Jangan merantai hidupmu dengan Taurat-Tauratmu!!! by Rosediamond717 |
(Yesaya 55:8-9) Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan
jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit
dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari
rancanganmu.
Mari mulai belajar dan mengejar apa yang Tuhan mau dari
hidup kita, apa yang berkenan di hadapan Tuhan. Itu yang penting. Itu yang di
sebut bergaul intim dengan Tuhan. Kenali Tuhan kita dan kenali diri
kita.
Pelayanan bukanlah nilai kita di hadapan Tuhan. Tapi
hubungan kita dengan-Nyalah nilai kita. Dan yang di namakan ada hubungan, pasti
itu selalu memiliki konektivitas. Dan yang namanya konektivitas pasti tidak
mati. Maksud saya adalah jika alat-alat elektronik kita terconnect dengan
internet, bukankah itu membuat kita dapat mengakses atau mempergunakan dengan
apapun yang kita mau lihat atau kita kerjakan? Dengan syarat, kita harus mau
menyalakan alat kita tersebut terlebih dahulu. Begitu juga dengan hidup kita.
Jika kita mau menghidupkan atau menggunakan hubungan kerohanian kita dengan
Tuhan yaitu melalui Rohol Kudus, bukankah apa saja yang kita mau mengerti akan
di ajarkan oleh Rohol Kudus kepada kita.
Namun ada kalanya Tuhan diam. Itu bukan berarti bahwa
jalan bersama Tuhan itu ada kegagalan. Tapi di saat Tuhan diam, percayalah
bahwa kita sedang berada pada posisi ujian yang menurut Tuhan kita sudah layak
untuk naik level (iman kita). Ayub 42:2 “aku tau bahwa Engkau sanggup melakukan segala
sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.”
Oke, sekarang kita membahas tentang Hukum Taurat.
Terkadang apa yang kita anggap benar, itu jauh dari apa yang dianggap benar
oleh Tuhan. Contohnya di Alkitab di katakan bahwa hari Sabat harus di kuduskan,
tapi apa yang di lakukan Tuhan Yesus pada hari Sabat? Dia (Tuhan Yesus Kristus)
menyembuhkan orang sakit dan muridnya memetik bulir gandum. Ada juga bagaimana
kita berfikir jika kita sudah melakukan pekerjaan-pekerjaan spektakuler yang
hanya dapat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki Karunia-Karunia Tuhan,
kita sudah menjadi manusia yang hebat dan benar. Bahkan terkadang dengan apa
yang kita miliki (karunia atau pelayanan), menjadikan kita manusia yang sangat
suka menghakimi orang lain. Ingat di dalam Alkitab bagaimana dua orang berdoa,
yang satu orang Farisi yang sudah melakukan semua hukum Taurat, yang satu orang
berdosa yang mendekat dan mendongakkan kepalanyapun dia tidak berani. Dan isi
doanyapun hanya pengakuan dosa yang penuh dengan kerendahan hati.
Siapakah diantara kedua orang tersebut yang pulang dan di
benarkan atau berkenan di hadapan Tuhan? Yuppp – Orang berdosalah yang berkenan
di hadapan Tuhan.
Ada begitu banyak lagi contoh di Alkitab yang saya tidak
sebutkan. Kita dapat membacanya di Alkitab. Ada juga tentang di Sulung dan Si
Bungsu; tentang Kambing dan Domba, dan banyak lagi.
(1 Timotius 2:3-4) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada
Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan
memperoleh pengetahuan akan kebenaran.
Inti dari hidup berkenan ini adalah hubungan intim kita
dengan Tuhan. Caranya adalah dengan melibatkan Tuhan dalam hal apapun dalam
hidup kita; hal sekecil apapun itu, teruslah libatkan Tuhan dengan percaya
penuh kepadanya (Mazmur 3:5-6) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam
segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.
Selanjutnya adalah kerendahan hati dan kelemah lembutan. Ingat
apa kata Tuhan Yesus dalam (Matius 11:29) Pikullah Kuk yang Kupasang dan belajarlah
pada-Ku, karena Aku lemah Lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat
ketenangan.
Karena tanpa kerendahan hati tidak mungkin kita mau
melibatkan Tuhan dalam perkara-perkara hidup kita. Apalagi hanya perkara yang
kecil.
Dalam Firman tersebut juga kita melihat bagaimana Tuhan
sudah mengatakan kepada kita bahwa jiwa kita pasti mendapat ketenangan. Itu berarti
pikiran kita tenang sebab kita sudah menyerahkan pilihan kita kepada keputusan
Tuhan. Jiwa itu sama dengan pikiran kita.
Mari memulai hidup kita yang baru dengan hidup di dalam
roh sekalipun kita masih hidup dalam daging. Atau kata Alkitab begini, “kenakanlah
pikiran Kristus”.
Selanjutnya adalah taat. Dan dalam taat selalu ada
kerendahan hati, ada juga kandungan mematikan diri sendiri dan Kristuslah yang
hidup di dalam kita. Sebab saat kita sudah mati bersama-sama dengan Dia, kita
juga sudah dibangkitkan bersama-sama dengan Dia. Kita telah di bayar lunas. Karena
itu hidup kita bukanlah hidup kita lagi.
Kita lihat, betapa luas dan panjangnya arti dari pada
ketaatan. Karena itu bukanlah hal yang mudah untuk kita lakukan selama kita
masih hidup dalam daging. Apalagi kalau kita memiliki otak yang cerdas. Akan sangatlah
susah jika tanpa mau rendah hati dan mau belajar mengerti akan arti dari
berkenan kepada Tuhan. Dan dalam taatpun, kita harus mengerti juga akan rhema.
Apapun yang dikatakan atau diingatkan Roh Kudus kepada kita, itu adalah rhema.
Jika kita sudah mengerti aka nisi hatinya Tuhan. Maka tidak
ada nominal kekayaan yang dapat membeli atau menukar damai sejahtera yang dari
Tuhan dalam hidup kita. Percayalah…
Terima kasih.
God Bless…
No comments:
Post a Comment