Ada beberapa hal yang
menurut saya sangat penting kita miliki dalam menjalani hidup ini. Dimana
dengan belajar menerapkannya, mungkin kita akan dapat menyelesaikan setiap
masalah yang datang dalam hidup kita dengan bijaksana dan tanpa tekanan yang
menyiksa diri kita sendiri. Sehingga kita ttidak enjoy menjalani hidup kita
yang sebenarnya sangat indah. Sebab hidup adalah Anugrah dari Tuhan.
1. Berbicara
Kenapa berbicara adalah hal yang sangat penting?
Jujur pada diri sendiri adalah bagian yang penting dalam mensejahterakan hati kita sendiri. Karena adat kebiasaan kita sebagai orang timur terlalu memikirkan peraasaan orang lain. Sehingga kita lupa untuk jujur pada siri sendiri. Sekalipun itu menyiksa jiwa kita sendiri. Stoppp sekarang! Mulailah jujur kepada diri kita sendiri. Mungkin akan membuat kita sedikit tidak disukai orang-orang disekitar kita. Tapi percayalah, itu tidak akan berlangsung lama dan bagian yang penting adalah kesejahteraan hati dan jiwa kita. Kesejahteraan hati dan jiwa kita akan membawa kita kepada kenyamanan dalam menjalani hidup kita.
Keyakian adalah dasar kita dalam hidup. Baik terhadap hubungan vertical yaitu kepada Tuhan kita, juga terhadap hubungan horizontal yaitu sesama manusia. Jika kita memiliki keyakinan atau bahasa rohaninya kita kenal dengan iman, maka tidak ada yang dapat meyurutkan semangat kita. Seberapa beratpun masalah atau tantangan yang kita hadapi. Keyakinan itu juga yang membawa kita kepada kesuksesan-kesuksesan yang sungguh tidak pernah terpikirkan oleh kita. Mengapa??? Sebab, dalam iman kepada Tuhan, hal-hal yang belum pernah terlintas atau kita bayangkan, itu yang Tuhan akan sediakan sebagai reward bagi kita anak-anakNya yang tetap memiliki keyakinan.
Banyak orang pintar yang gagal karena mengabaikan satu kata ini. Mendegar. Yah... karena mereka merasa sudah tau dan pintar, akan sangat susah bagi mereka untuk mau mendengar. Padahal, Tuhan akan memakai siapa saja untuk berbicara kepada kita anak-anakNya. Bahkan dalam FirmanNya di Alkitab, Tuhan akan memakai yang lemah untuk mempermalukan yang kuat (1 Kor 1:27). Banyak hal yang kita pikir kita sudah mengerti tapi ternyata tidak. Kesalahpahaman juga datang ketika kita tidak mau mendengar. Dan itu akan menimbulkan masalah juga penyesalan. Sayangnya, penyesaalan itu akan selalu datang terlambat.
Mengatur waktu atau memanagement waktu kita sangatlah sering kita abaikan dalam hidup ini. Kita selalu berfikir, “ahh, nantilah itu atau ahh besokkan masih bisa”. Begitu terus sampai kita terbuai dan tidak menyadari bahwa kita sudah membuang-buang waktu kita dengan percuma. Bahkan saat kita sadar, kita sudah menyia-nyiakan waktu bertahun-tahun hanya karena selalu menunda. Ingatlah, hidup kita hanya sekali dan sebentar di dunia ini. Mari pergunakan kesempatan yang di Anugrahkan Tuhan kepada kita untuk berguna baik bagi kita sendiri maupun kepada orang lain. Dan jangan lupa, kita ada dalam dunia ini karena ada maksud Tuhan dalam hidup kita yang harus kita kerjakan. Kita semua di bentuk oleh Tuhan dalam rahim ibu kita dengan destiny kita sendiri-sendiri. Mari cari tau destiny kita itu dan berjalanlah menuju kepada destiny kita itu dengan waktu yang masih kita miliki. So, jangan sia-siakan waktu kita yang sungguh kita tidak tau sampai kapan waktu akan pergi dari hidup kita.
Sikap manja kita saat kita kecil sering sekali kita bawa ketika kita sudah besar. Kita sering merengek kepada keadaan, bahkan kepada Tuhan. Itu membuat otak kita tidak mau bekerja. Bahkan menyenangkan para musuh yang tidak terlihat (iblis). Karena mempermudah pekerjaan mereka dalam menghancurkan masa depan kita. Ketika kita bersungut-sungut, iblis akan menambahi dengan bisikan-bisikan yang tidak kita sadari semakin membuat kita tidak semangat dan mencari solusi dengan apa yang kita hadapi.
Tanpa adanya konsistensi dalam hidup, maka percayalah, yang datang dalam hidup kita adalah kebingungan yang membawa kepada penyesalan. Karena jika kita tidak konsisten, kita tidak bisa menetapkan tujuan kita yang sebenarnya. Itu menyebabkan kita bingung sendiri. Tidak konsisten juga dapat membuat hubungan kita tidak bagus kepada orang lain. Karena orang lain akan sangat malas berhubungan dengan kita jika kita selalu plin-plan. Dan biasanya orang yang tidak memiliki kekonsistenan dalam hidup adalah orang yang tidak setia. Dan bahkan mungkin memiliki kepribadian ganda.
Banyak dari kita ketika mendengar musibah atau apapun yang menimpa orang lain hanya melihat. Dan untuk menutupi sisi kekejaman kita, biasanya kita akan melihat/mendengar sambil berkata, “aduh kasihannya”. Contoh sederhananya, ketika kita melihat orang terjatuh, kita hanya akan melihat dan berkata “aduhhh, kasian banget ibu/bapak itu...”, tanpa bertindak untuk menolongnya. Tindakan menolong dalam keadaan itu tidaklah memerlukan pengeluaran dari kantong kita. Sikap empati haruslah kita miliki dalam hidup ini. Sebab sebagai manusia sudah seharusnya kita hidup penuh dengan empati. Dan percayalah, sikap empati yang kita miliki tidak merugikan kita, tetapi menguntungkan kita. Sebab setiap kali kita melakukan tindakan empati, maka akan ada rasa kepuasan dalam diri yang sangat sulit kita jelaskan. Empati juga akan menghadirkan energi positif dalam hidup kita.
Nah mengapa bagian ini menjadi hal terakhir yang saya uraikan. Karena dari semua hal diatas, tidak akan pernah ada dalam diri kita, tanpa adanya kerendahanhati di dalam hati kita. Rendah hati bisa kita palsukan dengan kepura-puraan. Tetapi tidak akan lama dan buahnya juga tidak akan ada yang bagus. Rendah hati sangatlah menyiksa kita sebagai manusia yang sifat naturalisasinya adalah keakuan dan keegoisan. Namun sebagai orang yang sadar bahwa kita hanya manusia biasa dan tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, maka kita akan terus mencobanya sekalipun sakit, karena akan membuat kita direndahkan orang lain, disepelekan orang lain, dll. Untuk memperoleh kerendahanhati, kita harus berdoa meminta kepada Tuhan untuk memakaikan kepada kita jubah kerendahanhati untuk kita pakai saat kita berbicara, mendengar, berjalan dan saat apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan yang paling penting adalah kerendahan hati adalah hal yang membuat kita dapat berkenan di hadapan Tuhan.
Apakah itu?
Ada sembilan hal:
1. Berbicara
Kenapa berbicara adalah hal yang sangat penting?
Saya adalah orang yang sangat susah berbicara kepada
siapapun. Dan setelah dewasa, saya menyadari bahwa itu tidak baik. Mengapa?
Sebab tanpa berbicara, bagaimana mungkin kita dapat menuangkan apa yang ada
dihati kita kepada orang lain? dan bagaiman orang lain bisa tau apa yang ada
dalam hati kita atau apa keinginan kita. Dan parahnya, tanpa berbicara, maka
akan muncul prasangka-prasangka yang tidak-tidak. Itu akan memperburuk diri
kita sendiri dan juga orang lain. bahkan akan menyerang pada hubungan kita dengan oang-orang yang
kita kasihi.
Dengan berbicara kita dapat menyuarakan kebenaran,
pendapat dan solusi, komunikasi dengan orang lain. Tanpa itu semua, maka tidak
ada keharmonisan dalam hidup.
Namun dalam berbicara, kita juga harus mengetahui
ada hal-hal yang harus kita terapkan. Apa itu? jujur dan situasi/keadaan.
Jujur >>>
dalam berbicara, haruslah kita berbicara sesuai dengan kenyataan atau
kebenaran. Karena jika tidak sesuai dengan kebenaran atau berbohong, maka itu
akan menyiksa kita dengan rasa bersalah dan memikirkan kebohongan yang lain
lagi untuk menutupi kebohongan yang pertama. Tanpa kejujuran, kita juga akan
mendapat masalah yang lain. Mungkin kita akan mendapat respon yang tidak
menjawab apa yang kita butuhkan. Dan ini akan terjadi saat kita meminta advice
orang lain akan masalah kita, tetapi kita tidak jujur akan apa yang sebenarnya
terjadi pada kita. Maka solusi orang lain tidak akan menjadi jalan yang
benar-benar kita butuhkan.
Situasi/keadaan
>>> berbicara sangatlah bagus, apalagi membicarakan yang baik. Tapi
kita juga harus lihat situasi atau keadaan tempat kita berbicara. Dan keadaan seseorang
kepada siapa kita ingin berbicarapun perlu kita perhatikan. Karena perkataan
yang baikpun akan tidak berguna di saat yang tidak tepat.
2.
Jujur pada diri sendiri
Jujur pada diri sendiri adalah bagian yang penting dalam mensejahterakan hati kita sendiri. Karena adat kebiasaan kita sebagai orang timur terlalu memikirkan peraasaan orang lain. Sehingga kita lupa untuk jujur pada siri sendiri. Sekalipun itu menyiksa jiwa kita sendiri. Stoppp sekarang! Mulailah jujur kepada diri kita sendiri. Mungkin akan membuat kita sedikit tidak disukai orang-orang disekitar kita. Tapi percayalah, itu tidak akan berlangsung lama dan bagian yang penting adalah kesejahteraan hati dan jiwa kita. Kesejahteraan hati dan jiwa kita akan membawa kita kepada kenyamanan dalam menjalani hidup kita.
3.
Miliki keyakinan
Keyakian adalah dasar kita dalam hidup. Baik terhadap hubungan vertical yaitu kepada Tuhan kita, juga terhadap hubungan horizontal yaitu sesama manusia. Jika kita memiliki keyakinan atau bahasa rohaninya kita kenal dengan iman, maka tidak ada yang dapat meyurutkan semangat kita. Seberapa beratpun masalah atau tantangan yang kita hadapi. Keyakinan itu juga yang membawa kita kepada kesuksesan-kesuksesan yang sungguh tidak pernah terpikirkan oleh kita. Mengapa??? Sebab, dalam iman kepada Tuhan, hal-hal yang belum pernah terlintas atau kita bayangkan, itu yang Tuhan akan sediakan sebagai reward bagi kita anak-anakNya yang tetap memiliki keyakinan.
4.
Mendengar
Banyak orang pintar yang gagal karena mengabaikan satu kata ini. Mendegar. Yah... karena mereka merasa sudah tau dan pintar, akan sangat susah bagi mereka untuk mau mendengar. Padahal, Tuhan akan memakai siapa saja untuk berbicara kepada kita anak-anakNya. Bahkan dalam FirmanNya di Alkitab, Tuhan akan memakai yang lemah untuk mempermalukan yang kuat (1 Kor 1:27). Banyak hal yang kita pikir kita sudah mengerti tapi ternyata tidak. Kesalahpahaman juga datang ketika kita tidak mau mendengar. Dan itu akan menimbulkan masalah juga penyesalan. Sayangnya, penyesaalan itu akan selalu datang terlambat.
5.
Mengatur waktu
Mengatur waktu atau memanagement waktu kita sangatlah sering kita abaikan dalam hidup ini. Kita selalu berfikir, “ahh, nantilah itu atau ahh besokkan masih bisa”. Begitu terus sampai kita terbuai dan tidak menyadari bahwa kita sudah membuang-buang waktu kita dengan percuma. Bahkan saat kita sadar, kita sudah menyia-nyiakan waktu bertahun-tahun hanya karena selalu menunda. Ingatlah, hidup kita hanya sekali dan sebentar di dunia ini. Mari pergunakan kesempatan yang di Anugrahkan Tuhan kepada kita untuk berguna baik bagi kita sendiri maupun kepada orang lain. Dan jangan lupa, kita ada dalam dunia ini karena ada maksud Tuhan dalam hidup kita yang harus kita kerjakan. Kita semua di bentuk oleh Tuhan dalam rahim ibu kita dengan destiny kita sendiri-sendiri. Mari cari tau destiny kita itu dan berjalanlah menuju kepada destiny kita itu dengan waktu yang masih kita miliki. So, jangan sia-siakan waktu kita yang sungguh kita tidak tau sampai kapan waktu akan pergi dari hidup kita.
6.
Berhenti merengek atau bersungut-sungut
Sikap manja kita saat kita kecil sering sekali kita bawa ketika kita sudah besar. Kita sering merengek kepada keadaan, bahkan kepada Tuhan. Itu membuat otak kita tidak mau bekerja. Bahkan menyenangkan para musuh yang tidak terlihat (iblis). Karena mempermudah pekerjaan mereka dalam menghancurkan masa depan kita. Ketika kita bersungut-sungut, iblis akan menambahi dengan bisikan-bisikan yang tidak kita sadari semakin membuat kita tidak semangat dan mencari solusi dengan apa yang kita hadapi.
7.
Tetap konsisten
Tanpa adanya konsistensi dalam hidup, maka percayalah, yang datang dalam hidup kita adalah kebingungan yang membawa kepada penyesalan. Karena jika kita tidak konsisten, kita tidak bisa menetapkan tujuan kita yang sebenarnya. Itu menyebabkan kita bingung sendiri. Tidak konsisten juga dapat membuat hubungan kita tidak bagus kepada orang lain. Karena orang lain akan sangat malas berhubungan dengan kita jika kita selalu plin-plan. Dan biasanya orang yang tidak memiliki kekonsistenan dalam hidup adalah orang yang tidak setia. Dan bahkan mungkin memiliki kepribadian ganda.
8.
Miliki empati
Banyak dari kita ketika mendengar musibah atau apapun yang menimpa orang lain hanya melihat. Dan untuk menutupi sisi kekejaman kita, biasanya kita akan melihat/mendengar sambil berkata, “aduh kasihannya”. Contoh sederhananya, ketika kita melihat orang terjatuh, kita hanya akan melihat dan berkata “aduhhh, kasian banget ibu/bapak itu...”, tanpa bertindak untuk menolongnya. Tindakan menolong dalam keadaan itu tidaklah memerlukan pengeluaran dari kantong kita. Sikap empati haruslah kita miliki dalam hidup ini. Sebab sebagai manusia sudah seharusnya kita hidup penuh dengan empati. Dan percayalah, sikap empati yang kita miliki tidak merugikan kita, tetapi menguntungkan kita. Sebab setiap kali kita melakukan tindakan empati, maka akan ada rasa kepuasan dalam diri yang sangat sulit kita jelaskan. Empati juga akan menghadirkan energi positif dalam hidup kita.
9.
Rendah hati
Nah mengapa bagian ini menjadi hal terakhir yang saya uraikan. Karena dari semua hal diatas, tidak akan pernah ada dalam diri kita, tanpa adanya kerendahanhati di dalam hati kita. Rendah hati bisa kita palsukan dengan kepura-puraan. Tetapi tidak akan lama dan buahnya juga tidak akan ada yang bagus. Rendah hati sangatlah menyiksa kita sebagai manusia yang sifat naturalisasinya adalah keakuan dan keegoisan. Namun sebagai orang yang sadar bahwa kita hanya manusia biasa dan tanpa Tuhan kita tidak dapat berbuat apa-apa, maka kita akan terus mencobanya sekalipun sakit, karena akan membuat kita direndahkan orang lain, disepelekan orang lain, dll. Untuk memperoleh kerendahanhati, kita harus berdoa meminta kepada Tuhan untuk memakaikan kepada kita jubah kerendahanhati untuk kita pakai saat kita berbicara, mendengar, berjalan dan saat apapun yang kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Dan yang paling penting adalah kerendahan hati adalah hal yang membuat kita dapat berkenan di hadapan Tuhan.
God Bless...
No comments:
Post a Comment