Breaking

Friday, September 29, 2017

ROH KUDUS adalah - arti dan fungsi Roh Kudus - Nats Alkitab tentang Roh Kudus


Roh kudus

Roh Kudus adalah satu-satunya TUHAN yang ada di bumi ini. Dialah yang menyatakan, memuliakan  dan membesarkan nama Tuhan kita Yesus Kristus. Karena itu, semakin intim kita dengan Roh Kudus, maka semakin intim juga kita mengenal pribadi Tuhan kita Yesus Kristus.

Bagaimana Dia digelari?
Dalam Alkitab, Dia (Roh Kudus) disebut Roh Kudus sebanyak 96 kali dalam Alkitab, sebagai Roh Tuhan 28 kali, Roh Bapa 26 kali, Dia juga disebut Roh Yang Kekal, penolong, penghibur, yang kekal, Tuhan, Roh Kebenaran, Roh Kristus, Roh nasihat, Roh Bapamu, Roh takut akan Tuhan, Roh Kemuliaan , Roh Kasih Karunia, Roh penghakiman, Roh yang membakar, Roh pengetahuan, Roh Kehidupan, Roh Kasih, Roh Kuasa, Roh Kekuatan, Roh Nubuat, Roh Wahyu, Roh Ketertiban, Roh Hikmat, Roh Kekudusan, Roh Pengertian dan Roh Bapa yang Kudus.

Kesan pertama kita ketika mendengar Roh Kudus adalah seekor merpati. Mengapa? Karena dalam keempat Injil dikatakan bahwa Roh Kudus turun keatas Tuhan Yesus seperti merpati. Tapi, apakah Roh Kudus itu merpati? tentu saja tidak. Sebagai contoh, mari kita lihat kalimat yang sering kita dengar sehari-hari, “dia kuat seperti banteng” ; atau dia cepat seperti angin”. Apakah kalimat tersebut membuat orang yang kita bicarakan secepat banteng akan berubah menjadi binatang berkaki empat yaitu banteng? Tentu saja tidak!

Dan ada juga yang mengatakan tentang Roh Kudus seperti yang tertulis di dalam Alkitab, ‘Dia seperti nyala api dihadapan takhta Bapa.”

Nah, untuk lebih membantu, kita mulai dari pertanyaan ini, : "Siapakah Roh Kudus?


Roh Kudus adalah Pribadi ketiga dari TUHAN.
Mari kita lihat nats Alkitabnya pada saat TUHAN menjadikan manusia.

Kejadian 1:26 > Berfirmanlah TUHAN: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar  dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”



TUHAN tidak berkata “baiklah Aku menjadikan  manusia”
Nah, mari kita lihat lagi nats yang lain dalam Alkitab,
Kisah 10:38 > yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Bapa mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai iblis, sebab Bapa menyertai Dia. (ketiga-Nya ada disini)

Ketika Tuhan Yesus dibabtis disungai Yordan, ketiga-Nya menyatakan diri sebagai Pribadi yang berbeda. Yesus Tuhan kita, dibabtis oleh Yohanes. Dia muncul, lalu Roh Tuhan turun atas-Nya seperti merpati dan ada suara Bapa berkata dari Sorga. Jadi tiga Pribadi yang berbeda tetapi SATU atau TUHAN yang sama. (Ulangan 6:4) > Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Bapa kita, TUHAN itu Esa!

(Roma 3:30) > artinya, kalau ada satu TUHAN, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena Iman.
(Yak 2:19) > Engkau percaya, bahwa hanya ad satu TUHAN saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Oke, sekarang kita ambil sebuah contoh agar kita lebih dapat memahaminya. Contohnya ‘air’. Air memiliki tiga bentuk. Cair, uap dan beku atau es. Tiga bentuk yang berbeda tetapi sama. Sama seperti Bapa, Anak, Roh.  Sebenarnya Roh Kuduslah yang pertama kali muncul dari anggota ke TUHANan yang muncul dalam Alkitab. Kita lihat dalam nats Alkitab,
(Kejadian 1:2) > Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudra raya, dan Roh TUHAN melayang-layang diatas permukaan air.

Sekali lagi kita bertanya, "Jadi siapakah Roh Kudus itu?"

Dialah pribadi yang ajaib, indah, menakjubkan, baik, lembut, sensitif dan hebat di muka bumi. Kenapa saya katakan di muka bumi karena Bapa ada di TakhtaNya dan Tuhan Yesus tidak ada di Bumi ini, Dia ada di sebelah kanan Bapa dan malaikat mengatakannya dengan tegas, dalam nats Alkitab,

(Kisah 1:9-11) >
Sesudah mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke Sorga menninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Sorga.”

Dengan kata lain dia datang di awan-awan. Apakah Tuhan Yesus sudah datang di awan-awan ? tentu saja belum. Kita lihat di Alkitab, saat Stefanus dilempari batu, dia melihat kemuliaan Bapa. Dan Tuhan Yesus di sebelah kananNya. Wauwww, bagaimana berharganya para Martir Tuhan ketikaa pulang. Disambut langsung olehTuhan. Sungguh sesuatu yang tidak bisa saya utarakan saat membayangkannya. Sungguh-sungguh indahhhhhhh!!!

Mari kita belajar dan mengenal Roh Kudus dari Alkitab Kisah Para Rasul. Saat masuk dalam kitab Kisah Para Rasul, maka kita akan langsung mengingat Rasul Paulus. Mungkin karena dia bukanlah salah satu dari 12 murid Tuhan kita Yesus Kristus, tetapi Rasul yang sangat banyak menulis dalam Alkitab Perjanjian BAru dan Dia juga Rasul yang sangat berbeda latar belakangnya dari ke 12 Rasul atau murid-murid Tuhan Yesus. Oke, mari kita mulai.

Panggilan hidup Rasul Paulus adalah pergi kebangsa-bangsa yang bukan Yahudi. Tetapi karena kasihnya, tiap kali dia ke satu kota, dia akan pergi  ke Sinagoge, kepada teman-teman sebangsanya. Nah, akibat dari perbuatannya yang sebenarnya berdasarkan kasih dan dia pikir baik itu, maka dia mendapat masalah. Dan masalah itu datang dari Yahudi teman sebangsanya. Wauw! Dari sini kita  dapat pelajaran, bahwa pergilah ketempat dimana Tuhan menempatkan kita atau istilah bahasa kita, 'nurut aja' apa kata dan mauNya Tuhan. Karena jika tidak, itu sama aja kita cari masalah.

Didalam Injil Kisah Para Rasul, kita dapat melihat para Rasul, pemimpin dan orang-orang percaya, bahwa jika mereka berbicara, berinteraksi dan melihat, itu bergantung pada Roh Kudus. Dan itu berarti bahwa Roh Kudus ada dimana-mana dan di semua tempat. Dan itu juga berarti bahwa Roh Kudus adalah bagian penting dalam hidup mereka. Sebab Roh Kudus selalu mereka libatkan dalam hal apapun yang mereka lakukan.
Bisa kita lihat dari beberapa ayat yang tertulis di Kisah Para rasul:

(Kisah Para Rasul 5: 3,9,32) :
3> tetapi Petrus berkata: “Ananias, mengapa hatimu dikuasai iblis, sehingga engkau mendustai Roh Kudus dan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu?

9> kata Petrus: “mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Roh Tuhana/ lihatlah, orang-orang yang baru mengubur suamimu berdiri didepan pintu dan mereka akan mengusung engkau juga ke luar.”

32> dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Bapa Sorgawi kepada semua orang yang mentaati Dia.”


Kisah Para Rasul 7:51 > “hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu,.

Kisah Para Rasul 11:12 ;28
12> lalu kata Roh kepadaku: pergi bersama mereka dengan tidak bimbang! Dan keenam saudara ini menyertai aku. Kami masuk ke dalam rumah orang itu,

28> seorang dari mereka yang bernama Agabus bangkit dan oleh kuasa roh ia mengatakan, bahwa seluruh dunia akan di timpa bahaya kelaparan yang besar. 
Hal itu terjadi jugapada zaman Klaudius.

Kisah Para Rasul 13:4> oleh karena disuruh roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.


Kisah Para Rasul 15:28> sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini.



Kis16:6-7                                                                                                          
6> mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.
7> dan setibanya si Misia merka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.


Kisah Para Rasul 19: 2;21

2> katanya kepada mereka: “sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?” Akan tetapi mereka menjawab dia: “belum, bahkan kami belum pernah mendengar, bahwa ada Roh Kudus.”

21> Kemudian dari pada semuanya itu Paulus bermaksud pergi ke Yerusalem melalui Makedonia dan Akhaya. Katanya: “Sesudah berkunjung ke situ aku harus melihat Roma juga.”


Kisah Para Rasul 20:28 > Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Bapa yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.


Kita lihat, begitu banyaknya ayat yang menulis tentang Roh Kudus, dan itu belum semua. Tapi mengapa di zaman kita sekarang malah tidak terlihat yang seperti itu? Bukankah mereka adalah para Rasul kita yang dipercayakan Tuhan kita Yesus Kristus untuk mengabarkan Injil? Lalu mengapa di banyak Gereja sekarang ini yang adalah tempat kita mendengarkan pengajaran Injil malah tidak ada seperti yang dilakukan para Rasul tersebut? Dan itu juga berarti mereka adalah orang-orang yang berkenan kepada Bapa dan Anak. Jika demikian, bukankah kita harus seperti mereka agar dapat berkenan dihadapan Bapa Sorgawi dan Anak yaitu Tuhan kita Yesus Kristus? Mereka sangat bergantung kepada Roh Kudus. Bahkan saat seseorang menjadi percaya, mereka selalu mengawali dengan pertanyaan, "apakah sudah menerima Roh Kudus?". Dan itu tidak bisa dipisahkan. Karena tanpa Roh Kudus bagaimana mungkin dapat berjalan bersama Tuhan?

Nah, dari ayat-ayat tersebut diatas kita juga dapat menyimpulkan beberapa hal, yaitu:
1.   Tidak ada kehidupan Kristen yang benar tanpa roh Kudus
Karena tanpa Roh Kudus, kekristenan pasti akan monoton, duniawi dan kering. Dapat kita bayangkan jika Roh Kudus tidak ada di Gereja,  maka Gereja itu bukanlah Gereja yang sesungguhnya yang ada hadirat Tuhan, melainkan hanya sebagai klub sosial, ajang pertemuan sesama Kristen atau lembaga keagamaan.

2.    Tidak ada kasih dan pewahyuan tanpa Roh Kudus.
Dan sesungguhnya, Alkitab juga tidak akan hidup tanpa Roh Kudus.
2 kor 3:6 > Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru, yang tidak terdiri dari hukum yang tertulis, tetapi dari Roh, sebab hukum yang tertulis mematikan, tetapi Roh menghidupkan.

3.    Tidak ada penglihatan tanpa Roh Kudus.
4.    Tidak ada sukacita tanpa Roh Kudus.
5.    Tidak ada damai tanpa Roh Kudus.
6.    Tidak ada kemerdekaan tanpa Roh Kudus (2 kor 3 :17) > “Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Tuhan, di situ ada kemerdekaan.”

Kita lihat, Roh Kudus itu seperti diatas saya tuliskan, bahwa Dia (Roh Kudus) ada dimana-mana yang akan memerdekakan hidup kita.
Jadi kemerdekaan akan kita miliki saat dimanapun kita, kita mengundang dan membiarkan Roh Kudus sebagai Tuhan dalam hidup kita dan menyerahkan seluruh hidup kita di tuntun oleh-Nya atau Dialah yang berkuasa atas seluruh hidup kita, rumah tangga kita dan Gereja kita.
Bagaimana jika kita tidak membiarkan Dia menguasai hidup kita? Sudah jelas jawabannya, bahwa hidup kita akan penuh dengan kekeringan, kehilangan sukacita, tidak ada damai sejahtera, dan gairah kehidupan.

Untuk mengetahui dan mendapat Karunia Roh Kudus, kita boleh membaca dan coba mempelajari tentang Roh Kudus dengan membaca Alkitab atau buku-buku yang membahas tentang Roh Kudus. Tapi hal yang paling benar kita lakukan adalah terus berusaha untuk dapat hidup intim dengan-Nya dan mengenal-Nya sebagai Pribadi. Dan untuk mengenal-Nya, terlebih dahulu kita tetapkan kepercayaan di dalam hati kita, bahwa Dia Roh Kudus adalah Roh Ilahi, Pribadi yang Ilahi. Dia, Pribadi yang Kudus, bijaksana, besar, sangat kuat dan tak terhingga. Namun Dia juga, Pribadi yang sangat lembut, sensitif dan penuh dengan belas kasihan.
Jangan pernah berfikir bahwa Dia adalah roh mistis ilahi yang cenderung kepada roh kemurahan yang dapat mengabulkan 'semua' permintaan kita dan roh demokrasi yang selalu oke sesuai dengan apa yang kita mau sekalipun itu tidak benar atau suatu roh diluar dari Pribadi Bapa Sorgawi. Dan pandangan ini menurut saya sangatlah dangkal, kasar dan agamawi. Hati-hati pandangan ini juga akan membawa kita kepada kesombongan rohani. Kesombongan rohani yang banyak dimiliki orang kristen zaman sekarang. Yang hanya dapat pamer sebagai kelompok kristen yang lebih tinggi atau lebih agamawi dan merendahkan orang lain dengan pengetahuan atau apapun yang dimilikinya.

Untuk menghindari sifat kesombongan rohani tersebut, mari kita mengenal Roh Kudus sebagai Pribadi atau sosok yang tak mengenal batas dalam keagungan, kemuliaan, kebijaksanaan, kekudusan dan bahwa Dia sebagai satu Pribadi yang sepakat dengan Bapa Sorgawi dan Tuhan Yesus Kristus untuk datang dan tinggal bersama kita sebagai penuntun hidup kita menuju kepada hidup yang baik seperti yang diinginkan Tuhan dalam hidup kita. Dan tanpa kita sadari, keputusan yang kita ambil tersebut akan membuat kita menjadi pribadi yang rendah hati. Mengapa? Karena kita akan mengerti bahwa semuanya karena kebaikan Tuhan, karena Anugrah Tuhan dan bukan karena kekuatan kita. Itu akan otomatis ada dalam hati kita, sebegitu kita menyerahkan semua untuk dituntun oleh-Nya.

Orang yang melihat Tuhan sebagai ‘suatu pengaruh’ dan keberadaaan ilahi, biasanya akan mengatakan “saya ingin lebih banyak Roh Kudus dan karunia-karunia-Nya.”
Inilah sebagian dari sombong rohani karena mereka mau lebih tetapi bukan untuk sepenuhnya melayani Tuhan, melainkan untuk di sombongkan dan untuk menguntungkan dirinya sendiri sebab berfikir telah mendapat yang lebih dari pada orang lain.
Tetapi mereka yang memahami Dia sebagai Pribadi yang ajaib, besar, maka biasanya akan berkata, “bagaimana supaya saya dapat memberi diri saya lebih lagi bagi Dia.”

Dan orang yang hidup intim dengan Roh Kudus tidak akan sombong rohani, tapi berfikir bagaimana saya menyenangkan Tuhan sebab saya ada karena Tuhan.
Salah satu alasan banyak orang merasa bahwa Roh Tuhan sebagai suatu pengaruh, bukan suatu Pribadi, adalah karena mereka memandangnya sebagai suatu benda. Dan karena itu mereka berfikir jika mereka memiliki banyak Roh Kudus atau Karunia Roh Kudus, maka mereka memiliki kelebihan yang banyak pula. Ada juga dari mereka yang berfikir bahwa Roh Kudus adalah sebagai suatu keberadaan kudus, bukan yang Maha Kudus dan menjadi Teman karib kita.


Jika kita membaca Alkitab dan merenungkannya, maka kita akan melihat dan sadar bahwa Roh Kudus itu punya pikiran dan kehendak. Mari kita lihat,

(Roma 8:27)> dan Bapa Sorgawi yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Bapa, berdoa untuk orang-orang kudus.

1 kor 12:11 > tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

Roh kudus juga memiliki emosi, sebab dikatakan tentang kasih dan sukacita-Nya
Roma 15 : 13, 30
Gal 5:22-23> tetapi buah Roh ialah: Kasih, Sukacita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, Penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Efesus 4:30 > dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Bapa, yang telah memateraikan kamu menjelang hari penyelamatan.

Ibrani 3:11 > sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: mereka takkan masuk ketempat perhentian-Ku.”  (baca mulai dari ayat 7)

1 tim 4:1 > tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.

Ibrani 10:29 > Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-injak Anak Bapa, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?

Kis 7 :51 > Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menetang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.

Mari kita lihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus dalam nats Alkitab ini. Dia dikenal sebagai Roh Bapa Sorgawi.
(Matius 10:20)> "Karena bukan kamuyang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; dia yang berkata-kata di dalam kamu."

Upss! Lihat apa yang dikatakan Tuhan Yesus, bahwa Roh Kuduslah yang berbicara di dalam kita. Jadi dari  situ kita dapat melihat dan membedakan ketika pemimpin atau pendeta atau kepala Gereja berkhotbah, apakah yang berbicara didalam dirinya adalah Roh Kudus atau dirinya sendiri dengan kemampuan logikanya sendiri, itu dapat kita rasakan ketika mendengarnya. Jika Roh Kudus yang berbicara di dalam hati para pengkhotbah, maka Firman itu akan hidup dihati kita, karena Roh Kudus tidak pernah meninggalkan kekeringan. Dialah Roh Anak Bapa.

Bagaimana ketiganya dapat bekerja sama?

Filipi 1:19 > karena aku tahu, bahwa kesudahan semuanya ini ialah keselamatanku oleh doamu dan pertolongan Roh Yesus Kristus.



Dalam 1 kor 12 :5-7> dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi TUHAN adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
Nats ini memberi kita celah untuk memahamminya, bagaimana MEREKA bekerjasama. Dimana Bapa bekerja, Bapa memulai (ay 6), Sang Anak menjalankan dan Roh Kudus menyatakan.

Mat 12:28 > Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Bapa, maka sesungguhnya Kerajaan Bapa sudah datang kepadamu.

Dan Lukas 11:20 > Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Bapa, maka sesungguhnya Kerajaan Bapa sudah datang kepadamu.

Matius menulis ”Roh Bapa” tetapi Lukas menulis “Jari Bapa”, maka Roh Bapa adalah Jari Bapa. Ada sesuatu yang perlu kita pahami, bahwa orang Yunani selalu menulis berdasarkan bentuk. Sedangkan Ibrani selalu menulis berdasarkan fungsinya. Itu sebabnya Dia bukanlah benar-benar jari. Ini sama dengan apa yang tadi saya tulis diatas. Dia dinyatakan sebagai Jari Bapa, lengan Bapa, tangan Bapa. Dan Dia mengerjakan apa yang diperintahkan atau yang ada di pikiran Bapa. Mari kita lihat kalimat ini “Dia melepaskan mereka dengan tangan yang kuat,dan lengan yang teeracung” sama dengan “Dia melepaskan mereka dengan Roh-Nya”. Lihatlah (Mazmur 8:4) > Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kau tempatkan.
Jadi Roh Kuduslah yang membuat bintang-bintang di orbitnya, Dialah yang mewujudkan seluruh ciptaan. Itulah sebabnya Dia (Roh Kudus) melayang-layang dipermukaan air, menunggu Bapa memulai dan Sang Anak mengerjakan. Karena Tuhan Yesus adalah Firman TUHAN. Maka, ketika “jadilah terang” diucapkan, Sang Anaklah yang mengerjakan apa yang dikatakan Bapa, dan Roh Kudus yang mewujudkannya.

Ada ayat tentang Roh Kudus yang saya suka,
Yesaya 40:12-15 >Siapa yang menakar air laut dengan lekuk tangannya dan mengukur langit dengan jengkal, menyukat debu tanah dengan takaran, menimbang gunung-gunung dengan dacing, atau bukit-bukit dengan neraca? 13> Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? 14> Kepada siapa TUHAN meminta nasihat untuk mendapat pengertian, dan siapa yang mengajar TUHAN untuk menjalankan keadilan, atau siapa mengajar Dia pengetahuan dan memberi Dia petunjuk supaya Ia bertindak dengan pengertian? 15> Sesungguhnya, bangsa-bangsa adalah seperti setitik air dalam timba dan dianggap sepertisebutir debu pada neraca. Sesungguhnya, pulau-pulau tidak lebih dari abu halus beratnya.

Luar biasa!!! Dari ayat tersebut kita bisa tau dan mengerti bagaimana Besar dan Kuatnya Dia (Roh Kudus). Namun dengan begitu rendah hati dan kasih-Nya TUHAN kita kepada kita sehingga Dia (Roh Kudus) sepakat dengan Bapa dan Tuhan Yesus untuk tinggal bersama dengan kita yang hanya debu.

Kej 2:7 > Ketika itulah TUHAN membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Siapa yang melakukannya? Roh Kudus.
Bagaimana kita dapat tau?
Ayub 33:4 > Roh TUHAN telah membuat aku, dan nafas Yang Mahakuasa membuat hidup.
Mazmur 139:13 > Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku.

Tuhan Yesus bergantung pada Roh Kudus. Dia dikandung dari Roh Kudus. Dia diajar oleh Roh Kudus. Dia dimampukan Roh Kudus. Tuhan Yesus tidak melakukan satupun mukjizat, sebelum Dia diBaptis oleh Roh Kudus di sungai Yordan. Sebab injil Yohanes berkata, itulah mukzijat yang dilakukan-Nya  (Tuhan Yesus) pertama kali di Kana, Galilea.
Setelah Dia di baptis, Roh turun atasNya, Dia dipimpin oleh Roh, Dia hanya menyampaikan apa yang didengarNya dari Roh itu.

Yoh 14:10 > tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Disini kita lihat, Tuhan Yesus tidak berkata “Bapa di Sorga” tetapi “Bapa didalam Aku”. Nah apakah ini berarti Tuhan Yesus Kristus merujuk kepada atau berkata bahwaRoh Kudus adalah BapaNya?. Lihat apa yang dikatakan malaikat kepada Yusuf  dalam (Mat 1 : 20)

Mengapa dia tidak mengatakan “Roh BapaKu”?
Roh Kudus dan Tuhan Yesus bekerja sebagai suatu kesatuan, berdampingan ketika Tuhan Yesus berada di bumi. Bahkan Tuhan Yesus berkata, “Sang Anak tidak dapat melakukan apapun dari diri-Nya sendiri. Jika Tuhan Yesus saja memerlukan kerjasama yang terus menerus dengan Roh Kudus, untuk menyelesaikan misi_NYA yang diberikan Bapa Sorgawi, bagaimana mungkin kita yang hanya manusia biasa tidak memerlukan kerja sama atau bergantung kepada Roh Kudus untuk menguatkan hidup kita dan menuntun hidup kita dalam menyelesaikan misi kita dalam hidup ini?

Yesus berkata dalam Yoh 14 :15-18 > “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 16> Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 17> yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan diam di dalam kamu. 18> Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.
(Kisah 5:32). So Bapa Sorgawi memberi Roh Kudus bagi yang menaati Dia. 

Perhatikan Yesus berkata “Aku akan memberimu Penolong yang lain”.
Perhatikan kata ‘yang lain’ . ‘yang lain’ dapat diterjemahkan dalam dua kata (bahasa Yunani) dalam Perjanjian Baru. Keduanya adalah “heteros” dan “allos”. Heteros berarti “lain dari jenis yang berbeda”. Dan allos berarti “lain dari jenis yang sama”.
Pertanyaannya,  apakah maksud Tuhan Yesus dari kalimat ini? Maka jawabannya adalah Tuhan Yesus bermaksud, Roh Kudus adalah sama seperti Saya, persis. Karena mereka “yang lain dari jenis yang sama” atau disini Tuhan Yesus memakai allos.

Yesus berkata akan memberi penolong yang lain. “yang lain’ tadi sudah kita jelaskan. Nah sekarang untuk kata “penolong”. Bahasa Yunaninya penolong adalah “parakletos”. Parakletos adalah pengacara yang membela perkara seseorang, penasihat atau pelatih pribadi. Parakletos dapat dibagi menjadi 2 kata yaitu : “para” dan “kaleo”. Para artinya sangat dekat, bersisian. Dan kaleo artinya memberi isyarat atau memanggil. Kata ini sering dipakai dalam Alkitab ketika para Rasul menjelaskan panggilan mereka. Contohnya saat Paulus berkata  “saya dipanggil menjadi rasul untuk orang-orang yang bukan Yahudi”. Kata panggilan itu bermakna sebuah takdir dan bersifat permanen. So, ketika kata itu disatukan, maka Yesus berkata “Roh Kudus tinggal permanen bersama kita untuk menuntun kita berjalan bersama Tuhan. Itulah panggilan dan tugasNya, dan Dia (Roh Kudus) selalu melakukannya. Lihat, apa yang dikatakan Tuhan Yesus,  “Dia akan menyertai kamu selamanya”. Tuhan Yesus juga berkata, “sebagaimana Aku telah bersama kamu, begitulah Dia akan bersamamu.

Tapi masih saja banyak dari orang Kristen sekarang ini tidak memperdulikannya atau mengabaikannya. Bahkan banyak yang berkata, “jika Yesus ada disini, maka aku akan bertanya banyak hal”.
Mengapa tidak menanyakannya kepada Roh Kudus? Dia adalah Pribadi yang Maha tau dan Dia adalah Roh TUHAN sendiri. Dia selalu bersama-sama dengan kita. Dia tidak pernah tidur. Kapanpun kita bertanya dan berbicara kepadaNya, Dia selalu ada. Gereja-Gereja juga sangat banyak yang melupakan dan mengabaikanNya.  Padahal tanpa adanya kehadiran Roh Kudus,bagaimana mungkin Khotbah dari Pengkhotbah dapat hidup dalam kita para jemaat yang mendengar? Mustahil!

Ada pernyataan Tuhan Yesus yang membuat saya sangat terusik dan mencoba memahaminya,
Yoh 16:7 > namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: adalah lebih berguna bagi kamu, jika aku pergi. Sebab jikalau aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.

Wauw... sungguh Firman yang jika kita renungkan sangatlah penting dan menggugah kita untuk memahaminya. mengapa? karena Tuhan Yesus mengawali kalimatNya dengan kalimat "benar yang kukatakan ini kepadamu.", kita lihat disini betapa baiknya Roh Kudus bagi kita dan tidak ada tawar menawar lagi saudara-saudaraku. Sebab Tuhan Yesus sendiri yang berFirman. Mari kita bayangkan jika Roh Kudus tidak ada bersama kita? Betapa keringnya hidup kita. Masih degilkah kita setelah sebagian dari Firman Tuhan di Alkitab yang kita uraikan diatas kita baca? So, sebagai orang Kristen, mari, jangan lagi abaikan keberadaan Roh Kudus. Dialah Penolong kita dan Penuntun kita. Amen.

God Bless...




1 comment: