan Tuhan. Tapi hubungan kita dengan-Nyalah nilai kita. Dan yang di namakan ada hubungan, pasti itu selalu memiliki konektivitas. Dan yang namanya konektivitas pasti tidak mati. Maksud saya adalah jika alat-alat elektronik kita terconnect dengan internet, bukankah itu membuat kita dapat mengakses atau mempergunakan dengan apapun yang kita mau lihat atau kita kerjakan? Dengan syarat, kita harus mau menyalakan alat kita tersebut terlebih dahulu. Begitu juga dengan hidup kita. 
Jika kita mau menghidupkan atau menggunakan hubungan kerohanian kita dengan Tuhan yaitu melalui Rohol Kudus, bukankah apa saja yang kita mau mengerti akan di ajarkan oleh Rohol Kudus kepada kita.

Namun ada kalanya Tuhan diam. Itu bukan berarti bahwa jalan bersama Tuhan itu ada kegagalan. Tapi di saat Tuhan diam, percayalah bahwa kita sedang berada pada posisi ujian yang menurut Tuhan kita sudah layak untuk naik level (iman kita). Ayub 42:2 “aku tau bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”  

Oke, sekarang kita membahas tentang Hukum Taurat. Terkadang apa yang kita anggap benar, itu jauh dari apa yang dianggap benar oleh Tuhan. Contohnya di Alkitab di katakan bahwa hari Sabat harus di kuduskan, tapi apa yang di lakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat? Dia (Tuhan Yesus Kristus) menyembuhkan orang sakit dan muridnya memetik bulir gandum. Ada juga bagaimana kita berfikir jika kita sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan spektakuler yang hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki Karunia-Karunia Tuhan, kita sudah menjadi manusia yang hebat dan benar. Bahkan terkadang dengan apa yang kita miliki (karunia atau pelayanan), menjadikan kita manusia yang sangat suka menghakimi orang lain. Ingat di dalam Alkitab bagaimana dua orang berdoa, yang satu orang Farisi yang sudah melakukan semua hukum Taurat, yang satu orang berdosa yang mendekat dan mendongakkan kepalanyapun dia tidak berani. Dan isi doanyapun hanya pengakuan dosa yang penuh dengan kerendahan hati.

Siapakah diantara kedua orang tersebut yang pulang dan di benarkan atau berkenan di hadapan Tuhan? Yuppp – Orang berdosalah yang berkenan di hadapan Tuhan.

Ada begitu banyak lagi contoh di Alkitab yang saya tidak sebutkan. Kita dapat membacanya di Alkitab. Ada juga tentang di Sulung dan Si Bungsu; tentang Kambing dan Domba, dan banyak lagi.

(1 Timotius 2:3-4) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Inti dari hidup berkenan ini adalah hubungan intim kita dengan Tuhan. Caranya adalah dengan melibatkan Tuhan dalam hal apapun dalam hidup kita; hal sekecil apapun itu, teruslah libatkan Tuhan dengan percaya penuh kepadanya (Mazmur 3:5-6) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Selanjutnya adalah kerendahan hati dan kelemah lembutan. Ingat apa kata Tuhan Yesus dalam (Matius 11:29) Pikullah Kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah Lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Karena tanpa kerendahan hati tidak mungkin kita mau melibatkan Tuhan dalam perkara-perkara hidup kita. Apalagi hanya perkara yang kecil.
Dalam Firman tersebut juga kita melihat bagaimana Tuhan sudah mengatakan kepada kita bahwa jiwa kita pasti mendapat ketenangan. Itu berarti pikiran kita tenang sebab kita sudah menyerahkan pilihan kita kepada keputusan Tuhan. Jiwa itu sama dengan pikiran kita.
Mari memulai hidup kita yang baru dengan hidup di dalam roh sekalipun kita masih hidup dalam daging. Atau kata Alkitab begini, “kenakanlah pikiran Kristus”.

Selanjutnya adalah taat. Dan dalam taat selalu ada kerendahan hati, ada juga kandungan mematikan diri sendiri dan Kristuslah yang hidup di dalam kita. Sebab saat kita sudah mati bersama-sama dengan Dia, kita juga sudah dibangkitkan bersama-sama dengan Dia. Kita telah di bayar lunas. Karena itu hidup kita bukanlah hidup kita lagi.
Kita lihat, betapa luas dan panjangnya arti dari pada ketaatan. Karena itu bukanlah hal yang mudah untuk kita lakukan selama kita masih hidup dalam daging. Apalagi kalau kita memiliki otak yang cerdas. Akan sangatlah susah jika tanpa mau rendah hati dan mau belajar mengerti akan arti dari berkenan kepada Tuhan. Dan dalam taatpun, kita harus mengerti juga akan rhema. Apapun yang dikatakan atau diingatkan Roh Kudus kepada kita, itu adalah rhema.
Jika kita sudah mengerti aka nisi hatinya Tuhan. Maka tidak ada nominal kekayaan yang dapat membeli atau menukar damai sejahtera yang dari Tuhan dalam hidup kita. Percayalah…

Terima kasih.

God Bless…

No comments:

Post a Comment