Salomo adalah Nabi yang paling berhikmat di dalam
Alkitab. Bahkan di dalam Alkitab disebutkan bagaimana berhikmatnya Salomo, dan
bagaimana Salomo mendapatkannya dengan doanya yang tidak seperti manusia
kebanyakan. Dimana berdoa hanya meminta berkat dan menyuruh Tuhan menjaganya. Namun
Salomo tidak demikian, dia hanya meminta Hikmat dan Kebijaksanaan untuk
memimpin Bangsanya. Luar biasa... Di dalam Alkitab, ada banyak kisah tentang
tokoh-tokoh di masa lampau yang dapat kita pelajar. Melalui kisah-kisah
tersebut, kita dapat mengerti berbagai kehendak Allah. Kita juga dapat
mempelajari berbagai teladan dari tokoh-tokoh tersebut. Misalnya, kita dapat
belajar dari karakter Daud atau dari kehidupan Yusuf dalam Alkitab. Selain dari
Daud dan Yusuf, kita pun juga dapat belajar dari Salomo. Salomo sendiri
terkenal karena kebijaksanaan dan karakter Salomo.
2 Samuel 12:24
Kemudian Daud menghibur hati Batsyeba, isterinya; ia menghampiri perempuan itu
dan tidur dengan dia, dan perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki, lalu
Daud memberi nama Salomo kepada anak itu. TUHAN mengasihi anak ini
2 Tawarikh 5:1
Maka selesailah segala pekerjaan yang dilakukan Salomo untuk rumah TUHAN itu.
Kemudian Salomo memasukkan barang-barang kudus Daud, ayahnya, dan menaruh
perak, emas dan barang-barang itu dalam perbendaharaan rumah Allah.
Salomo adalah anak dari pasangan Daud dan Batsyeba
setelah anak pertama pasangan ini mati. Salomo dikasihi oleh Tuhan karena Daud,
ayahnya itu. Salomo, sebagai raja ketiga dari bangsa Israel, menjadi sosok
pemimpin yang membangun bait Allah. Namun, ternyata Salomo pun masih seorang
manusia. Ada hal-hal yang tidak dapat kita teladani dari Salomo. Nah, apa saja kebijaksanaan Salomo? Berikut
beberapa kebijaksanaan dan karakter Salomo dalam Alkitab.
Kebijaksanaan Salomo
Salomo merupakan tokoh Alkitab yang sangat terkenal
dengan kebijaksanaannya yang sesuai dengan isi ayat Alkitab tentang bijaksana.
Bahkan pada kitab Katolik, terdapat kitab Kebijaksanaan Salomo yang berisi
berbagai hasil kebijaksanaan dan karakter Salomo. Di dalam Alkitab, setidaknya
ada tiga kisah yang menceritakan kebijaksanaan Salomo.
1. Salomo meminta
hikmat kepada Allah.
1 Raja-raja 3:9
Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk
menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?”
Sepanjang hidupnya, Salomo dua kali berhadapan langsung
dengan Allah. Pada pertemuan pertamanya, Allah menawarkan kepada Salomo untuk
meminta apa yang ia ingini. Sebagai manusia, Salomo bisa saja meminta kekayaan,
umur yang panjang, atau hal lainnya yang menguntungkan untuknya. Namun,
dibandingkan itu semua, Salomo lebih memilih untuk meminta hikmat, kemampuan
untuk dapat menimbang perkara. Hal ini dipandang baik oleh Allah. Keputusan
Salomo ini justru menunjukkan kebijaksanaan Salomo. Dengan bijaksana, ia
memanfaatkan kesempatan yang Allah beri untuk keuntungan semua orang, bukan
hanya keuntungan pribadinya.
2. Salomo
menemukan ibu yang sebenarnya dari seorang anak.
1 Raja-raja
3:27 Tetapi raja menjawab, katanya: “Berikanlah kepadanya bayi yang hidup itu,
jangan sekali-kali membunuh dia; dia itulah ibunya.”
Pada perikop 1 Raja-raja 2:16-28, dikisahkan dua orang
perempuan datang menghadap Salomo. Mereka memperebutkan seorang bayi, berusaha
untuk meyakinkan Salomo akan siapa yang merupakan ibu bayi itu sebenarnya. Hal
ini adalah perkara yang sulit karena dahulu tidak dikenal adanya uji genetik
atau hal lainnya. Keputusan hanya dapat bergantung pada kejujuran kedua
perempuan itu. Namun, keduanya memberikan kesaksian yang serupa sehingga sulit
untuk menentukan siapa yang benar.
Tidak disangka, Salomo menggunakan cara yang cerdik untuk
mengambil keputusan. Salomo menawarkan untuk memenggal bayi tersebut,
membaginya sama rata. Respon kedua perempuan tersebut berbeda. Satu perempuan
setuju, satu perempuan tidak setuju, lebih memilih untuk tidak membunuh bayi
tersebut. Kebijaksanaan dan karakter Salomo tampak jelas ketika ia memutuskan
bahwa perempuan yang tidak ingin bayi itu dibunuh adalah ibu bayi tersebut.
3. Salomo menerima
kunjungan ratu negeri Syeba.
1 Raja-raja
10:3 Dan Salomo menjawab segala pertanyaan ratu itu; bagi raja tidak ada yang
tersembunyi, yang tidak dapat dijawabnya untuk ratu itu.
Kebijaksanaan dan karakter Salomo sudah tersebar luas ke
segala penjuru dunia, termasuk ke ratu negeri Syeba. Sang ratu ingin menguji
sendiri kebijaksanaan dan karakter Salomo. Ia datang kepada Salomo dengan
memberikan berbagai teka-teki. Luar biasanya, Salomo mampu menjawab setiap
pertanyaan hingga ratu negeri Syeba pun mengakui kebijaksanaan dan karakter
Salomo.
Karakter Salomo
Salomo memang dikenal dengan kebijaksanaannya. Namun,
karakter Salomo tidak hanya sekedar kebijaksanaan. Ada karakter Salomo lainnya,
karakter yang baik maupun karakter yang buruk. Berikut beberapa karakter
Salomo.
1 Raja-raja
3:28 Ketika seluruh orang Israel mendengar keputusan hukum yang diberikan raja,
maka takutlah mereka kepada raja, sebab mereka melihat, bahwa hikmat dari pada
Allah ada dalam hatinya untuk melakukan keadilan.
Sudah sangat jelas bahwa bijaksana menjadi karakter
Salomo yang terutama. Ia mampu menjadi hakim yang luar biasa bijaksana berkat
adanya penyertaan dan pertolongan dari Tuhan. Ia pun memiliki kitab yang
menyaksikan kebijaksanaan Salomo.
1. Rendah hati.
1 Raja-raja 3:7
Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini
menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda dan
belum berpengalaman.
Salomo merupakan anak dari Daud. Daud sudah memiliki
kekuasaan yang luar biasa. Kekayaan Daud pun tidaklah sedikit. Namun, ini tidak
menjadikan Salomo sombong. Salomo masih teringat bahwa menjadi raja bukan hanya
sekedar relasi kekeluargaan dan kekayaan. Ia membutuhkan pengalaman, hikmat,
dan pertolongan Tuhan. Ia tidak malu untuk mengakui kekurangannya itu dan
meminta bantuan Tuhan. Sikap rendah hati Salomo ini menjadi bentuk penyembahan
yang benar menurut Alkitab.
2. Tidak mampu
menahan hawa nafsu.
1 Raja-raja
11:3 Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik;
isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN.
Meskipun dengan segala kebijaksanaan dan karakter Salomo
di hadapan rakyat, Salomo sendiri gagal menerapkan kebijaksanaan dalam
kehidupannya sendiri. Ia tidak mampu menahan hawa nafsu untuk memiliki isteri
dan gundik sebanyak-banyaknya. Bahkan, ia tidak segan untuk meninggalkan Allah
hanya demi para isteri dan gundiknya. Hal ini tidak dipandang baik oleh Allah.
Apa yang Salomo lakukan tidak sesuai dengan ayat Alkitab tentang rumah tangga.
Demikianlah kebijaksanaan dan karakter Salomo. Kita sadar
bahwa sebagai manusia, Salomo pun tidak bisa menjadi seorang yang sempurna. Ia
masih jatuh dalam dosa. Namun, kisah Salomo yang diceritakan dalam Alkitab
menjadi teladan bagi kita untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Allah
sudah memberikan karunia kebijaksanaan kepada Salomo. Kebijaksanaan itu
seharusnya dapat ia pakai dengan sebaik mungkin untuk menjaga dirinya tetap
lekat dengan Allah. Begitu pula dengan kita. Setiap karunia yang sudah Allah
berikan kepada kita, seharusnya itu menjaga hubungan kita dengan Allah. Dan jangan
gengsi untuk berdoa mohon di kuatkan oleh Tuhan agar mampu menolak setiap
godaan yang selalu dating menghampiri kita. Setiap hari kita butuh Tuhan.
jangan pernah merasa cukup seminggu saja berdoa. Harus setiap hari kita
menjalin kelekatan kepada Tuhan kita. Itu yang akan membuat kita kuat. Dan walaupun
begitu, kita juga dapat meneladani kebijaksanaan Salomo. Seperti Salomo, kita
tidak bisa hanya memikirkan kepentingan diri kita sendiri. Kita tidak bisa
terus-menerus meminta hal yang menyenangkan hati kita kepada Allah. Mintalah
kebijaksanaan kepada Allah untuk menjalani hidup ini. Kebijaksanaan dan hikmat
bisa kita dapatkan sebagai manfaat membaca Alkitab setiap hari. Semoga bermanfaat,
Segala kemuliaan bagi nama Tuhan. God Bless..
No comments:
Post a Comment