Roh kudus
Roh
Kudus adalah satu-satunya TUHAN yang ada di bumi ini. Dialah yang menyatakan,
memuliakan dan membesarkan nama Tuhan
kita Yesus Kristus. Karena itu, semakin intim kita dengan Roh Kudus, maka
semakin intim juga kita mengenal pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.
Bagaimana
Dia digelari?
Dalam
Alkitab, Dia (Roh Kudus) disebut Roh Kudus sebanyak 96 kali dalam Alkitab,
sebagai Roh Tuhan 28 kali, Roh Bapa 26 kali, Dia juga disebut Roh Yang Kekal,
penolong, penghibur, yang kekal, Tuhan, Roh Kebenaran, Roh Kristus, Roh
nasihat, Roh Bapamu, Roh takut akan Tuhan, Roh Kemuliaan , Roh Kasih Karunia,
Roh penghakiman, Roh yang membakar, Roh pengetahuan, Roh Kehidupan, Roh Kasih,
Roh Kuasa, Roh Kekuatan, Roh Nubuat, Roh Wahyu, Roh Ketertiban, Roh Hikmat, Roh
Kekudusan, Roh Pengertian dan Roh Bapa yang Kudus.
Kesan
pertama kita ketika mendengar Roh Kudus adalah seekor merpati. Mengapa? Karena
dalam keempat Injil dikatakan bahwa Roh Kudus turun keatas Tuhan Yesus seperti
merpati. Tapi, apakah Roh Kudus itu merpati? tentu saja tidak. Sebagai contoh, mari kita lihat kalimat yang sering kita dengar sehari-hari, “dia
kuat seperti banteng” ; atau dia cepat seperti angin”. Apakah kalimat tersebut
membuat orang yang kita bicarakan secepat banteng akan berubah menjadi binatang
berkaki empat yaitu banteng? Tentu saja tidak!
Dan
ada juga yang mengatakan tentang Roh Kudus seperti yang tertulis di dalam
Alkitab, ‘Dia seperti nyala api dihadapan takhta Bapa.”
Nah, untuk lebih membantu, kita mulai dari pertanyaan ini, : "Siapakah Roh Kudus?
Mari
kita lihat nats Alkitabnya pada saat TUHAN menjadikan manusia.
Kejadian
1:26 > Berfirmanlah TUHAN: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka
berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan
atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”
Nah,
mari kita lihat lagi nats yang lain dalam Alkitab,
Kisah
10:38 > yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Bapa mengurapi Dia
dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat
baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Bapa menyertai
Dia. (ketiga-Nya ada disini)
Ketika
Tuhan Yesus dibabtis disungai Yordan, ketiga-Nya menyatakan diri sebagai
Pribadi yang berbeda. Yesus Tuhan kita, dibabtis oleh Yohanes. Dia muncul, lalu
Roh Tuhan turun atas-Nya seperti merpati dan ada suara Bapa berkata dari Sorga.
Jadi tiga Pribadi yang berbeda tetapi SATU atau TUHAN yang sama. (Ulangan 6:4)
> Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Bapa kita, TUHAN itu Esa!
(Roma 3:30) > artinya, kalau ada satu TUHAN, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena Iman.
(Yak
2:19) > Engkau percaya, bahwa hanya ad satu TUHAN saja? Itu baik! Tetapi
setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Oke,
sekarang kita ambil sebuah contoh agar kita lebih dapat memahaminya. Contohnya
‘air’. Air memiliki tiga bentuk. Cair, uap dan beku atau es. Tiga bentuk yang
berbeda tetapi sama. Sama seperti Bapa, Anak, Roh. Sebenarnya Roh Kuduslah yang pertama kali
muncul dari anggota ke TUHANan yang muncul dalam Alkitab. Kita lihat dalam nats
Alkitab,
(Kejadian
1:2) > Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya,
dan Roh TUHAN melayang-layang diatas permukaan air.
Sekali lagi kita bertanya, "Jadi
siapakah Roh Kudus itu?"
Dialah pribadi yang ajaib, indah, menakjubkan, baik, lembut, sensitif dan hebat di muka bumi. Kenapa saya katakan di muka bumi karena Bapa ada di TakhtaNya dan Tuhan Yesus tidak ada di Bumi ini, Dia ada di sebelah kanan Bapa dan malaikat mengatakannya dengan tegas, dalam nats Alkitab,
Dialah pribadi yang ajaib, indah, menakjubkan, baik, lembut, sensitif dan hebat di muka bumi. Kenapa saya katakan di muka bumi karena Bapa ada di TakhtaNya dan Tuhan Yesus tidak ada di Bumi ini, Dia ada di sebelah kanan Bapa dan malaikat mengatakannya dengan tegas, dalam nats Alkitab,
(Kisah 1:9-11) >
Dengan
kata lain dia datang di awan-awan. Apakah Tuhan Yesus sudah datang di awan-awan
? tentu saja belum. Kita lihat di Alkitab, saat Stefanus dilempari batu, dia
melihat kemuliaan Bapa. Dan Tuhan Yesus di sebelah kananNya. Wauwww, bagaimana
berharganya para Martir Tuhan ketikaa pulang. Disambut langsung olehTuhan.
Sungguh sesuatu yang tidak bisa saya utarakan saat membayangkannya.
Sungguh-sungguh indahhhhhhh!!!
Mari
kita belajar dan mengenal Roh Kudus dari Alkitab Kisah Para Rasul. Saat masuk
dalam kitab Kisah Para Rasul, maka kita akan langsung mengingat Rasul Paulus.
Mungkin karena dia bukanlah salah satu dari 12 murid Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi Rasul yang sangat banyak menulis dalam Alkitab Perjanjian BAru dan Dia juga Rasul yang sangat berbeda latar belakangnya dari ke 12 Rasul atau murid-murid Tuhan Yesus.
Oke, mari kita mulai.
Panggilan
hidup Rasul Paulus adalah pergi kebangsa-bangsa yang bukan Yahudi. Tetapi
karena kasihnya, tiap kali dia ke satu kota, dia akan pergi ke Sinagoge, kepada teman-teman sebangsanya.
Nah, akibat dari perbuatannya yang sebenarnya berdasarkan kasih dan dia pikir
baik itu, maka dia mendapat masalah. Dan masalah itu datang dari Yahudi teman
sebangsanya. Wauw! Dari sini kita
dapat pelajaran, bahwa pergilah ketempat dimana Tuhan menempatkan kita
atau istilah bahasa kita, 'nurut aja' apa kata dan mauNya Tuhan. Karena jika tidak, itu
sama aja kita cari masalah.
Didalam
Injil Kisah Para Rasul, kita dapat melihat para Rasul, pemimpin dan orang-orang
percaya, bahwa jika mereka berbicara, berinteraksi dan melihat, itu bergantung pada Roh
Kudus. Dan itu berarti bahwa Roh Kudus
ada dimana-mana dan di semua tempat. Dan itu juga berarti bahwa Roh Kudus
adalah bagian penting dalam hidup mereka. Sebab Roh Kudus selalu mereka libatkan dalam hal apapun yang
mereka lakukan.
Bisa
kita lihat dari beberapa ayat yang tertulis di Kisah Para rasul:
(Kisah
Para Rasul 5: 3,9,32) :
3>
tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau
mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?
9>
kata Petrus: “mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhana/ lihatlah,
orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri didepan pintu dan mereka akan
mengusung engkau juga ke luar.”
32>
dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang
dikaruniakan Bapa Sorgawi kepada semua orang yang mentaati Dia.”
Kisah
Para Rasul 7:51 > “hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan
telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian
juga kamu,.
Kisah
Para Rasul 11:12 ;28
12>
lalu kata Roh kepadaku: pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam
saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu,
28>
seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa roh ia
mengatakan, bahwa seluruh dunia akan di timpa bahaya kelaparan yang besar.
Hal
itu terjadi jugapada zaman Klaudius.
Kisah Para Rasul 13:4> oleh karena disuruh roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke
Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.
Kisah
Para Rasul 15:28> sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada
kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini.
Kis16:6-7
6> mereka melintasi tanah
Frigia dan tanah Galatia, karena roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan
Injil di Asia.
7> dan setibanya si Misia
merka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan
mereka.
Kisah Para Rasul 19: 2;21
2>
katanya kepada mereka: “sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi
percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia: “belum, bahkan kami belum pernah
mendengar, bahwa ada Roh Kudus.”
21>
Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui
Makedonia dan Akhaya. Katanya: “Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat
Roma juga.”
Kisah
Para Rasul 20:28 > Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena
kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat
Bapa yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Kita
lihat, begitu banyaknya ayat yang menulis tentang Roh Kudus, dan itu belum
semua. Tapi mengapa di zaman kita sekarang malah tidak terlihat yang seperti
itu? Bukankah mereka adalah para Rasul kita yang dipercayakan Tuhan kita Yesus
Kristus untuk mengabarkan Injil? Lalu mengapa di banyak Gereja sekarang ini yang adalah tempat kita mendengarkan pengajaran Injil malah tidak ada seperti yang dilakukan para Rasul tersebut? Dan itu
juga berarti mereka adalah orang-orang yang berkenan kepada Bapa dan Anak. Jika
demikian, bukankah kita harus seperti mereka agar dapat berkenan dihadapan Bapa
Sorgawi dan Anak yaitu Tuhan kita Yesus Kristus? Mereka sangat bergantung
kepada Roh Kudus. Bahkan saat seseorang menjadi percaya, mereka selalu mengawali dengan pertanyaan, "apakah sudah
menerima Roh Kudus?". Dan itu tidak bisa dipisahkan. Karena tanpa Roh Kudus
bagaimana mungkin dapat berjalan bersama Tuhan?
Nah, dari
ayat-ayat tersebut diatas kita juga dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1. Tidak ada kehidupan Kristen
yang benar tanpa roh Kudus
Karena
tanpa Roh Kudus, kekristenan pasti akan monoton, duniawi dan kering. Dapat kita
bayangkan jika Roh Kudus tidak ada di Gereja, maka Gereja itu bukanlah Gereja yang
sesungguhnya yang ada hadirat Tuhan, melainkan hanya sebagai klub sosial, ajang
pertemuan sesama Kristen atau lembaga keagamaan.
2. Tidak ada kasih dan pewahyuan tanpa
Roh Kudus.
Dan
sesungguhnya, Alkitab juga tidak akan hidup tanpa Roh Kudus.
2
kor 3:6 > Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu
perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh,
sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.
3. Tidak ada penglihatan tanpa Roh
Kudus.
4. Tidak ada sukacita tanpa Roh
Kudus.
5. Tidak ada damai tanpa Roh
Kudus.
6. Tidak ada kemerdekaan tanpa Roh
Kudus (2 kor 3 :17) > “Sebab Tuhan
adalah Roh; dan dimana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.”
Kita lihat,
Roh Kudus itu seperti diatas saya tuliskan, bahwa Dia (Roh Kudus) ada
dimana-mana yang akan memerdekakan hidup kita.
Jadi
kemerdekaan akan kita miliki saat dimanapun kita, kita mengundang dan
membiarkan Roh Kudus sebagai Tuhan dalam hidup kita dan menyerahkan seluruh
hidup kita di tuntun oleh-Nya atau Dialah yang berkuasa atas seluruh hidup kita,
rumah tangga kita dan Gereja kita.
Bagaimana
jika kita tidak membiarkan Dia menguasai hidup kita? Sudah jelas jawabannya, bahwa hidup kita akan
penuh dengan kekeringan, kehilangan sukacita, tidak ada damai sejahtera, dan
gairah kehidupan.
Untuk mengetahui dan mendapat Karunia Roh Kudus, kita boleh
membaca dan coba mempelajari tentang Roh Kudus dengan membaca Alkitab atau
buku-buku yang membahas tentang Roh Kudus. Tapi hal yang paling benar kita
lakukan adalah terus berusaha untuk dapat hidup intim dengan-Nya dan
mengenal-Nya sebagai Pribadi. Dan untuk mengenal-Nya, terlebih dahulu kita
tetapkan kepercayaan di dalam hati kita, bahwa Dia Roh Kudus adalah Roh Ilahi,
Pribadi yang Ilahi. Dia, Pribadi yang Kudus, bijaksana, besar, sangat kuat dan
tak terhingga. Namun Dia juga, Pribadi yang sangat lembut, sensitif dan penuh
dengan belas kasihan.
Jangan
pernah berfikir bahwa Dia adalah roh mistis ilahi yang cenderung kepada roh
kemurahan yang dapat mengabulkan 'semua' permintaan kita dan roh demokrasi yang selalu oke sesuai dengan apa yang kita mau sekalipun itu tidak benar atau suatu roh diluar dari Pribadi Bapa Sorgawi.
Dan pandangan ini menurut saya sangatlah dangkal, kasar dan agamawi. Hati-hati pandangan
ini juga akan membawa kita kepada kesombongan rohani. Kesombongan rohani yang
banyak dimiliki orang kristen zaman sekarang. Yang hanya dapat pamer sebagai
kelompok kristen yang lebih tinggi atau lebih agamawi dan merendahkan orang
lain dengan pengetahuan atau apapun yang dimilikinya.
Untuk
menghindari sifat kesombongan rohani tersebut, mari kita mengenal Roh Kudus
sebagai Pribadi atau sosok yang tak mengenal batas dalam keagungan, kemuliaan,
kebijaksanaan, kekudusan dan bahwa Dia sebagai satu Pribadi yang sepakat dengan
Bapa Sorgawi dan Tuhan Yesus Kristus untuk datang dan tinggal bersama kita
sebagai penuntun hidup kita menuju kepada hidup yang baik seperti yang
diinginkan Tuhan dalam hidup kita. Dan tanpa kita sadari, keputusan yang kita
ambil tersebut akan membuat kita menjadi pribadi yang rendah hati. Mengapa?
Karena kita akan mengerti bahwa semuanya karena kebaikan Tuhan, karena Anugrah
Tuhan dan bukan karena kekuatan kita. Itu akan otomatis ada dalam hati kita,
sebegitu kita menyerahkan semua untuk dituntun oleh-Nya.
Orang
yang melihat Tuhan sebagai ‘suatu pengaruh’ dan keberadaaan ilahi, biasanya
akan mengatakan “saya ingin lebih banyak Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya.”
Inilah
sebagian dari sombong rohani karena mereka mau lebih tetapi bukan untuk
sepenuhnya melayani Tuhan, melainkan untuk di sombongkan dan untuk
menguntungkan dirinya sendiri sebab berfikir telah mendapat yang lebih dari
pada orang lain.
Tetapi
mereka yang memahami Dia sebagai Pribadi yang ajaib, besar, maka biasanya akan
berkata, “bagaimana supaya saya dapat memberi diri saya lebih lagi bagi Dia.”
Dan orang
yang hidup intim dengan Roh Kudus tidak akan sombong rohani, tapi berfikir
bagaimana saya menyenangkan Tuhan sebab saya ada karena Tuhan.
Salah
satu alasan banyak orang merasa bahwa Roh Tuhan sebagai suatu pengaruh, bukan
suatu Pribadi, adalah karena mereka memandangnya sebagai suatu benda. Dan
karena itu mereka berfikir jika mereka memiliki banyak Roh Kudus atau Karunia
Roh Kudus, maka mereka memiliki kelebihan yang banyak pula. Ada juga dari
mereka yang berfikir bahwa Roh Kudus adalah sebagai suatu keberadaan kudus,
bukan yang Maha Kudus dan menjadi Teman karib kita.
Jika
kita membaca Alkitab dan merenungkannya, maka kita akan melihat dan sadar bahwa
Roh Kudus itu punya pikiran dan kehendak. Mari kita lihat,
(Roma
8:27)> dan Bapa Sorgawi yang
menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai
dengan kehendak Bapa, berdoa untuk orang-orang kudus.
1 kor
12:11 > tetapi semuanya ini dikerjakan
oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap
orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Roh
kudus juga memiliki emosi, sebab dikatakan tentang kasih dan sukacita-Nya
Roma
15 : 13, 30
Gal
5:22-23> tetapi buah Roh ialah: Kasih,
Sukacita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan,
Kelemahlembutan, Penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
Efesus
4:30 > dan janganlah kamu mendukakan
Roh Kudus Bapa, yang telah memateraikan kamu menjelang hari penyelamatan.
Ibrani
3:11 > sehingga Aku bersumpah dalam
murka-Ku: mereka takkan masuk ketempat perhentian-Ku.” (baca mulai dari ayat 7)
1 tim
4:1 > tetapi Roh dengan tegas
mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu
mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.
Ibrani
10:29 > Betapa lebih beratnya hukuman
yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Bapa, yang menganggap
najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih
karunia?
Kis 7
:51 > Hai orang-orang yang keras
kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menetang Roh
Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Mari kita lihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam nats Alkitab ini. Dia dikenal
sebagai Roh Bapa Sorgawi.
(Matius
10:20)> "Karena bukan kamuyang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; dia yang berkata-kata di dalam kamu."
Upss! Lihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus, bahwa Roh Kuduslah yang berbicara di dalam kita. Jadi dari situ kita dapat melihat dan membedakan ketika
pemimpin atau pendeta atau kepala Gereja berkhotbah, apakah yang berbicara
didalam dirinya adalah Roh Kudus atau dirinya sendiri dengan kemampuan
logikanya sendiri, itu dapat kita rasakan ketika mendengarnya. Jika Roh Kudus yang berbicara di dalam hati para pengkhotbah, maka Firman
itu akan hidup dihati kita, karena Roh Kudus tidak pernah meninggalkan
kekeringan. Dialah Roh Anak Bapa.
Bagaimana
ketiganya dapat bekerja sama?
Filipi 1:19 > karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.
Nats ini memberi kita celah untuk memahamminya, bagaimana MEREKA bekerjasama. Dimana Bapa bekerja, Bapa memulai (ay 6), Sang Anak menjalankan dan Roh Kudus menyatakan.
Mat 12:28
> Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Bapa, maka sesungguhnya
Kerajaan Bapa sudah datang kepadamu.
Dan
Lukas 11:20 > Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Bapa, maka
sesungguhnya Kerajaan Bapa sudah datang kepadamu.
Matius
menulis ”Roh Bapa” tetapi Lukas menulis “Jari Bapa”, maka Roh Bapa adalah Jari
Bapa. Ada sesuatu yang perlu kita pahami, bahwa orang Yunani selalu menulis
berdasarkan bentuk. Sedangkan Ibrani selalu menulis berdasarkan fungsinya. Itu
sebabnya Dia bukanlah benar-benar jari. Ini sama dengan apa yang tadi saya
tulis diatas. Dia dinyatakan sebagai Jari Bapa, lengan Bapa, tangan Bapa. Dan
Dia mengerjakan apa yang diperintahkan atau yang ada di pikiran Bapa. Mari kita
lihat kalimat ini “Dia melepaskan mereka dengan tangan yang kuat,dan lengan
yang teeracung” sama dengan “Dia melepaskan mereka dengan Roh-Nya”. Lihatlah
(Mazmur 8:4) > Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan
bintang-bintang yang Kau tempatkan.
Jadi
Roh Kuduslah yang membuat bintang-bintang di orbitnya, Dialah yang mewujudkan
seluruh ciptaan. Itulah sebabnya Dia (Roh Kudus) melayang-layang dipermukaan
air, menunggu Bapa memulai dan Sang Anak mengerjakan. Karena Tuhan Yesus adalah
Firman TUHAN. Maka, ketika “jadilah terang” diucapkan, Sang Anaklah yang
mengerjakan apa yang dikatakan Bapa, dan Roh Kudus yang mewujudkannya.
Ada
ayat tentang Roh Kudus yang saya suka,
Yesaya
40:12-15 >Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur
langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang
gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? 13> Siapa yang
dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?
14> Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa
yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia
pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian?
15> Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan
dianggap sepertisebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih
dari abu halus beratnya.
Luar
biasa!!! Dari ayat tersebut kita bisa tau dan mengerti bagaimana Besar dan
Kuatnya Dia (Roh Kudus). Namun dengan begitu rendah hati dan kasih-Nya TUHAN
kita kepada kita sehingga Dia (Roh Kudus) sepakat dengan Bapa dan Tuhan Yesus untuk tinggal
bersama dengan kita yang hanya debu.
Kej
2:7 > Ketika itulah TUHAN membentuk manusia itu dari debu tanah dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi
makhluk yang hidup.
Siapa
yang melakukannya? Roh Kudus.
Bagaimana
kita dapat tau?
Ayub
33:4 > Roh TUHAN telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat hidup.
Mazmur
139:13 > Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam
kandungan ibuku.
Tuhan
Yesus bergantung pada Roh Kudus. Dia dikandung dari Roh Kudus. Dia diajar oleh
Roh Kudus. Dia dimampukan Roh Kudus. Tuhan Yesus tidak melakukan satupun
mukjizat, sebelum Dia diBaptis oleh Roh Kudus di sungai Yordan. Sebab injil
Yohanes berkata, itulah mukzijat yang dilakukan-Nya (Tuhan Yesus) pertama kali di Kana, Galilea.
Setelah
Dia di baptis, Roh turun atasNya, Dia dipimpin oleh Roh, Dia hanya menyampaikan
apa yang didengarNya dari Roh itu.
Yoh
14:10 > tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam
Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri,
tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Disini
kita lihat, Tuhan Yesus tidak berkata “Bapa di Sorga” tetapi “Bapa didalam
Aku”. Nah apakah ini berarti Tuhan Yesus Kristus merujuk kepada atau berkata
bahwaRoh Kudus adalah BapaNya?. Lihat apa yang dikatakan malaikat kepada Yusuf dalam (Mat 1 : 20)
Mengapa
dia tidak mengatakan “Roh BapaKu”?
Roh
Kudus dan Tuhan Yesus bekerja sebagai suatu kesatuan, berdampingan ketika Tuhan
Yesus berada di bumi. Bahkan Tuhan Yesus berkata, “Sang Anak tidak dapat
melakukan apapun dari diri-Nya sendiri. Jika Tuhan Yesus saja memerlukan
kerjasama yang terus menerus dengan Roh Kudus, untuk menyelesaikan misi_NYA
yang diberikan Bapa Sorgawi, bagaimana mungkin kita yang hanya manusia biasa
tidak memerlukan kerja sama atau bergantung kepada Roh Kudus untuk menguatkan
hidup kita dan menuntun hidup kita dalam menyelesaikan misi kita dalam hidup
ini?
Yesus
berkata dalam Yoh 14 :15-18 > “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan
menuruti segala perintah-Ku. 16> Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan
memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu
selama-lamanya, 17> yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia,
sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia,
sebab Ia menyertai kamu dan diam di dalam kamu. 18> Aku tidak akan
meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
(Kisah
5:32). So Bapa Sorgawi memberi Roh Kudus bagi yang menaati Dia.
Perhatikan Yesus
berkata “Aku akan memberimu Penolong yang lain”.
Perhatikan
kata ‘yang lain’ . ‘yang lain’ dapat diterjemahkan dalam dua kata (bahasa Yunani)
dalam Perjanjian Baru. Keduanya adalah “heteros”
dan “allos”. Heteros berarti “lain
dari jenis yang berbeda”. Dan allos berarti “lain dari jenis yang sama”.
Pertanyaannya,
apakah maksud Tuhan Yesus dari kalimat
ini? Maka jawabannya adalah Tuhan Yesus bermaksud, Roh Kudus adalah sama
seperti Saya, persis. Karena mereka “yang lain dari jenis yang sama” atau
disini Tuhan Yesus memakai allos.
Yesus
berkata akan memberi penolong yang lain. “yang lain’ tadi sudah kita jelaskan.
Nah sekarang untuk kata “penolong”. Bahasa Yunaninya penolong adalah “parakletos”. Parakletos adalah
pengacara yang membela perkara seseorang, penasihat atau pelatih pribadi.
Parakletos dapat dibagi menjadi 2 kata yaitu : “para” dan “kaleo”.
Para artinya sangat dekat, bersisian. Dan kaleo artinya memberi isyarat atau
memanggil. Kata ini sering dipakai dalam Alkitab ketika para Rasul menjelaskan
panggilan mereka. Contohnya saat Paulus berkata “saya dipanggil menjadi rasul untuk
orang-orang yang bukan Yahudi”. Kata panggilan itu bermakna sebuah takdir dan
bersifat permanen. So, ketika kata itu disatukan, maka Yesus berkata “Roh Kudus
tinggal permanen bersama kita untuk menuntun kita berjalan bersama Tuhan.
Itulah panggilan dan tugasNya, dan Dia (Roh Kudus) selalu melakukannya. Lihat,
apa yang dikatakan Tuhan Yesus, “Dia
akan menyertai kamu selamanya”. Tuhan Yesus juga berkata, “sebagaimana Aku
telah bersama kamu, begitulah Dia akan bersamamu.
Tapi masih saja
banyak dari orang Kristen sekarang ini tidak memperdulikannya atau
mengabaikannya. Bahkan banyak yang berkata, “jika Yesus ada disini, maka aku
akan bertanya banyak hal”.
Mengapa
tidak menanyakannya kepada Roh Kudus? Dia adalah Pribadi yang Maha tau dan Dia
adalah Roh TUHAN sendiri. Dia selalu bersama-sama dengan kita. Dia tidak pernah
tidur. Kapanpun kita bertanya dan berbicara kepadaNya, Dia selalu ada.
Gereja-Gereja juga sangat banyak yang melupakan dan mengabaikanNya. Padahal tanpa adanya kehadiran Roh Kudus,bagaimana
mungkin Khotbah dari Pengkhotbah dapat hidup dalam kita para jemaat yang
mendengar? Mustahil!
Ada
pernyataan Tuhan Yesus yang membuat saya sangat terusik dan mencoba
memahaminya,
Yoh
16:7 > namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: adalah lebih berguna bagi
kamu, jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan
datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
Wauw... sungguh Firman yang jika kita renungkan sangatlah penting dan menggugah kita untuk memahaminya. mengapa? karena Tuhan Yesus mengawali kalimatNya dengan kalimat "benar yang kukatakan ini kepadamu.", kita lihat
disini betapa baiknya Roh Kudus bagi kita dan tidak ada tawar menawar lagi saudara-saudaraku. Sebab Tuhan Yesus sendiri yang berFirman. Mari kita bayangkan jika Roh Kudus
tidak ada bersama kita? Betapa keringnya hidup kita. Masih degilkah kita setelah sebagian dari Firman Tuhan di Alkitab yang kita uraikan diatas kita baca? So, sebagai orang Kristen, mari, jangan lagi abaikan
keberadaan Roh Kudus. Dialah Penolong kita dan Penuntun kita. Amen.
God
Bless...
Artikel yg bermanfaat. thank you..
ReplyDelete